BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep spiritualitas 1.1. Pengertian Spiritualitas
Kata spiritualitas berasal dari bahasa Latin Spiritus, yang berarti bernafas atau angin. Jiwa memberikan kehidupan bagi seseorang. Ini berarti segala sesuatu yang menjadi pusat
semua aspek dari kehidupan seseorang McEwan, 2005; Potter dan Perry, 2010. Menurut Florence Nightingale, spiritual adalah suatu dorongan yang menyediakan energi yang
dibutuhkan untuk mempromosikan lingkungan rumah sakit yang sehat dan melayani kebutuhan spiritual sama pentingnya dengan melayani kebutuhan fisik Delgado, 2005;
Kelly, 2004; Potter dan Perry, 2010. Saat ini, spiritualitas sering didefinisikan sebagai kesadaran dalam diri seseorang dan rasa terhubung dengan sesuatu yang lebih tinggi, alami,
atau kepada beberapa tujuan yang lebih besar dari diri sendiri Mauk dan Schmidt, 2004; Potter dan Perry, 2010.
1.2. Dimensi Spiritual
Spiritualitas mencakup seluruh aspek peribadi manusia dan merupakan sarana menjalani hidup. Dalam perspektif perawatan kesehatan holistik, jiwa, tubuh dan rohspirit
saling berhubungan dan berinteraksi dengan cara sangat dinamis di dalam seluruh “pribadi manusia”. Maka sangatlah sulit dan terkesan dibuat-buat apabila kita mencoba memisahkan
ketiga dimensi ini. Akan tetapi, sangat bergunalah bagi penyedia perawatan kesehatan untuk membedakan ketiganya agar mereka dapat menilai dan memperlakukan pasien dengan tepat.
Salah satu cara membedakan ketiga dimensi itu adalah sebagai berikut Mansen, 1993; Taylor, 2002; dalam Young dan Koopsen, 2005:
1. Dimensi psikologis jiwa mencakup kesadaran diri self consciousness dan identitas diri
self identity. inilah aspek kepribadian yang berhubungan dengan masalah interaksi
Universitas Sumatera Utara
antarmanusia dan berkaitan dengan emosi seperti rasa duka cita, rasa kehilangan, dan rasa bersalah dan dialami jauh di lubuk jiwa.
2. Dimensi fisik tubuh merupakan kesadaran akan alam world conscious. Aspek inilah
yang memungkinkan seseorang merasa, melihat, mendengar, membau, meraba, dan disentuh orang lain.
3. Dimensi rohani spirit dideskripsikan sebagai daya yang menyatukan dalam diri manusia,
mengintegrasikan, dan mengatasi dimensi lainnya. Dimensi ini juga diberikan sebagai kesadaran akan Tuhan God-consciousness atau berkaitan dengan kedewataan atau nilai-
nilai mutlak. Dimensi ini menyangkut makna hidup, pemahaman manusia akan iman, dan hubungan intim pribadi manusia dengan Tuhan.
Salah satu masalah dari saling bertukaran antara spiritualitas dengan religi adalah di mana perawat mungkin menyatukan dimensi spiritual dengan dimensi psikososial. Hal ini
dapat mengakibatkan pihak perawat tidak mampu mengenali harapan, kebutuhan, atau masalah spiritual yang disamarkan oleh emosi Stoll, 1979; dalam Perry dan Potter, 2005.
Seorang perawat mungkin mendiagnosa kebutuhan klien sebagai kebutuhan psikososial, ketika seharusnya kebutuhan tersebut berhubungan dengan kesehatan atau fungsi spiritual.
Menyamakan spiritualitas dengan religi akan menghilangkan persfektif holistik klien dengan membatasi pandangan perawat tentang aspek dinamis kehidupan. Juga ketika dimensi
spiritualitas dikurangi untuk mencakup hanya religi, intervensi keperawatan dapat distandardisasi dan tidak akan mengetengahkan kebutuhan aktual klien Mensen, 1993.
Sosiologis Fisiologis
Psikologi
Spiritua
Universitas Sumatera Utara
Skema 1. Dimensi spritual: pendekatan terintegrasi. Farran et al. 1989 dalam Perry dan Potter 2005 lebih jauh mendefinisikan model
penyatuan spiritualitas mereka dengan meringkaskan berbagai pandangan teoretis tentang spiritulitas.
Skema 2. Dimensi Spiritual: pendekatan penyataan Selain itu, model penyatuan mencakup aspek perkembangan spiritualitas. Pertumbuhan
spiritualitas terjadi hampir pada seluruh rentang kehidupan Farran et al. 1989; dalam Perry dan Potter, 2005.
1.3. Karakteristik Spiritualitas