LATAR BELAKANG MASALAH UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERMAIN PERAN : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B1 di TK Kartika XIX-I KPAD Tahun Ajaran 2014/2015.
Andi Kartini, 2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI METOD E BERMAIN
PERAN Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang sama karena setiap dari masing-masing tahapan berasal dari pencapian tahapan sebelumnya.
Solehuddin, 2000: 57 mengungkapkan bahwa setiap bayi manusia yang lahir ke dunia dilengkapi dengan sejumlah potensi yang diperlukan untuk
menjalani kehidupannya. Di balik ketidakberdayaan bayi menusia yang baru lahir, terpendam sejumlah potensi kehidupan yang jauh lebih kaya bila dibandingkan
dengan yang dimiliki oleh makhluk-makhluk lainnya. Ia memiliki potensi untuk beragama, untuk berpikir, untuk berkreasi, untuk merasa, untuk berkomunikasi
dengan orang lain, dan potensi-potensi lainnya. Pengembangan potensi sebagian besar terjadi pada masa usia dini, namun tidak mengimplikasikan bahwa anak
harus segera dijejali berbagai pengetahuan serta “dipaksa” menguasai berbagai kemampuan dan keterampilan dalam arti praktis. Yang terpenting yaitu bahwa
anak mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan dan memberdayakan potensi-potensi yang dimilikinya sesuai taraf perkembangannya.
Sehubungan dengan itu teori Jean Piaget tentang perkembangan kognitif memberikan batasan kembali tentang kecerdasan, pengetahuan dan hubungan
anak didik
dengan lingkungannya.
Kecerdasan merupakan proses yang
berkesinambungan yang membentuk struktur yang diperlukan dalam interaksi terus menerus dengan lingkungan. Struktur yang dibentuk oleh kecerdasan,
pengetahuan sangat subjektif waktu masih bayi dan masa kanak-kanak awal dan menjadi objektif dalam masa dewasa awal.
Menurut Nining Sriningsih, 2009: 8 – 9 Pembelajaran untuk anak usia
dini memegang peranan yang sangat penting bagi pembentukan kemampuan dan sikap belajar pada tahap yang lebih lanjut. Keberhasilan ataupun kegagalan belajar
pada tahap awal sangat menentukan pada proses belajar pada tahap berikutnya baik berupa keberhasilan maupun kegagalan. Salah satu stimulasi yang dapat
digunakan adalah pendekatan dalam kegiatan pembelajaran untuk anak usia dini yaitu kegiatan pembelajaran yang yang disajikan melalui tema-tema pembelajaran
yang dapat mengintegrasikan berbagai bidang pengembangan. Tema yang disajikan kepada anak harus dimulai dari hal-hal yang telah dikenal anak menuju
yang lebih jauh, dimulai dari yang sederhana menuju yang lebih kompleks.
Andi Kartini, 2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI METOD E BERMAIN
PERAN Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kegiatan pengembangan matematika pada anak usia dini pada dasarnya bertujuan untuk menstimulasi kemampuan berpikir anak agar memiliki kesiapan
untuk belajar matematika pada tahap selanjutnya. Pembelajaran matematika untuk anak usia dini dirancang agar anak mampu menguasai berbagai pengetahuan dan
keterampilan matematika yang memungkinkan anak untuk dapat memecahkan masalah dimasa yang akan datang.
Mengacu pada teori Piaget yang menjelaskan bahwa tahap awal anak belajar adalah melalui hal-hal yang kongkrit yang dapat disaksikan langsung oleh
panca indra anak maka dari itu untuk memahami konsep matematika yang bersifat abstrak,
anak memerlukan
benda-benda kongkrit
atau nyata
sebagai visualisasinya. Begitu juga pada saat anak mempelajari suatu konsep salah
satunya konsep matematika seperti mengenal bilangan, aljabar, bentuk, bentuk geometri, pengukuran, analisis data dan probabilitas. Sehingga dalam penyajian
materi pembelajaran matematika di TK, guru dapat menggunakan berbagai metode yang sesuai untuk anak.
Berdasarkan hasil pengamatan penulis yang dilakukan di TK Kartika XIX-I kemampuan berhitung anak usia dini sudah pernah diterapkan namun selain anak
mengalami kesulitan, kegiatan ini juga kurang menarik minat anak, dikarenakan pembelajaran
matematika khususnya
dalam mengembangkan
kemampuan berhitung yang sering anak jumpai di sekolah bersifat kaku dan tidak
menyenangkan karena metode yang sering digunakan oleh guru hanya paper- pencil yang sama sekali tidak menstimulus kemampuan berpikir anak secara
kongkritrill. Maka tidak jarang anak sering merasa bosan dengan pembelajaran matematika yang diberikan bahkan pembelajaran matematika sering menimbulkan
kecemasan stess pada diri anak. Padahal seperti yang diungkapkan oleh Ahmad Susanto 2011: 97, bahwa salah satu kemampuan yang sangat penting bagi anak
yang perlu dikembangkan dalam rangka membekali mereka, untuk bekal kehidupannya di masa depan dan saat ini ialah memberikan bekal kemampuan
berhitung. Jadi tidak dapat dipungkiri bahwa kemampuan berhitung sangat penting dalam kehidupan manusia, karena disetiap aktivitas manusia tidak terlepas
dari kemampuan berhitungnya.
