Pembuatan informed consent Metode Penelitian

5

2.3. Pembuatan informed consent

Informed consent yang dibuat harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tujuan dari pembuatan informed consent adalah untuk menjamin kerahasiaan hasil dari penelitian yang nantinya akan di publikasikan karena responden yang digunakan pada penelitian ini merupakan responden manusia. Responden diminta untuk mengisi informed consent secara lengkap dan benar yang berisi nama, alamat, umur kemudian menandatanganinya. 2.4. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah panduan wawancara dan kuisioner SF-36 Short-Form-36 yang telah dilakukan validasi. Dilakukan uji pemahaman bahasa yang dilakukan dengan mengujikan kuisioner kepada 30 orang dengan kriteria inklusi tetapi tidak berasal dari lokasi penelitian. Uji pemahaman bahasa dilakukan untuk mengetahui pemahaman responden terhadap maksud dan tujuan pernyataan yang dibuat peneliti. Uji realibilitas dilakukan dengan koefisien alpha α dari Cronbach alpha. Nilai cronbach alpha yang baik adalah 0,60 Bhuiyan and Gani 2015. Jika nilai cronbach alpha 0,60, maka domain dalam SF-36 dinyatakan reliabel. Metode yang digunakan untuk uji validitas adalah metode PearsonSpearman. Validitas terdiri atas 2 macam, yakni validitas konvergen dan diskriminan. Instrumen dikatakan lulus validitas konvergen apabila nilai koefisien pearson 0,40. Bila koefisien korelasi pada kelompok yang diujikan lebih besar skornya dari kelompok lain yang tidak diujikan, menunjukkan bahwa domain tersebut memenuhi validitas diskriminan. Hasil validasi dan reliabilitas menunjukkan bahwa setiap item pada kuisioner SF-36 valid dan reliabel karena telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. 6 Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah yaitu sphygmomanometer digital yang telah dilakukan validasi dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas sphygmomanometer dengan melakukan kalibrasi, yaitu dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan tekanan darah probandus menggunakan sphygmomanometer digital dan sphygmomanometer raksa yang dilakukan pada tiga probandus. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian di uji t berpasangan dengan taraf kepercayaan 95 untuk melihat apakah terdapat perbedaan bermakna pada hasil pengukuran. Uji reliabilitas dilakukan dengan mengukur tekanan darah pada tiga probandus masing-masing sebanyak tiga kali pengukuran, dengan jarak waktu 5 menit setiap pengukuran.

2.5. Penetapan dan seleksi calon responden

Dokumen yang terkait

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan jenis kelamin).

0 0 67

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36: kajian faktor usia dan jenis kelamin di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

0 0 59

Ketaatan terapi responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen morisky di kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY (kajian usia dan aspek gaya hidup).

0 0 76

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY (kajian usia dan pendidikan).

0 1 66

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36:kajian faktor usia dan tingkat penghasilan di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

0 0 66

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan jenis pekerjaan).

0 1 85

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan body mass index).

0 0 90

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 (kajian usia dan tingkat pendidikan) di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 77

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36 : kajian faktor usia dan body mass index di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

0 0 60

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan penghasilan).

1 3 107