Analisa Bahan Baku Analisa Keputusan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dimulai dari analisa bahan baku dan analisa produk kamaboko ikan manyung yang dihasilkan terdiri dari analisa fisik, kimiawi dan organoleptik. Analisa dilanjutkan dengan analisa keputusan dan analisa finansial yang didasarkan pada segi ekonomis apabila produk ini digunakan sebagai produk industri.

A. Analisa Bahan Baku

Pembuatan kamaboko ikan manyung dilakukan analisa terhadap bahan awal daging ikan manyung untuk kualitas kamaboko yang diharapkan dengan analisa kadar lemak dan analisa kadar protein. Hasil analisa bahan baku awal ikan manyung dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Hasil Analisa Daging Ikan Manyung Komposisi Jumlah Analisa Kadar Lemak Kadar Protein 0,24 18,3 Keterangan : komposisi analisa kadar lemak dan analisa kadar protein Tabel 4. dapat diketahui bahwa hasil analisa bahan baku awal daging ikan manyung mengandung kadar lemak 0,24 dan kadar protein 18,3. Menurut Wheaton dan Lawson 1985, kadar lemak dan kadar protein dalam ikan manyung adalah 0,2-2,9 dan12,7-21,2. Hasil yang diperoleh pada analisa menunjukan bahwa kadar protein yang terkandung pada ikan manyung masih sesuai pernyataan Wheaton dan Lawson 1985, hal itu menunjukkan ikan manyung layak untuk dijadikan bahan baku produk kamaboko.

B. Analisa Produk Kamaboko Ikan Manyung 1. Rendemen

Berdasarkan hasil analisa ragam Lampiran 3, menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi tepung tapioka dan NaCl terdapat interaksi nyata terhadap Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. rendemen yang dihasilkan, masing-masing perlakuan berpengaruh nyata p 0,05. Rerata rendemen kamaboko ikan manyung dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Nilai Rata-Rata Rendemen Kamaboko Ikan Manyung dengan Penambahan Tepung Tapioka dan NaCl. Perlakuan Rendemen Notasi Tapioka NaCl 84,02 g 1 84,89 fg 2 1 85,01 fg 3 85,44 f 87,28 e 1 88,54 d 2 2 88,74 d 3 89,23 d 91 c 1 93,57 b 2 3 95,97 a 3 96,50 a Ket: nilai rata-rata yang disertai dengan huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf 5Uji Tukey. Tabel 5. menunjukkan bahwa nilai rata-rata rendemen kamaboko ikan manyung berkisar antara 84,02-96,50. Perlakuan penambahan tepung tapioka 0 dan NaCl 1 menunjukkan rendemen yang paling rendah 84,02, sedangkan perlakuan yang paling tertinggi adalah perlakuan tepung tapioka 3 dan NaCl 3 sekitar 96,50. Hubungan antara rendemen yang terdapat didalam tabel atau hasil analisa dengan perlakuan penambahan tepung tapioka dan NaCl kamaboko ikan manyung dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Pengaruh antara perlakuan penambahan tepung tapioka dan NaCl terhadap rendemen kamaboko ikan manyung. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4. menunjukkan bahwa semakin tinggi penambahan tepung tapioka dan NaCl dapat meningkatkan rendemen kamaboko ikan manyung. Hal tersebut disebabkan NaCl mempunyai daya ikat air yang dapat meningkatkan berat produk, hal ini sesuai dengan pernyataan Lanier 1992 bahwa penambahan NaCl mengakibatkan ion-ion hidrat terlarut pada permukaan protein miofibril dan bergabung dengan molekul air. Demikian juga dengan semakin banyak tepung tapioka yang ditambahkan maka semakin meningkatkan kandungan pati sehingga menyebabkan total padatan semakin tinggi dan produk yang diperoleh semakin berat dan rendemen semakin besar beratnya.

