Latar Belakang Sintesis N,N (Di-2-Etil Ftalat) Lauramida yang Dihasilkan dari Esterifikasi antara N,N (Di-2-Etanol) Lauramida dengan Anhidrida Ftalat

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Asam laurat merupakan asam lemak jenuh yang paling besar jumlahnya di dalam minyak kelapa sawit, yaitu sebesar 46,3-51.1. Asam laurat juga terdapat pada berbagai minyak yang bersumber dari bahan nabati lainnya. Pada minyak kelapa 45,9-50,3,minyak canola 37.Richard, 2009. Turunan asam laurat telah banyak dihasilkan. Salah satunya adalah metil ester asam lemak. Metil ester asam lemak merupakan hasil transesterifikasi dari suatu minyak dengan metanol Noureddini and Medikonduru,1997. Metil ester asam lemak selain digunakan sebagai pengganti solar, juga digunakan dalam pembuatan kosmetik, detergen, aditif pada tekstil dan kertas Kimmel, 2004. Senyawa alkanolamida juga dapat dihasilkan dari asam laurat. Pembuatan senyawa alkanolamida dilakukan dengan mereaksikan asam lemak dengan amina pada suhu 120 o C-180 o C. Sintesis senyawa alkanolamida yang telah dilakukan adalah melalui reaksi antara asam lemak dengan etanolamina ataupun dietanolamina, sering terjadi persaingan antara terbentuknya amida dan ester apabila kondisi reaksi tidak diatur dengan baik Maag,1984. Lubis,2012 juga telah melakukan penelitian mengenai sintesis senyawa alkanolamida yang dihasilkan melalui amidasi antara metil palmitat campuran dengan etanolamina dan dietanolamina. Alkanolamida merupakan surfaktan nonionik yang secara luas digunakan sebagai agen pengemulsi yang stabil. Senyawa ini juga digunakan dalam industri farmasi, kosmetik, kebutuhan rumah tangga seperti sampho dan deterjen, serta Universitas sumatera utara sebagai agen pengontrol busa, aditif bahan bakar, corrosion inhibitors Rosen, 2004. Pemanfaatan surfaktan juga terdapat pada bidang polimer. Belakangan ini salah satu jenis polimer sintetik yang banyak dikembangkan adalah polimer emulsi yang memanfaatkan surfaktan sebagai penghasil misel untuk tempat nukleasi dan penstabil partikel polimer. Salah satu bentuk struktur polimer emulsi adalah polimer core shell yang banyak dikembangkan untuk aplikasi coating. Jenis polimer yang biasa digunakan adalah polimer akrilik karena memiliki daya tahan, toughness dan kestabilan UV yang kuat Helmiyati dkk,2009. Poliester tak jenuh merupakan produk serbaguna yang dapat digunakan sebagai resin untuk enkapsulasi komponen elektronik dan komponen penguat plastik. Dalam pembuatan poliester tersebut asam dikarboksilat yang biasa digunakan adalah anhidrida ftalat. Penggantian anhidrida ftalat dengan menggunakan anhidrida azelat menghasilkan poliester dengan dampak ketahanan dan kekuatan yang lebih baik Smith,1985. Lestari,2014 ,mensintesis poliester dari shellac dan anhidrida ftalat, dimana dengan penambahan anhidrat ftalat untuk meningkatkan sifat mekanis bahan misalnya sifat kekuatan tarik,kekerasan bahan dan daya serap terhadap air,sehingga nantinya akan memberikan nilai tambah pada aplikasi produknya yaitu sebagai coating. Telah dilakukan sintesis senyawa hidroxylethyl albizia benth oil dengan anhidrida maleat dengan bantuan katalis HCl menghasilkan maleanised hydroxyethyl albizia benth oil amide. Dimana hidroxyethyl albizia benth oil merupakan hasil reaksi dari albizia benth oil dengan dietanolamina. Reaksi esterifikasi dilanjutkan terhadap maleanised hydroxyethyl albizia benth oil amide dengan penambahan anhidrida ftalat yang menghasilkan senyawa maleanised albizia benth oil polyesteramide, alkanolamida turunan albizia benth Universitas sumatera utara oil dengan anhidrida maleat yang bermanfaat dalam material polimer sehingga memberikan dorongan untuk melakukan penelitian dari bahan yang tersedia, dapat diperbaharui, harga murah dan alami. Akintayo et al,2012. Sheyla,2014, membuat senyawa N-2-etanol-N-etil maleat palmitamida dari reaksi esterifikasi antara senyawa N,N di-2-etanol palmitamida dengan anhidrida maleat dengan menggunakan pelarut xylena-aseton 3:1 pada suhu 140-150 o C menghasilkan senyawa N-2-etanol-N-etil maleat palmitamida sebanyak 1,4 gram 45,35. Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai esterifikasi antara alkanolamida dengan anhidrida ftalat yang berbeda dari peneliti terdahulu,baik dalam asam lemak yang digunakan maupun ratio pencampuran,yaitu sintesis senyawa N,Ndi-2-etil ftalat lauramida hasil esterifikasi N,N di-2-etanol lauramida dengan anhidrida ftalat dimana N,N di-2-etanol lauramida diperoleh dari amidasi metil laurat dengan dietanolamina,sedangkan metil laurat diperoleh dari esterifikasi asam laurat dengan metanol menggunakan katalis H 2 SO 4p .

1.2. Permasalahan