Pedoman Wawancara Sumber Informasi

73 indikator penelitian. Peneliti akan menjadi siap turun ke lapangan dengan membawa instrumen yang telah disusun tersebut.

b. Kuesioner

Dalam penelitian ini akan dilakukan distribusi kuesioner untuk memperoleh informasi yang dapat mengungkap sejumlah indikator kinerja yang bersifat kualitatif. Kuesioner disusun berdasarkan masukan dari ahli kinerja, ahli pajak daerah dan praktisi mengenai pemerintahan daerah. Kuesioner ditujukan kepada responden yang ditentukan dengan teknik random sampling terhadap sejumlah pegawai Dinas Pendapatan Daerah. Hasil kuesioner akan dipakai untuk menentukan indikator dan sub indikator secara jelas.

c. Pedoman Wawancara

Peneliti juga akan menggunakan pedoman wawancara yang disusun dalam beberapa pertanyaan. Pertanyaan pada awalnya disusun secara umum dan luas. 159 Pertanyaan tersebut bersifat grand tour question dan kemudian dilanjutkan dengan sub-sub pertanyaan. 160 Yang dimaksudkan dengan grand tour question 161 ialah dibuat pertanyaan yang bersifat umum dan konsisten dengan disain metodologi studi kualitatif. Pedoman wawancara disusun secara sistematis dengan memilih key informan dengan metode snowball. Studi diarahkan pada action orientation berupa basic research yaitu terfokus pada hal-hal yang mendalam indepth interview dan terbatas. 162 Keterbatasan dimaksudkan hanya menyangkut masalah pengukuran kinerja organisasi instansi pemerintah daerah.

d. Sumber Informasi

Adapun penelitian ini sesuai dengan pokok permasalahan dan tujuan penelitian ini yakni akan dilakukan pengembangan model kinerja yang dilakukan melalui pengkajian terhadap teori dan hasil penelitian. Data yang diperlukan dalam penelitian 159 Warner dalam John W Cresswell, op.cit, 1994, hal. 64. 160 Mill and Hueberman, 1984, Ibid, hal 66. 161 John W Cresswell, op.cit hal. 66. 162 Ann Majchrzak, 1984, Method for policy research Methods, Series Volume 3, Sage Publication, Beverly Hill, London, hal. 13. Kinerja organisasi..., Azhari Aziz S, FISIP UI, 2008. 74 ini berkaitan dengan indikator kinerja organisasi pajak di daerah yang dikelompokkan ke dalam sembilan kategori yaitu: 1. Kondisi obyek pajak, yang menggambarkan tentang potensi pajak yang ada. 2. Kondisi daerah, yang menggambarkan tentang jumlah pajak yang dipungut oleh daerah yang bersangkutan. 3. Kondisi wajib pajak sebagai penerima layanan, yang mencakup jumlah wajib pajak per jenis pajak daerah, PDRB, jumlah wajib pajak aktif. 4. Jumlah pegawai kantor pajak sebagai pemberi layanan. 5. Kondisi Kantor, yang mencakup jumlah seksi sie, jumlah pegawai per golongan kepangkatan, jumlah peralatan yang berhubungan dengan pelayanan, sarana komunikasi dan sebagainya. 6. Penerimaan hasil daerah dan pajak daerah. 7. Pembiayaan.

3.3. Populasi dan Sampel