2. Kadar Air

Berdasarkan hasil analisa ragam Lampiran 4, menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi tepung tapioka dan NaCl terdapat interaksi nyata terhadap kadar air yang dihasilkan, masing-masing perlakuan berpengaruh nyata p 0,05. Rerata kadar air kamaboko ikan manyung dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Nilai Rata-Rata Kadar Air Kamaboko Ikan Manyung dengan Penambahan Tepung Tapioka dan NaCl. Perlakuan Kadar Air Notasi Tapioka NaCl 63,885 e 1 64,75 d 2 1 65,3 cd 3 65,605 c 65,47 c 1 65,705 c 2 2 65,715 c 3 67,04 b 67,35 b 1 68,1 a 2 3 68,195 a 3 68,425 a Ket: nilai rata-rata yang disertai dengan huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf 5Uji Tukey Berdasarkan hasil analisa pada tabel 6. Dapat dilihat bahwa kadar air yang dihasilkan kamaboko ikan manyung antara 63,885-68,425. Perlakuan yang didapatkan adalah penambahan tepung tapioka 0 dan NaCl 1 mempunyai nilai terendah, dan penambahan tepung tapioka 3 dan NaCl 3 menunjukkan hasil kadar air yang tertinggi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Hubungan penambahan tepung tapioka dan NaCl terhadap kadar air kamaboko ikan manyung dapat dilihat pada Gambar 5. ss Gambar 5. Pengaruh Antara Perlakuan Penambahan Tepung Tapioka dan Nacl Terhadap Kadar Air Kamaboko Ikan Manyung. Gambar 5. menunjukkan bahwa semakin tinggi penambahan tepung tapioka dan NaCl akan dapat meningkatkan kadar air yang lebih tinggi pada kamaboko ikan manyung. Hal ini disebakan karena NaCl mempunyai daya ikat air dan semakin banyak tepung tapioka yang ditambahkan maka pati yang juga akan semakin banyak karena pati mempunyai gugus hidroksil yang dapat mengikat air dalam daging ikan. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Meyer 1982, menyatakan bahwa dalam larutan elektrolit NaCl cenderung mengikat air dan bersaing dengan ptotein yang mengakibatkan sebagian air terikat oleh Na + . Winarno 1992 menyatakan molekul air yang terikat pada molekul-molekul lain melalui suatu iakatan hidrogen yang berenergi besar. Molekul air membentuk hidrat dengan molekul-molekul lain yang mengandung atom-atom O dan N seperti karbohidrat, protein atau garam, molekul air tersebut merupakan air terikat kuat.

3. Derajat Putih

Berdasarkan hasil analisa ragam Lampiran 5, menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi tepung tapioka dan NaCl tidak terdapat interaksi nyata terhadap derajat putih yang dihasilkan, masing-masing perlakuan tidak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. berpengaruh nyata p 0,05. Rerata derajat putih kamaboko ikan manyung dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Nilai Rata-Rata Derajat Putih Kamaboko Ikan Manyung dengan Penambahan Tepung Tapioka dan NaCl Perlakuan Derajat putih Notasi Tapioka NaCl 49,07 tn 1 49,685 tn 2 1 52,065 tn 3 49,71 tn 49,805 tn 1 49,115 tn 2 2 48,845 tn 3 49,1 tn 48,96 tn 1 47,835 tn 2 3 48,16 tn 3 48,25 tn Ket: nilai rata-rata yang disertai dengan huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf 5Uji Tukey Berdasarkan hasil analisa pada Tabel 7. menunjukkan bahwa semakin tinggi penambahan konsentrasi tepung tapioka maka nilai derajat putih kamaboko ikan manyung semakin menurun. Hal ini disebabkan karena Kamaboko ikan manyung dengan daya ikat air tinggi menyebabkan kadar air bebas dalam produk berkurang sehingga menyebabkan produk menjadi kurang cerah, sedangkan kamaboko yang daya ikat airnya rendah menyebabkan kadar air bebas dalam produk tinggi sehingga lebih cerah dan saat diukur dengan whitenessmeter memperoleh nilai yang lebih tinggi Park 1995. Semakin tinggi penambahan konsentrasi NaCl maka nilai derajat putih kamaboko ikan manyung semakin menurun. Hal ini disebabkan karena penggunaan garam pada saat pencucian yaitu agar mendapatkan warna yang lebih putih juga untuk menyingkirkan protein sarkoplasma yang dapat menghambat pembentukan gel dan juga mempengaruhi warna kamaboko. Penggunaan garam yang terlalu sedikit menyebabkan warna kamaboko yang dihasilkan kurang baik karena ekstraksi protein myofibril kurang sempurna. Sehingga produk kurang cerah atau nilai kecerahannya berkurang. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Water Holding Capasity WHC

