24 4
galah berskala, curent meter, GPS, thermometer dan hendratraktometer.
Metode dalam penelitian ini adalah metode survei. Beberapa data diperoleh
dari pengukuran langsung di lapangan yaitu; data gelombang, kecepatan arus,
kemiringan pantai dengan mengukur kedalaman pantai.
Untuk pengamatan
dan pengukuran
karakteristik gelombang
ditentukan sebanyak
4 stasiun.
Pengamatan tinggi
pasang surut
dilakukan di satu stasiun dan secara geografis terleta
k pada 1°40,36’.08 LU dan 98°49,37’68“ BT. Pemilihan lokasi
pengamatan tinggi
pasang surut
dilakukan dengan pertimbangan, bahwa daerah ini lebih terlindung dan relatif
tenang dari gangguan ombak dan gelombang yang ditimbulkan oleh perahu
bermotor
yang dapat
menggangu pembacaan papan skala.
2.2. Analisis Data
Data yang didapat disajikan dalam bentuk tabel dan selanjutnya data
dianalisis dan
ditampilkan dalam
bentuk kurva kemudian dibahas secara deskriptif. Data tinggi pasang surut
dianalisis dengan menggunakan metode yang merupakan pengembangan dari
metode harmonis Laplace dan Kelvin yang kemudian disempurnakan oleh G.
Darwin dan Lord Rayleigh. Tipe pasang surut suatu perairan dapat
ditentukan oleh perbandingan antara amplitudo unsur-unsur pasang surut
tunggal utama dengan amplitudo unsur- unsur surut ganda utama. Perbandingan
ini dikenal sebagai bilangan Formhalz dengan rumus sebagai berikut :
2 2
1 1
S M
K O
F
Keterangan : F = Bilangan Formhalz
O1 = Amplitudo komponen Pasang
surut tunggal
utama yang
disebabkan gaya tarik Bulan K1 = Amplitudo komponen Pasang
surut tunggal utama yang disebabkan gaya tarik Surya
M2 = Amplitudo komponen ganda utama yang disebabkan gaya
tarik Bulan S2 = Amplitudo komponen Pasang
surut ganda
utama yang
disebabkan gaya tarik Surya. Dengan demikian jika nilail F berada
antara : 0,25 : Pasang surut bertipe ganda
0,25-1,50 : Pasang
surut bertipe
campuran dengan
tipe ganda yang menonjol
1,50-3,00 : Pasang surut
bertipe campuran
dengan tipe
tunggal Yang menonjol 3,00 :Pasang surut bertipe tunggal
Untuk menentukan tinggi muka air pasang-surut digunakan rumus :
- Range Pasang surut atau rata-rata
selisih antara kedudukan air tinggi dan kedudukan air rendah adalah
Range = pasang tertinggi - surut terendah
- Mean Low Water Level MLWL atau kedudukan rata-rata air rendahi
adalah MLW
= MSL – Range 2
- Mean High Water Level MHWL adalah
MHW = MSL + Range 2
III. Hasil dan Pembahasan 3.1. Tinggi Gelombang
Gelombang yang merambat ke pantai atau perairan laut yang dangkal
berasal dari
gelombang yang
ditimbulkan oleh angin di laut dalam. Gelombang yang dihasilkan tersebut
mempunyai periode gelombang yang cukup kecil bila dibandingkan dengan
gelombang yang dihasilkan gelombang oleh angin di laut dalam. Akan tetapi
gelombang yang merambat tersebut akan mengalami peningkatan panjang
gelombang secara cepat. Hal ini karena
25 4
gelombang yang merambat tersebut dipengaruhi oleh gesekan dari dasar
laut yang dirambati oleh gelombang tersebut. Pengaruh utama dari dasar
adalah untuk memindahkan energi sistem
gelombang untuk
satu kecepatan angin,
fetch
, dan durasi menghasilkan tinggi gelombang dan
periode gelombang signifikan yang secara cepat berkurang dengan semakin
berkurangnya kedalaman air.
Pengukuran tinggi gelombang didapat dari jarak vertikal antara
puncak gelombang dengan lembah gelombang. Dari hasil pengukuran
tinggi gelombang pada setiap stasiun selama tujuh hari pengamatan didapat
hasil
yang bervariasi.
Tinggi gelombang pada saat surut relatif lebih
tinggi dibandingkan
dengn tinggi
gelombang pada waktu pasang. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.
Tinggi gelombang pada saat pasang pada perairan pantai Pandan
berkisar antara 0,19-0,28 m dan pada saat pasang menuju surut tinggi
gelombangnya berkisar antara 0,76- 0,81 m. Pada saat surut menuju pasang
gelombang
relatif kecil,
tinggi gelombang pada saat surut menuju
pasang pada stasiun IV lebih tinggi dan pada stasiun III tinggi gelombangnya
lebih rendah. Pada saat pasang menuju surut tinggi gelombang relatif lebih
besar lebih besar dibandingkan pada saat surut, terlihat jelas bahwa pada
stasiun II gelombangnya paling tinggi dan pada stasiun IV lebih rendah.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.
Perbandingan antara
tinggi gelombang pada saat surut menuju
pasang dan pasang menuju surut terlihat tinggi maksimum gelombang
terjadi pada saat surut. Di sini terlihat jelas pengaruh pasang surut dan angin
sangat besar terhadap tinggi gelombang di perairan pantai Pandan.
3.2. Periode gelombang