a Bentuk Gelombang Arus Netral
b Spektrum Harmonisa Arus Netral Gambar 4.6. Setelah Penggunaan Zero Sequence Blocking Transformer TR 2: a
Bentuk Gelombang Arus Netral; b Spektrum Arus Harmonisanya
4.3. Penggunaan Zero Sequence Blocking Transformer Pada Kondisi Beban Bervariasi
4.3.1. Zero Sequence Blocking Transformer Dengan Belitan Konvensional TR 1 Hasil pengukuran penggunaan zero sequence blocking transformer dengan
belitan konvensional TR 1 pada kondisi beban yang bervariasi disajikan pada Tabel 4.4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Penggunaan Zero Sequence Blocking Transformer TR 1 Pada Kondisi Beban Bervariasi
Beban Tanpa
ZSBT Dengan
ZSBT TR 1 Penurunan
Arus Netral
Arus Fasa
I
f
Arus Netral
I
n
I
n
I
f
Arus Fasa
I
f
Arus Netral
I
n
I
n
I
f
25 R = 0,387
S = 0,387 T = 0,372
0,682 178
R = 0,312 S = 0,311
T = 0,304 0,132
14 80,6
50 R = 0,678
S = 0,693 T = 0,677
1,167 171
R = 0,565 S = 0,581
T = 0,581 0,132
22 88,6
75 R = 1,029
S = 1,054 T = 1,036
1,751 168
R = 0,828 S = 0,839
T = 0,837 0,136
16 92,2
100 R = 1,308
S = 1,332 T = 1,331
2,211 167
R = 1,067 S = 1,085
T = 1,070 0,138
12 93,7
Dari Tabel 4.4 dan Gambar 4.7 dapat dilihat bahwa Sebelum penggunaan zero sequence blocking transformer, setiap kenaikan presentase beban diikuti
dengan kenaikan arus netral. Akan tetapi setelah penggunaan zero sequence blocking transformer, setiap kenaikan presentase beban tidak diikuti dengan
kenaikan arus netral.
Gambar 4.7 Grafik Hubungan Persentase Beban Dengan Besar Arus Netral Penggunaan Zero Sequence Blocking Transformer TR 1
0.682 1.167
1.751 2.211
0.132 0.132
0.136 0.138
0.000 0.500
1.000 1.500
2.000 2.500
25 50
75 100
A ru
s N e
tra l
A
Beban
Beban Vs Arus Netral
Tanpa Trafo Zero Blocking Dengan Trafo Zero Blocking
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.8 Grafik Hubungan Persentase Beban Dengan Persentase Penurunan Arus Netral Penggunaan Zero Sequence Blocking Transformer TR 1
Gambar 4.8 menunjukkan grafik hubungan antara presentase beban dengan presentase penurunan arus netral pada penggunaan zero sequence blocking
transformer. Presentase penurunan arus netral paling kecil adalah 80.6 pada saat beban 25, sedangkan presentase penurunan arus netral paling besar adalah
93.7 pada saat beban 100 . Dari Gambar 4.8 dapat disimpulkan bahwa zero sequence blocking transformer TR 1 yang digunakan untuk mengurangi besar arus
pada penghantar netral lebih baik kinerjanya pada saat sistem berbeban tinggi.
4.3.2. Zero Sequence Blocking Transformer Dengan Belitan Bifilar TR 2 Hasil pengukuran penggunaan zero sequence blocking transformer dengan
belitan bifilar TR 2 pada kondisi beban yang bervariasi disajikan pada Tabel 4.5
70 75
80 85
90 95
25 50
75 100
P e
n u
ru n
a n
A ru
s N e
tra l
Beban
Beban Vs Penurunan Arus Netral
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Penggunaan Zero Sequence Blocking Transformer TR 2 Pada Kondisi Beban Bervariasi
Beban Tanpa
ZSBT Dengan
ZSBT TR 2 Penurunan
Arus Netral
Arus Fasa
I
f
Arus Netral
I
n
I
n
I
f
Arus Fasa
I
f
Arus Netral
I
n
I
n
I
f
25 R = 0,387
S = 0,387 T = 0,372
0,682 178
R = 0,360 S = 0,367
T = 0,364 0,130
35 80,9
50 R = 0,678
S = 0,693 T = 0,677
1,167 171
R = 0,607 S = 0,624
T = 0,619 0,131
21 88,7
75 R = 1,029
S = 1,054 T = 1,036
1,751 168
R = 0,933 S = 0,954
T = 0,968 0,128
13 92,6
100 R = 1,308
S = 1,332 T = 1,331
2,211 167
R = 1,195 S = 1,231
T = 1,238 0,129
10 94,1
Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa setiap kenaikan persentase beban, arus netral dengan penggunaan zero sequence blocking transformer selalu lebih kecil
dibandingkan tanpa penggunaan zero sequence blocking transformer. kenaikan presentase beban juga diikuti dengan kenaikan yang hampir linear pada arus netral
sebelum penggunaan zero sequence blocking transformer. Akan tetapi setelah penggunaan zero sequence blocking transformer presentase kanaikan beban tidak
diikuti dengan kenaikan arus netral. Gambar 4.9 menunjukkan grafik hubungan antara presentase beban dengan besar arus pada penghantar netral.
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa Presentase penurunan arus netral paling kecil adalah 80.9 pada saat beban 25, sedangkan presentase penurunan
arus netral paling besar adalah 94.1 pada saat beban 100 . Gambar 4.10 menunjukkan grafik hubungan antara presentase beban dengan presentase
penurunan arus netral pada penggunaan zero sequence blocking transformer.
Universitas Sumatera Utara
Dapat disimpulkan bahwa zero sequence blocking transformer TR 2 yang digunakan untuk mengurangi besar arus pada penghantar netral lebih baik
kinerjanya pada saat sistem berbeban tinggi.
Gambar 4.9 Grafik Hubungan Persentase Beban Dengan Besar Arus Netral Penggunaan Zero Sequence Blocking Transformer TR 2
Gambar 4.10 Grafik Hubungan Persentase Beban Dengan Persentase Penurunan Arus Netral Penggunaan Zero Sequence Blocking Transformer TR 2
0.682 1.167
1.751 2.211
0.13 0.131
0.128 0.129
0.000 0.500
1.000 1.500
2.000 2.500
25 50
75 100
A ru
s N e
tra l
A
Beban
Beban Vs Arus Netral
Tanpa Trafo Zero Blocking Dengan Trafo Zero Blocking
70 75
80 85
90 95
100
25 50
75 100
P e
n u
ru n
a n
A ru
s N e
tra l
Beban
Beban Vs Penurunan Arus Netral
Universitas Sumatera Utara
4.4. Rangkuman Eksperimen