Berdasarkan hasil analisa ragam Lampiran 6, menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi tepung tapioka dan NaCl terdapat interaksi nyata terhadap WHC yang dihasilkan, masing-masing perlakuan berpengaruh nyata p 0,05. Rerata WHC kamaboko ikan manyung dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Nilai Rata-Rata WHC Kamaboko Ikan Manyung dengan Penambahan Tepung Tapioka dan NaCl. Perlakuan WHC Notasi Tapioka NaCl 29,145 i 1 29,56 hi 2 1 29,825 h 3 30,99 g 31,475 g 1 32,005 f 2 2 32,61 e 3 33,92 d 34,935 c 1 35,545 b 2 3 35,72 b 3 36,275 a Ket: nilai rata-rata yang disertai dengan huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf 5Uji Tukey Hasil analisa WHC pada Tabel 9. bahwa nilai jumlah air yang keluar antara 29,145-36,275. Perlakuan penambahan tepung tapioka 3 dan NaCl 3 menunjukkan nilai terendah, hal ini berarti nilai WHC semakin tinggi. Sedangkan perlakuan penambahan tepung tapioka 0dan NaCl 1 memberikan nilai jumlah air yang keluar semakin tinggi hal ini berarti nilai WHC paling rendah. Hubungan penambahan tepung tapioka dan NaCl terhadap nilai jumlah air yang keluar pada kamaboko ikan manyung dapat dilihat pada Gambar 6. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 6. Pengaruh Antara Perlakuan Penambahan Tepung Tapioka Dan Nacl Terhadap WHC Kamaboko Ikan Manyung. Gambar 6 menunjukkan bahwa semakin tinggi penambahan tepung tapioka dan NaCl maka jumlah air yang keluar semakin rendah dan berarti WHC semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena penambahan NaCl akan menyebabkan air terikat dan semakin banyak pati maka dapat mengikat air, karena pati mempunyai gugus hidroksil yang dapat mengikat air dengan demikian akan meningkatkan nilai WHC. Hal ini didukung pernyataan Winarno 1992 menyatakan molekul air yang terikat pada molekul-molekul lain melalui suatu iakatan hidrogen yang berenergi besar. Molekul air membentuk hidrat dengan molekul-molekul lain yang mengandung atom-atom O dan N seperti karbohidrat, protein atau garam, molekul air tersebut merupakan air terikat kuat.

