Hasil dan Pembahasan 3.1. Tinggi Gelombang

24 4 galah berskala, curent meter, GPS, thermometer dan hendratraktometer. Metode dalam penelitian ini adalah metode survei. Beberapa data diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan yaitu; data gelombang, kecepatan arus, kemiringan pantai dengan mengukur kedalaman pantai. Untuk pengamatan dan pengukuran karakteristik gelombang ditentukan sebanyak 4 stasiun. Pengamatan tinggi pasang surut dilakukan di satu stasiun dan secara geografis terleta k pada 1°40,36’.08 LU dan 98°49,37’68“ BT. Pemilihan lokasi pengamatan tinggi pasang surut dilakukan dengan pertimbangan, bahwa daerah ini lebih terlindung dan relatif tenang dari gangguan ombak dan gelombang yang ditimbulkan oleh perahu bermotor yang dapat menggangu pembacaan papan skala.

2.2. Analisis Data

Data yang didapat disajikan dalam bentuk tabel dan selanjutnya data dianalisis dan ditampilkan dalam bentuk kurva kemudian dibahas secara deskriptif. Data tinggi pasang surut dianalisis dengan menggunakan metode yang merupakan pengembangan dari metode harmonis Laplace dan Kelvin yang kemudian disempurnakan oleh G. Darwin dan Lord Rayleigh. Tipe pasang surut suatu perairan dapat ditentukan oleh perbandingan antara amplitudo unsur-unsur pasang surut tunggal utama dengan amplitudo unsur- unsur surut ganda utama. Perbandingan ini dikenal sebagai bilangan Formhalz dengan rumus sebagai berikut : 2 2 1 1 S M K O F    Keterangan : F = Bilangan Formhalz O1 = Amplitudo komponen Pasang surut tunggal utama yang disebabkan gaya tarik Bulan K1 = Amplitudo komponen Pasang surut tunggal utama yang disebabkan gaya tarik Surya M2 = Amplitudo komponen ganda utama yang disebabkan gaya tarik Bulan S2 = Amplitudo komponen Pasang surut ganda utama yang disebabkan gaya tarik Surya. Dengan demikian jika nilail F berada antara : 0,25 : Pasang surut bertipe ganda 0,25-1,50 : Pasang surut bertipe campuran dengan tipe ganda yang menonjol 1,50-3,00 : Pasang surut bertipe campuran dengan tipe tunggal Yang menonjol 3,00 :Pasang surut bertipe tunggal Untuk menentukan tinggi muka air pasang-surut digunakan rumus : - Range Pasang surut atau rata-rata selisih antara kedudukan air tinggi dan kedudukan air rendah adalah Range = pasang tertinggi - surut terendah - Mean Low Water Level MLWL atau kedudukan rata-rata air rendahi adalah MLW = MSL – Range 2 - Mean High Water Level MHWL adalah MHW = MSL + Range 2

III. Hasil dan Pembahasan 3.1. Tinggi Gelombang

Gelombang yang merambat ke pantai atau perairan laut yang dangkal berasal dari gelombang yang ditimbulkan oleh angin di laut dalam. Gelombang yang dihasilkan tersebut mempunyai periode gelombang yang cukup kecil bila dibandingkan dengan gelombang yang dihasilkan gelombang oleh angin di laut dalam. Akan tetapi gelombang yang merambat tersebut akan mengalami peningkatan panjang gelombang secara cepat. Hal ini karena 25 4 gelombang yang merambat tersebut dipengaruhi oleh gesekan dari dasar laut yang dirambati oleh gelombang tersebut. Pengaruh utama dari dasar adalah untuk memindahkan energi sistem gelombang untuk satu kecepatan angin, fetch , dan durasi menghasilkan tinggi gelombang dan periode gelombang signifikan yang secara cepat berkurang dengan semakin berkurangnya kedalaman air. Pengukuran tinggi gelombang didapat dari jarak vertikal antara puncak gelombang dengan lembah gelombang. Dari hasil pengukuran tinggi gelombang pada setiap stasiun selama tujuh hari pengamatan didapat hasil yang bervariasi. Tinggi gelombang pada saat surut relatif lebih tinggi dibandingkan dengn tinggi gelombang pada waktu pasang. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2. Tinggi gelombang pada saat pasang pada perairan pantai Pandan berkisar antara 0,19-0,28 m dan pada saat pasang menuju surut tinggi gelombangnya berkisar antara 0,76- 0,81 m. Pada saat surut menuju pasang gelombang relatif kecil, tinggi gelombang pada saat surut menuju pasang pada stasiun IV lebih tinggi dan pada stasiun III tinggi gelombangnya lebih rendah. Pada saat pasang menuju surut tinggi gelombang relatif lebih besar lebih besar dibandingkan pada saat surut, terlihat jelas bahwa pada stasiun II gelombangnya paling tinggi dan pada stasiun IV lebih rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1. Perbandingan antara tinggi gelombang pada saat surut menuju pasang dan pasang menuju surut terlihat tinggi maksimum gelombang terjadi pada saat surut. Di sini terlihat jelas pengaruh pasang surut dan angin sangat besar terhadap tinggi gelombang di perairan pantai Pandan.

3.2. Periode gelombang