Wawancara mendalam Metode Pengumpulan Data

Zahruddin, 2013 Pengembangan Kelembagaan Menuju Universitas Entrepreneurial Studi Kasus Di Universitas Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu yang berhubungan dengan praktek entrepreneurship seperti Ketua ventura, Direktur dll 2. Memilih sampel baru yang dipertimbangkan dapat memberikan informasi lebih lengkap. Sampel baru diambil atas informasi dari informan sebelumnya seperti Rektor, Sekretaris Universitas dll 3. Sampel disesuaikan dengan kebutuhan 4. Penentuan unit sampel dihentikan jika informasi yang diberikan sudah jenuh

C. Metode Pengumpulan Data

Guna memperoleh data yang holistik dan intergratif, serta memperhatikan relevansi dan tujuan, maka pengumpulan data digunakan tiga teknik utama, yaitu: 1. wawancara mendalam indepth interview, 2. observasi partisipan partcipant observation dan 3. studi dokumentasi study of documentation. Ketiga teknik tersebut merupakan teknik dasar dalam penelitian kualitatif yang disepakati oleh sebagian besar peneliti dan penulis.

1. Wawancara mendalam

Wawancara merupakan teknik komunikasi langsung dengan informan. Oleh karena itu, aspek penting dalam penelitian kualitatif yang berkaitan dengan teknik wawancara adalah peneliti berusaha mengetahui bagaimana informan memandang dunia atau peristiwa yang terkait dengan tema yang diteliti dari segi perspektifnya, menurut pikiran dan perasaannya. Dengan begitu, peneliti mendapatkan data yang ada dibalik yang tampak. Wawancara yang demikian disebut sebagai wawancara mendalam in-depth interview, karena memiliki ketajaman untuk mengorek keterangan lebih lanjut. Menurut McMillan Schumacher 2006:350, wawancara mendalam in-depth interview adalah “open-response questions to obtain data of participant meanings-how individuals conceive of their world and how they explain or make sense of the important events in t heir lives”. Zahruddin, 2013 Pengembangan Kelembagaan Menuju Universitas Entrepreneurial Studi Kasus Di Universitas Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Dalam melakukan wawancara mendalam, peneliti menggunakan wawancara tidak terstandar unstandardized interview yagmana tidak menyusun suatu daftar pertanyaan yang ketat. Dengan cara ini peneliti dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya karena dilakukan secara lebih personal. Disamping itu juga, dengan cara ini dapat dicatat respon afektif yang tampak selama wawancara berlangsung dan dipilah-pilahkan pengaruh pribadi peneliti yang mungkin mempengaruhi hasil wawancara, serta memungkinkan pewawancara belajar dari informan tentang budaya, bahasa dan cara hidup mereka. Tabel 3.2 Komponen Data dan Sumbernya No. Data Informan 1 Penguatan pengendalian  Rektor  Sekretaris Universitas  Kepala Renbang  Direktur Pengembangan Akademik 2 Diversifkasi pendanaan  Sekretaris universitas  Kepala Renbang 3 Pengembangan batas luar  Direktur Hubungan Alumni  Kepala Subdirektorat Pengembangan Aset Ventura  Wakil Direktur Kemitraan Inkubator Bisnis 4 Stimuli lingkungan akademis  Wakil Direktur Riset Pengabdian Masyarakat  Kepala Subdirektorat Pengembangan Pengelolaan HKI 5 Integrasi budaya entrepreneurial  Rektor  Semua informan yang disebutkan di atas

2. Observasi