5. Tekstur

Berdasarkan hasil analisa ragam Lampiran 7, menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi tepung tapioka dan NaCl tidak terdapat interaksi nyata terhadap tekstur yang dihasilkan, masing-masing perlakuan berpengaruh nyata p 0,05. Rerata tekstur kamaboko ikan manyung dapat dilihat pada Tabel 9. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 9. Nilai Rata-Rata Tekstur Kamaboko Ikan Manyung dengan Penambahan Tepung Tapioka Penambahan Tepung tapioka Rata-rata Tekstur mmkg.s Notasi 1 2 3 0,047 0,046 0,043 0,042 a b c d Ket: nilai rata-rata yang disertai dengan huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf 5Uji Tukey Berdasarkan hasil analisa pada Tabel 9. menunjukkan bahwa semakin tinggi penambahan konsentrasi tepung tapioka maka nilai tekstur kamaboko ikan manyung semakin menurun. Hal ini disebabkan karena pada penambahan tepung tapioka 3, fraksi amilopektin mampu mengikat air yang ada dalam adonan dan membentuk ikatan hidrogen secara maksimal. Sedangkan pada penambahan tepung tapioka 1 diduga jumlah air yang tersedia dalam adonan tidak cukup untuk diikat oleh tepung tapioka sehingga banyak tepung tapioka yang tidak mengikat air dan mengganggu didalam struktur gel sehingga kamaboko menjadi keras atau tidak elastis Tanikawa dalam Ibrahim, 2002. Amilopektin bertanggung jawab atas elastisitas. Ibrahim 2002 Tabel 10. Nilai Rata-Rata Tekstur Kamaboko Ikan Manyung dengan Penambahan NaCl Penambahan NaCl Rata-rata Tekstur mmkg.s Notasi 1 2 3 0,053 0,045 0,035 a b c Ket: nilai rata-rata yang disertai dengan huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf 5Uji Tukey Berdasarkan hasil analisa pada Tabel 10 menunjukkan bahwa semakin tinggi penambahan konsentrasi NaCl maka nilai tekstur kamaboko ikan manyung semakin menurun. Penambahan garam menyebabkan protein aktin dan miosin berinteraksi membentuk aktomiosin yang menghasilkan struktur jaringan protein daging yang berbentuk gel dan dapat mengubah tekstur kamaboko menjadi lebih kenyal. Penggunaan garam yang terlalu sedikit menyebabkan tekstur kamaboko yang dihasilkan kurang baik karena ekstraksi protein myofibril kurang sempurna Tanikawa dalam Ibrahim, 2002. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6. Uji Organoleptik

Sifat organoleptik adalah sifat bahan yang dinilai dengan menggunakan indera manusia, yaitu penglihatan, pembau, peraba, dan perasa. Sifat organoleptik kamaboko yang diuji meliputi warna, aroma, tekstur dan rasa menggunakan uji hedonik dengan analisa menggunakan metode Friedman.

a. Warna

Berdasarkan uji Friedman Lampiran 8 menunjukkan perlakuan penambahan tepung tapioka dan NaCl berpengaruh nyata terhadap rasa kamaboko ikan manyung. Jumlah ranking kesukaan panelis dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Jumlah ranking uji kesukaan warna kamaboko ikan manyung Perlakuan Jumlah Ranking Tapioka NaCl 78 1 1 89 2 62 3 119 125 1 2 142 2 116 3 131 111 1 3 130 2 123 3 112 Ket: semakin besar ranking maka semakin disukai. Berdasarkan Tabel 11. menunjukkan bahwa perlakuan yang mempunyai nilai ranking paling rendah yaitu pada perlakuan penambahan tepung tapioka 1 dan NaCl 2. Hal ini menunjukkan panelis lebih banyak menyukai warna kamaboko yang tidak pucat dan tidak terlalu cerah. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

b. Aroma

Berdasarkan uji Friedman Lampiran 9 menunjukkan perlakuan penambahan tepung tapioka dan NaCl berpengaruh nyata terhadap aroma kamaboko ikan manyung. Jumlah ranking kesukaan panelis dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Jumlah ranking uji kesukaan aroma kamaboko ikan manyung Perlakuan Jumlah Ranking Tapioka NaCl 131 1 1 112 2 126 3 125 124 1 2 139 2 119 3 128 141 1 3 174 2 122 3 126 Ket: semakin besar ranking maka semakin disukai. Berdasarkan Tabel 12. Menunjukkan bahwa perlakuan yang mempunyai nilai ranking paling rendah yaitu pada perlakuan penambahan tepung tapioka 1 dan NaCl 3. Hal ini menunjukkan panelis lebih banyak menyukai aroma kamaboko yang tidak berbau amis.

