Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

keuangan dalam membuat keputusan untuk mencapai berbagai tujuan dalam kesatuan usaha dan dalam penggunaan sumber daya seefisien dan seefektif mungkin. Sistem Informasi Akuntansi dapat juga dipakai untuk menentukan indikasi kinerja performance indicator sebagai dasar penilaian kinerja. Indikator kinerja dapat berupa finansial dan non-finansial. Dari definisi Sistem Informasi Akuntansi dapat dilihat kaitan yang erat antara akuntansi dan sistem informasi. Akuntansi membentuk sebagian besar informasi umum yang dinyatakan secara kuantitatif. Dalam konteks ini akuntansi menjadi bagian dari sistem informasi umum dari suatu kesatuan yang beropersai sekaligus menjadi bagian dari suatu bidang dasar yang dibatasi oleh konsep informasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang saling berhubungan dengan tujuan memberikan informasi kepada para pengguna informasi untuk pengambilan keputusan – keputusan manajemen dengan menggunakan berbagai sumber daya.

2. Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Dalam pelaksanaan kegiatan instansi ini, manajemen membutuhkan sistem informasi untuk melakukan perencanaan yang merupakan langkah awal sebelum melakukan kegiatan usaha. Perencanaan bertujuan menentukan tujuan, menyusun target yang akan dicapai, menyusun anggaran dan untuk mengambil keputusan yang efektif dalam mencapai tujuan-tujuan instni yang terkit. Dalam perencanaan ditentukan apa yang harus dilakukan instansi pada waktu yang akan datang, siapa yang bertanggungjawab dan bagaimana jika Universitas Sumatera Utara terjadi kegagalan. Manfaat dari adanya perencanaan pada sistem informasi adalah: 1. Instansi bisa memperoleh dan mengikat sumber daya-daya sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan – tujuan. 2. Kemajuan dapat terus dipantau dan diukur sehingga tindakan korektif dapat diambil apabila tingkat pelayanan publik tidak memuaskan. 3. Dapat mempercepat dalam menghimpun dan mengkaji data objek daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya sesuai dengan standar yang ditetapkan. 4. Dapat mempermudah pengembangan sistem otomatisasi dan komputerisasi penyajian data objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya. Tujuan utama pengawasan adalah mengusahakan agar apa yang direncanakan dapat terjadi. Untuk dapat merealisasikan tujuan utama tersebut, maka pengawasan pada tahap pertama bertujuan agar tahap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi – instruksi yang dikeluarkan. Pada tahap berikutnya untuk mengetahui kelemahan–kelemahan serta kesulitan–kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana. Berdasarkan hal tersebut dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya. Jadi sistem pengawasan harus dapat dengan segera melaporkan penyimpangan dari rencana. Proses pengawasan biasanya terdiri dari beberapa tahap yaitu: 1. Penetapan standar pelaksanaan perencanaan. 2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan. Universitas Sumatera Utara 3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata. 4. Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar. 5. Pengambilan tindakan koreksi bila perlu.

B. Sumber-sumber Pendapatan dan Realisasi Pendapatan pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara