kerjanya. Sehingga hasil kerja masing-masing individu tidak sesuai dengan rencana kerja.
Dari pemikiran-pemikiran yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik mengambil judul Peran etika dan karakteristik individu pegawai di Kantor
Direksi Paya Pinang Group.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana etika pegawai di Kantor Direksi Paya Pinang Group?
2. Bagaimana karakteristik individu pegawai di Kantor Direksi Paya Pinang
Group? 3.
Bagaimana peran etika dan karakteristik individu dalam menunjang keberhasilan pegawai di Kantor Direksi Paya Pinang Group?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui etika dan karakteristik individu pegawai di Kantor Direksi Paya Pinang Group.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Bagi Penulis : Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan
manajemen perkantoran khususnya mengenai etika dan karakteristik individu pegawai.
b. Bagi Perusahaan : Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil langkah
pada masa yang akan datang untuk lebih memperhatikan etika dan karakteristik individu pegawai.
c. Bagi Pihak Lain : Sebagai bahan masukan dalam mempelajari ilmu
manajemen perkantoran khususnya etika dan karakteristik individu pegawai.
E. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Direksi Paya Pinang Group Jl. Samanhudi No. 11 Medan. Untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan ini dapat
dilihat pada Tabel 1.1
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan
April Mei
Juni IV
I II
III IV
I II
II IV
1 Persiapan
2 Pengumpulan
Data 3
Penulisan
Sumber: Penulis 2014
Universitas Sumatera Utara
F. Sistematika Penelitian BAB I
: PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian dan rencana yang terjadi dari jadwal surveiobservasi dan sistematika
penulisan.
BAB II : PROFIL INSTANSI
Dalam bab ini diuraikan mengenai sejarah ringkas instansi, struktur organisasi, uraian tugsa, kegiatan usaha, kinerja organisasi dan rencana kegiatan.
BAB III : PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai peran etika dan karakteristik individu pegawai di Kantor Direksi Paya Pinang Group.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran tentang peran etika dan karakteristik individu pegawai di Kantor Direksi Paya Pinang Group.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II PROFIL INSTANSI
A. Sejarah Singkat Paya Pinang Group Medan
Paya Pinang Group adalah murni perusahaan swasta nasional. Berdirinya Paya Pinang Group bermula dari surat keputusan Menteri Agraria No. SKII6Ka
tertanggal 15 Februari 1962 tentang penyerahan Hak Guna Usaha HGU kepada dua perusahaan nasional yaitu PT Tjipta Makmur dan Sumber Deli untuk
bersama-sama mengelola perkebunan karet Paya Pinang yang merupakan kebun bekas swasta asing Horison dan Crossfield Ltd yang telah berakhir masa
kontraknya. Menteri Agraria dengan Surat Keputusan No. SKII6Ka tertanggal 15 Februari 1962 memberikan HGU atas perkebunan Paya Pinang seluas 2138
Ha, kepada perusahaan tersebut dan surat keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 19 Maret 1962. Ditandai dengan lahirnya Paya Pinang Group, oleh karena
itu pemberian HGU tersebut untuk satu kebun, bagian keuangan kedua perusahaan ini merasa sulit untuk membagi HGU tersebut, maka kedua perusahaan ini sepakat
untuk membentuk suatu badan kerja yang diberi nama Badan Pelaksanaan Pengelolaan Paya Pinang BP4 dengan tujuan agar pengelolaan kebun dapat
dilaksanakan dengan baik. Untuk memimpin BP4 ini, Direksi kedua perusahaan menduduki jabatan
koordinator I oleh Ali Boman Harahap dari PT Tjipta Makmur dan koordinator II oleh H. A. Manap Nasution dari PT Sumber Deli dengan dibantu oleh H. A. Pangi
Harahap sebagai sekretaris BP4 dari PT Tjipta Makmur. Pada tahun 1964 Ali Boman meninggal dunia, sehingga dilakukan perubahan susunan koordinator
Universitas Sumatera Utara
teknis H. A. Pangi Harahap dan sebagai pengawas masing-masing adalah H. Asjro Effendi dari PT Sumber Deli dan Haji Muslim Djalil dari PT Tjipta Makmur.
BP4 selaku pengelola Paya Pinang telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan kedua perusahaan tersebut secara disiplin dan adil menjalankan tugas-
tugasnya dan sebaliknya BP4 menyerahkan penghargaan secara adil kepada kedua perusahaan tersebut.
Kedua perusahaan dalam BP4 ini bertindak sebagai pengawas dalam hal ini menjadikan pengelolaan Paya Pinang terus berkembang pesat. Langkah
pertama dari BP4 dalam pengelolaan kebun Paya Pinang ini adalah mempertahankan kondisi kebun yang ditinggalkan oleh pemilik lama,
produktifitasnya 600kg karet keringHaTahun. Secara maksimal BP4 berusaha untuk merehabilitasi dan meningkatkan produktifitas kebun.
