Rangkuman Eksperimen HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.4. Rangkuman Eksperimen

Rangkuman hasil pengukuran untuk beberapa besaran-besaran penting sebelum dan setelah penggunaan zero sequence blocking transformer TR 1 dan TR 2 dalam kondisi beban seimbang dan beban variasi disajikan pada Tabel 4.6 dan Tabel 4.7. Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Pengukuran Penggunaan Zero Sequence Blocking Transformer TR 1 dan TR 2 Pada Kondisi Beban Seimbang Besaran Sebelum Setelah ZSBT TR 1 ZSBT TR 2 Arus Fasa A R = 1,267 S = 1,284 T = 1,296 R = 0,976 S = 0,989 T = 1,008 R = 1,266 S = 1,286 T = 1,268 Arus Netral A 2,110 0,131 0,137 Perbandingan Arus Netral Dengan Arus Fasa 164 13 11 Penurunan Arus Netral - 93,7 93,5 THD Arus R = 75,3 S = 74,3 T = 72,9 N = 3188 R = 45,3 S = 46,8 T = 45,5 N = 670,6 R = 85 S = 84,2 T = 81,3 N = 710,5 Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa arus pada setiap penghantar fasa terjadi penurunan pada penggunaan zero sequence blocking transformer TR 1, sedangkan pada penggunaan zero sequence blocking transformer TR 2 tidak mengalami kenaikan tetap. Arus yang mengalir pada pengantar netral dan perbandingan arus netral dengan arus fasa sebelum menggunaakan zero sequence blocking transformer adalah 2,110 A dan 164. Setelah penggunaan zero sequence blocking transformer TR 1 arus yang mengalir pada penghantar netral dan perbandingan Universitas Sumatera Utara arus netral dengan arus fasa adalah 0,131 A dan 13, presentase penurunan arus netral sekitar 93,7. Dan setelah penggunaan zero sequence blocking transformer TR 2 arus yang mengalir pada penghantar netral dan perbandingan arus netral dengan arus fasa adalah 0,137 A dan 11, presentase penurunan arus netral sekitar 93,5. Zero sequence blocking transformer TR 1 dan TR 2 efektif dalam penurunan arus netral. Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Pengukuran Penggunaan Zero Sequence Blocking Transformer TR 1 dan TR 2 Pada Kondisi Beban Variasi Beban Besaran Sebelum Setelah ZSBT TR 1 ZSBT TR 2 25 Arus Fasa A R = 0,387 S = 0,387 T = 0,372 R = 0,312 S = 0,311 T = 0,304 R = 0,360 S = 0,367 T = 0,364 Arus Netral A 0,682 0,132 0,130 Perbandingan Arus Netral Dengan Arus Fasa 178 14 35 Penurunan Arus Netral - 80,6 80,9 50 Arus Fasa A R = 0,678 S = 0,693 T = 0,677 R = 0,565 S = 0,581 T = 0,581 R = 0,607 S = 0,624 T = 0,619 Arus Netral A 1,167 0,132 0,131 Perbandingan Arus Netral Dengan Arus Fasa 171 22 21 Penurunan Arus Netral - 88,6 88,7 Universitas Sumatera Utara Beban Besaran Sebelum Setelah ZSBT TR 1 ZSBT TR 2 75 Arus Fasa A R = 1,029 S = 1,054 T = 1,036 R = 0,828 S = 0,839 T = 0,837 R = 0,933 S = 0,954 T = 0,968 Arus Netral A 1,751 0,136 0,128 Perbandingan Arus Netral Dengan Arus Fasa 168 16 13 Penurunan Arus Netral - 92,2 92,6 100 Arus Fasa A R = 1,308 S = 1,332 T = 1,331 R = 1,067 S = 1,085 T = 1,070 R = 1,195 S = 1,231 T = 1,238 Arus Netral A 2,211 0,138 0,129 Perbandingan Arus Netral Dengan Arus Fasa 167 12 10 Penurunan Arus Netral - 93,7 94,1 Dari Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa kenaikan presentase beban diikuti dengan kenaikan arus pada penghantar netral. Setelah penggunaan zero sequence blocking transformer TR 1 dan TR 2 arus pada penghantar netral mengalami penurunan. Penurunan tertinggi terjadi pada beban 100 dan penurunan terendah terjadi pada beban 25. zero sequence blocking transformer TR 1 dan TR 2 efektif digunakan pada beban 100. Rata-rata perbandingan arus netral dengan arus fasa sebelum penggunaan zero sequence blocking transformer TR 1 dan TR 2 adalah 171. Dan setelah penggunaan zero sequence blocking transformer TR 1 dan TR 2 rata-rata perbandingan arus netral dengan arus fasa adalah 16 dan 19. Lanjutan Tabel 4.7 Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN