Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Tinjauan Ekonomi Regional 19 itu, pertumbuhan ekonomi di wilayah Jabalnustra diperkirakan tumbuh relatif stabil. Melambatnya pertumbuhan ekonomi daerah terutama disebabkan oleh: 1 Melemahnya permintaan dunia terhadap produk ekspor perkebunan dan produk manufaktur; 2 Menurunnya produksi sektor perkebunan akibat berakhirnya masa panen dan memasuki musim hujan; 3 Menurunnya harga relatif komoditas dunia. Di sisi inflasi daerah, sebagian besar wilayah diperkirakan masih mengalami perlambatan inflasi. Turunnya tekanan inflasi disebabkan oleh : 1 Turunnya harga komoditas dan harga minyak dunia yang berdampak pada turunnya harga barang tradeables d an biaya produksi; 2 Kecukupan stok bahan kebutuhan pokok terutama beras. Tabel 15 Prospek PDRB dan Inflasi Triwulan IV-2008

III. ISU STRATEGIS

Berdasarkan hasil Kajian Ekonomi Regional, Bank Indonesia memandang masih terdapat tantangan yang harus dihadapi oleh seluruh wilayah . Tantangan tersebut merupakan isu strategis dan perlu upaya penanganan lebih seksama, antara lain mencakup :

A. Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Perkembangan pertumbuhan ekonomi antar daerah menghadapi perbedaan pertumbuhan PDRB yang semakin menyempit. Hal ini tercermin dari menyempitnya variasi pertumbuhan antar wilayah dari kisaran 4,8-6,1 pada triwulan II-2008 menjadi 5,2 -6,3. Namun demikian, ditinjau secara per provinsi masih terdapat Tw II-08 Tw III-08 Tw II-08 Tw III-08 Tw IV-08 Sumatera 4.8 5.2 4.3 - 5.1 14.1 14.2 14 Sumbagut 1.9 2.9 3.3 - 4.0 12.7 11.4 12.1 Sumbagsel 4.8 5.7 6.2 - 6.5 16.9 17.7 15.0 S u m b a g t e n g 7.2 6.8 5.6 - 6.0 13.2 13.2 11.5 Jabalnustra 5.1 5.7 5.7 - 5.8 12.2 12.0 11.0 - 12.0 Jabagbar 4.7 6.2 5.9 - 6.3 12.5 11.9 11.5 - 12.0 Jabagteng 5.2 6.2 5.5 - 6.0 11.5 12.7 10.5 - 11.5 Jabagtim 5.9 6.0 6 - 6.5 12.8 12.6 10.5 - 11.5 Bali-nusra 1.2 0.1 4.5 11.3 11.7 10.5 - 11.3 Jakarta 6.1 6.2 5.9 11.7 12.5 12.9 Kali-Sulampua 5.0 6.3 5.3 + 1 13.8 13.9 13.7 + 1 Kalimantan 7.0 5.8 4.5 14.5 13.9 13.5 - 14.5 Sulampua 2.4 8.0 5.6 -7.6 12.8 13.8 12.7 - 14.7 sumber : Proyeksi BI Wilayah PDRB Inflasi Tw IV-08 Tinjauan Ekonomi Regional 20 provinsi yang mengalami pertumbuhan yang fluktuatif dan bahkan mengalami kontraksi ekonomi, seperti provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Nusa Tenggara Barat, dan Papua. -20.0 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 Jabar DIY jateng Jatim Bali NTB NTT NAD Sumut Sumbar Riau Kepri Jambi Sumsel Babel lampung Bengkulu Sulsel Sulbar Sulteng Sulut Gorontal Sultra Maluku Malut Papua Irjabar kalsel Kalbar kalteng Kaltim I-08 II-08 III-08 Pertumb yoy Grafik 17 Pertumbuhan Ekon omi Beberapa Provinsi Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan pertumbuhan ekonomi antar wilayah. Faktor pertama adalah struktur ekonomi di beberapa provinsi didominasi oleh sektor primary base, yaitu khususnya sektor pertambangan. Peningkatan produksi pada sektor pertambangan relatif berfluktuasi mengingat terdapatnya pengaruh musim dan luas lahan. Di samping itu, pertumbuhan pada sektor pertambangan memberikan efek berantai foward dan backward linkage terhadap pertumbuhan sektor lainnya yang relatif lebih rendah dibandingkan pertumbuhan sektor lainnya. Faktor kedua adalah investasi di beberapa provinsi masih terfokus pada sektor-sektor tertentu, misalnya pertambangan dan perkebunan. Faktor lainnya adalah keterbatasan infrastruktur transportasi dan energi, sehingga mengurangi minat investor.

B. Pengendalian Inflasi Daerah