Sejalan dengan kemajuan yang dicapai dan untuk memenuhi tuntutan suatu perkembangan, maka BP4 dirasakan kurang memenuhi persyaratan hukum
sehingga pada tahun 1984 BP4 dilebur dan dibentuk menjadi satu perseroan terbatas yang bernama PT PD Paya Pinang yang sahamnya dimiliki masing-
masing 50 atas nama PT Sumber Deli dan 50 atas nama PT Tjipta Makmur. Dengan dibentuknya PT PD Paya Pinang Group dapat dirasakan bahwa semakin
hari gerak laju perusahaan ini semakin lancar, serta rehabilitasi kebun terus dilanjutkan dengan penanaman ulang dan meningkatkan sarana sosial seperti
pembangunan mesjid, sekolah, poliklinik dll. Pemasaran yang semula hanya bersifat lokal kemudian melangkah lebih maju dengan menembus pasar
Internasional.
Universitas Sumatera Utara
Sehubungan hal tersebut dirasakan perlu untuk memperluas kegiatan usaha dengan cara menambah areal perkebunan. Penambahan areal perkebunan
dirasakan dapat membantu meningkatkan kemajuan di perusahaan Paya Pinang Group. Adapun perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam perusahaan ini
adalah : 1.
PT Sumber Deli dan PT Tjipta Makmur sebagai pemilik saham. 2.
PT Hasrat Tjipta mengelola perkebunan kelapa sawit. 3.
PT PD Paya Pinang mengelola perkebunan karet, kelapa sawit dan kakao. 4.
PT Sumber Sawit Makmur mengelola perkebunan kelapa sawit dilengkapi dengan pabrik pengolahannya.
5. PT Pinang Lestari bergerak dalam bidang konsultan dan penelitian.
6. PT Pinang Jaya bergerak dalam bidang kontraktor dan supplier.
7. CV Apotik Istana bergerak dalam bidang apotik dan pengadaan obat-
obatan. 8.
Yayasan keluarga bergerak dalam bidang pendidikan. Perkebunan Paya Pinang terletak di Tebing Tinggi dengan jarak lebih kurang 12.5
KM dengan ketinggian lebih kurang 36 M diatas permukaan laut. Luas perkebunan yang dimiliki perusahaan ini adalah 2.318Ha, dengan perincian
sebagai tabel 2.1 berikut ini
Keterangan Luas Ha
Luas areal yang ditanam 1895.70
Luas areal yang tidak ditanam : a.
Emplacement dan perumahan 10.00
Universitas Sumatera Utara
b. JalanPasar
21.60 c.
Parit 2.80
d. Areal untuk PJKA
9.90 e.
Tanah kosong 378.00
Luas areal seluruhnya 2318.00
Sumber: Arsip Paya Pinang Group
Keadaan areal diperkebunan Paya Pinang secara umum merupakan areal yang sangat baik untuk usaha perkebunan. Dari keseluruhan areal di kebun Paya Pinang
60 merupakan areal topografy datar, 25 merupakan tanah landai dengan tingkat kemiringan 8 - 15 dan 5 – 10 merupakam areal curam hingga tingkat
kemiringan 15 - 40 Curah hujan yang jatuh pada areal pertanaman secara keseluruhan cukup
memenuhi kebutuhan air bagi tanaman. Berdasarkan data curah hujan sejak tahun 1967 sampai dengan tahun 1986 diperoleh rata-rata curah hujan 1840 milimeter
per tahun dengan rata-rata hari hujan 119 hari per tahun. Temperatur untuk tanaman keret dikebun Paya Pinang berkisar antara 23
dan dengan kelembaban relative Rh berkisar antara 80 - 85.
Angin diperkebunan Paya Pinang tidak terlalu kencang. Angin umumnya bertiup dari arah selatan dan barat daya dengan kecepatan lemah hingga sedang.
Pada saat-saat tertentu kadang-kadang angin dari arah barat daya yang merupakan daerah lembab bertiup dengan kecepatan sedang hingga kuat, hal ini dapat
mengakibatkan banyak pohon yang tumbang.
Universitas Sumatera Utara
Paya Pinang Group masih akan terus berupaya untuk mengembangkan usahanya didalam subsektor perkebunan dalam rangka memenuhi himbauan dan
membantu pemerintah untuk memperoleh tambahan devisa dari subsektor perkebunan demi melanjutkan pembangunan bangsa dan mencapai kehidupan
yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pelaksanaan pembukaan areal kebun di setiap daerah ini disamping untuk
memproduktifkan kembali tanah yang terlantar juga memperbaiki kembali keadaan lingkungan yang selama ini tidak diperhatikan serta membantu taraf
perekonimian Negara ini khususnya membantu perekonomian warga sekitar.
B. Visi Paya Pinang Group
Menjadi perusahaan perkebunan swasta nasional yang tangguh dan mampu bersaing baik disektor hulu dan hilir berdasarkan atas kekeluargaan.
C. Misi Paya Pinang Group
Adapun misi Paya Pinang Group yaitu : 1.
Menjalankan usaha dibidang perkebunan karet dan kelapa sawit serta menghasilkan produk minyak sawit, inti sawit, yang berkualitas untuk
memberikan kepuasan bagi pelanggan. 2.
Meningkatkan daya saing produk secara terus menerus didukung oleh sistem, cara kerja dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya
kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi.
Universitas Sumatera Utara
3. Mengelola perusahaan secara profesional untuk meningkatkan nilai
perusahaan dengan berpegang teguh pada nila-nilai etika bisnis dan senantiasa perpedoman pada tata kelola perusahaan secara sehat.
4. Meningkatkan terus produksi setiap tahunnya untuk menjamin
pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan perusahaan, serta memberikan manfaatdan nilai tambah yang optimal.
D. Jaringan Usaha atau Kegiatan