Andi Kartini, 2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI METOD E BERMAIN
PERAN Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan permasalahan yang terjadi, peneliti lebih menekankan pada bagaimana meningkatkan kemampuan berhitung seperti yang sering anak jumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Maka disini peneliti tertarik dalam meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia dini melalui metode bermain peran yang
berekplorasi dengan meggunakan benda-benda disekitar anak sehingga selain memudahkan anak dalam berpikir kongkrit, pembelajaran matematika juga
menjadi menyenangkan bagi anak. Diana Mutiah 2010: 135, bahwa bermain peran merupakan wujud dari kehidupan nyata yang dimainkan anak, membantu
anak memahami dunia mereka dengan memainkan berbagai macam peran. Anak dapat belajar berbagai konsep dan pengetahuan matematika secara mudah karena
dikaitkan dengan pengalaman terdekat yang pernah dialaminya. Nining Sriningsih 2009, menjelaskan bahwa konsep matematika juga
dibentuk melalui pengalaman langsung hands on experiences yang dapat dilakukan anak pada berbagai percobaan atau penemuan. Dengan demikian maka
pembelajaran matematika lebih bermakna dan menyenangkan bagi anak. Mengingat begitu pentingnya kemampuan berhitung bagi manusia, maka
kemampuan berhitung ini perlu diajarkan sejak dini, dengan berbagai media dan metode yang tepat jangan sampai dapat merusak pola perkembangan anak.
Apabila anak belajar matematika melalui cara yang sederhana, namun tepat dan mengena serta dilakukan secara konsisten dan kontinu dalam suasana yang
kondusif dan menyenangkan, maka otak anak akan terlatih untuk terus berkembang sehingga anak dapat menguasai, dan bahkan menyenangi matematika
tersebut. Ahmad Susanto, 2011: 99. Metode yang digunakan dalam pembelajaran matematika anak usia dini
khususnya dalam meningkatkan kemampuan berhitung adalah metode bermain peran dimana anak memerankan perannya sesuai skenario atau cerita yang telah
dibuat oleh guru, misalnya sebagai penjual buah, penjual sayur, pembeli dan juga peran yang lainnya. Pada kegiatan bermain peran ini guru menyiapkan uang-
uangan yang dapat digunakan oleh anak sebagai alat transaksi jual beli. Misalkan jika anak ingin membeli buah, anak harus membayar dengan menggunakan uang
sesuai jumlah harga buah tersebut. Dengan metode bermain peran seperti ini akan mempermudah anak dalam mengembangkan kemampuan berhitungnya dimana
Andi Kartini, 2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI METOD E BERMAIN
PERAN Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dalam kegiatan ini akan memberikan kemudahan anak dalam membilang, maupun melakukan penjumlahan, dan pengurangan secara sederhana dan berpikir logis
serta menyenangkan bagi anak karena anaklah yang memerankannya secara langsung. Menurut Rosalina Vera S. Magfiroh, 2012 bermain sangat bagus
untuk anak karena kemampuan fantasi, kognitif, emosi dan sosial anak tengah berkembang.
Ali Nugraha Yeni Rachmawati 2004: 8-9, mengartikan bermain peran sebagai permainan yang dilakukan anak dengan cara memerankan tokoh-tokoh,
benda-benda, binatang ataupun tumbuhan yang ada disekitar anak, dimana melalui permainan ini daya imajinasi, kreativitas, empati, serta penghayatan anak
dapat berkembang. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain peran dapat dijadikan sebagai
salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak, dimana anak dapat berperan aktif dan bereksplorasi langsung bengan benda-benda disekitarnya,
sehingga bukan hanya dapat membantu mengembangkan kemampuan kognitif anak akan tetapi pembelajaran juga menjadi menyenangkan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kemampuan matematika anak khususnya dengan kemampuan
berhitung. Oleh karena itu maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian melalui
“Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pada Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran
”. B. IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN
Kemampuan berhitung dalam pembelajaran matematika anak usia dini di TK Kartika XIX-I, yaitu anak masih merasa kesulitan dalam melakukannya
bahkan tidak sedikit anak yang memaknai kegiatan pembelajaran matematika itu sebagai pembelajaran yang menakutkan dan membosankan sehingga tidak
menarik minat anak karena kegiatan pembelajaran matematika yang sering anak jumpai di sekolah bersifat kaku dan tidak menyenangkan karena metode yang
sering digunakan oleh guru hanya paper-pencil yang sama sekali tidak menstimulus kemampuan berpikir anak secara kongkritrill. Untuk itu peneliti
berupaya ingin meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia dini melalui
Andi Kartini, 2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA D INI MELALUI METOD E BERMAIN
PERAN Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
metode bermain peran sehingga pembelajaran matematika menjadi menyenangkan bagi anak dan berekplorasi dengan meggunakan benda-benda kongkritrill
sehingga dapat memudahkan anak dalam berpikir logis. C. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah utama dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi objektif kemampuan berhitung pada anak usia dini kelompok B1 TK Kartika XIX-I sebelum penerapan metode bermain peran ?
2. Bagaimana penerapan
metode bermain
peran dalam
meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia dini kelompok B1 TK Kartika XIX-I ?
3. Bagaimana peningkatan kemampuan berhitung pada anak usia dini kelompok B1 TK Kartika XIX-I setelah penerapan metode bermain peran ?