Database Conceptual Design Desain Logikal dan Desain Fisikal

case yang mana akan ditugaskan dan dieksplorasi dalam abstrak aktor yang baru untuk mengurangi redudansi. Relasi ini digambarkan dengan garis anak panah yang dimulai pada satu aktor dan menunjuk abstrak aktor yang memiliki interaksi turunan dari aktor yang pertama.

2.12.2. Database Conceptual Design

Hasil dari fase ini disebut sebagai conceptual shcema dan dinyatakan dalam conceptual data model yang menggunakan Entity Relationship Diagram ERD. ERD merupakan alat yang digunakan untuk membantu dalam proses pemodelan data. Dia komponen utama pembentuk ERD adalah entitas dan relasi. Entitas adalah sebuah objek yang nyata ada dan dibedakan dari sesuatu yang lain. Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan kerakteristik dan entitas. Ada beberapa macam relasi yang dapat digambarkan dalam ERD yaitu : 1. Relasi Satu Lawan Satu One to One Relationship Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity A hanya boleh berpasangan dengan tepat satu anggota entity B. Hubungan 1:N mencakup juga relasi 1:0 dan 0:1. 2. Relasi Satu Lawan Banyak One to Many Relationship Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity A berpasangan lebih dari satu anggota entity B. Hubungan one to many mencakup relasi 1:1, 0:1, 1:1. 3. Relasi Banyak Lawan Many to Many Relationship Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entity B, begtu juga sebaliknya tiap anggota B boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entity A. Relasi mencakup 1:N, 1:1, 1:0, 0:1 Gambar 2.5 Notasi dalam ERD

2.12.3. Desain Logikal dan Desain Fisikal

Dalam fase desain logikal ini dilakukan proses transaksi dari conceptual shcema yang sudah dibuat pada fase sebelumnya. Hasil dari fase ini disebut sebagai logical shcema dan dinyatakan dalam logical data model yang digambarkan menggunakan relational model. Dalam fase ini harus dilakukan beberapa optimalisasi terhadap operasi-operasi yang akan dilakukan terhadap data-data yang ada. Teknik yang biasa digunakan untuk melakukan optimalisasi ini dinamakan normalisasi. Normalisasi adalah suatu proses pengelompokan elemen data ke dalam sejumlah tabel yang mempresentasikan sejumlah entitas dan relasinya. Langkah normalisasi bertujuan : 1. Sebagai alat penolong dalam proses perancangan database. 2. Untuk meminimalkan grup elemen data yang sama dan berulang-ulang redudansi dalam database karena hal tersebut menyebabkan akses menjadi lambat dan memboroskan tempat penyimpanan. 3. Untuk memudahkan proses pengisian, penghapusan, dan pengembangan database. Sedangkan untuk fase desain fisikal harus dipastikan bahwa logical schema yang sudah dibuat pada fase sebelumnya dilengkapi dengan detail- detail yang diperlukan untuk pengimplementasian secara fisik pada Database Management System DBMS yang akan digunakan. Hasil dari fase ini disebut sebagai physical schema. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.12.4. Pemodelan Proses