c. Tekstur

Berdasarkan uji Friedman Lampiran 10 menunjukkan perlakuan penambahan tepung tapioka dan NaCl berpengaruh nyata terhadap tekstur kamaboko ikan manyung. Jumlah ranking kesukaan panelis dapat dilihat pada Tabel 13. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 13. Jumlah Ranking Uji kesukaan Tekstur kamaboko ikan manyung Perlakuan Jumlah Ranking Tapioka NaCl 79 1 1 108 2 64 3 116 181 1 2 179 2 138 3 152 140 1 3 148 2 115 3 131 Ket: semakin besar ranking maka semakin disukai. Berdasarkan Tabel 13. Menunjukkan bahwa perlakuan penambahan tepung tapioka 1 dan menambahan NaCl 2. Hal ini menunjukkan bahwa panelis lebih banyak menyukai tekstur kamaboko yang tepat empuk tidak terlalu keras dan tidak terlalu kenyal. Semakin tinggi penambahan NaCl maka tekstur yang dihasilkan semakin menurun, begitu pula dengan penambahan tapioka yang semakin tinggi akan menyebabkan tekstur yang lembek kenyal, sehingga kurang disukai oleh panelis. Hasil tersebut sesuai dengan pernyataan Wibowo 1998, penambahan tepung tapioka yang berlebihan akan menyebabkan tekstur bakso menjadi kenyal, sehingga produk akan kurang disukai.

d. Rasa

Berdasarkan uji Friedman Lampiran 11 menyatakan perlakuan penambahan tepung tapioka dan NaCl berpengaruh nyata terhadap rasa kamaboko ikan manyung. Jumlah ranking kesukaan panelis dapat dilihat pada Tabel 14. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 14. Jumlah ranking uji kesukaan rasa kamaboko ikan manyung Perlakuan Jumlah Ranking Tapioka NaCl 74 1 1 118 2 102 3 107 171 1 2 163 2 154 3 167 123 1 3 188 2 105 3 80 Ket: semakin besar ranking maka semakin disukai. Berdasarkan Tabel 14. Menunjukkan bahwa perlakuan penambahan tepung tapioka 1 dan menambahan NaCl 3. Hal ini menunjukkan bahwa panelis lebih banyak menyukai rasa kamaboko yang enak tidak terlalu asin dan tidak terlalu hampar. Semakin banyak penambahan tepung tapioka dan NaCl akan mempengaruhi rasa, penambahan tepung tapioka akan mengurangi rasa asli dari daging ikan manyung dan penambahan NaCl akan mempengaruhi rasa asin. Menurut Winarno 2002, komponen utama yang terkandung dalam tapioka adalah karbohidrat. Penyusun utama karbohidrat adalah pati yang tersusun dari amilosa dan amilopektin, maka perbandingan keduanya akan mempengaruhi cita rasa pada produk pangan.

C. Analisa Keputusan

Mutu suatu produk makanan yang beredar dipasaran atau bahan pangan dapat ditentukan berdasarkan tiga sifat yaitu fisik, kimiawi dan organoleptik. Sifat organoleptik merupakan faktor yang lebih banyak menentukan bahan pangan atau produk pangan diterima atau tidak diterima oleh konsumen, karena sifat organoleptik bersentuhan langsung dengan selera konsumen Mangkusubrata, 1983. Pendukung dari data-data yang diperlukan untuk analisa keputusan adalah aspek kuantitas meliputi rendemen, water holding capacity, kadar air, kadar lemak, kadar protein, uji derajat putih, kekuatan gel dan aspek kualitas yaitu kesukaan rasa, tekstur, aroma dan rasa produk kamaboko yang dihasilkan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Data-data tersebut diambil dari perlakuan terbaik yang berdasarkan standar mutu yang ditentukan serta penerimaan konsumen terhadap produk pada uji organoleptik. Data-data hasil analisa fisik, kimiawi dan organoleptik kamaboko ikan manyung dapat dilihat pada tabel. Berdasarkan tabel 15. analisa pada produk perlakuan terbaik pada produk kamaboko dengan perlakuan penambahan tepung tapioka 3 dan NaCl 2, hal tersebut merupakan hasil perbandingan nilai yang dhasilkan dari derajat putih, rendemen, kadar air , WHC, tekstur dengan uji organoleptik yaitu uji kesukaan aroma, warna, tekstur dan rasa pada produk kamaboko. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 15 . Analisa Kimia, Fisik Dan Organoleptik Kamaboko Ikan Manyung. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

D. Analisa Terbaik Produk Kamboko 1. Analisa Lemak