62
Badrulah Alam, 2014 Pembelajaran berbantukan komputer model permainan untuk meningkatkan keterampilan
berbahasa indonesia di kelas v Sekolah Dasar Se-Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok Arikunto, 1998: 221. Sedangkan Menurut Sudjana 2005:
100 “Tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik
secara tertulis atau secara lisan atau secara perbuatan”. Instrumen tes ini digunakan agar dapat mengukur efektivitas produk dilihat dari hasil belajar siswa.
Tes yang digunakan adalah tes objektif atau pilihan ganda dengan alternatif empat jawaban yang item-item soalnya diambil dari buku ajar mata pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas V dengan desain pretes dan posttes. Pretest atau tes awal diberikan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal. Sedangkan posttest
atau tes akhir diberikan untuk melihat kemajuan dan perbandingan peningkatan hasil belajar siswa.
F. Teknik Analisis Data
Sejalan dengan metode penelitian yang digunakan yakni penelitian dan
pengembangan research and development, data yang dihasilkan dalam penelitian ini terdapat dua jenis, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data
yang dianalisis dalam penelitian ini yakni : 1 data hasil dokumen dan telaah kepustakaan, 2 data hasil observasi, 3 data wawancara, serta 4 data hasil
belajar keterampilan berbahasa Bahasa Indonesia. Keempat jenis data tersebut diolah sesuai dengan tahapan dalam penelitian ini.
1. Analisis Data Tahap Studi Pendahuluan
Data yang diperoleh dalam studi pendahuluan adalah 1 telaah dokumen
dan kajian pustaka, 2 hasil observasi mengenai kondisi awal setting penelitian, yakni pembelajaran yang selama ini terjadi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia,
3 hasil wawancara dengan guru mengenai pembelajaran Bahasa Indonesia.
2. Analisis Data Tahap Pengembangan dan Ujicoba Media
Pada tahap pengembangan diperoleh data dari hasil observasi selama guru
melakukan proses pembelajaran, baik pada tahap ujicoba terbatas, maupun pada
63
Badrulah Alam, 2014 Pembelajaran berbantukan komputer model permainan untuk meningkatkan keterampilan
berbahasa indonesia di kelas v Sekolah Dasar Se-Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tahap ujicoba luas. Karena data dari hasil observasi bersifat khusus, maka data yang diperoleh dari kegiatan observasi dianalisis secara kuantitaif.
Pada ujicoba terbatas dilakukan evaluasi proses hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada setiap siklus yang berupa tes formatif yang dilaksanakan oleh
guru diakhir pembelajaran. Tes formatif bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan kompetensi siswa dan melihat hingga seauhmana guru mampu
mengiplementasikan pembelajaran berbantukan komputer model permainan untuk meningkatkan keterampilan Berbahasa Indonesia.
Pada ujicoba luas terdapat data yang bersumber dari pre-test dan pos-test yang dilaksanakan pada awal dan akhir ujicoba lebih luas pada masing-masing
sekolah. Data yang diperoleh secara kuantitatif di analisis dengan menggunakan bantuan software SPSS.
3. Analisis Data Validitas Media
Pengujian validitas terhadap pembelajaran berbantukan komputer model
permainan dilakukan secara eksperimental, data yang diperoleh dari tahap ini berupa hasil belajar siswa dan diambil selisih gain dari pre-test dan pos-test di
kelompok eksperimen dan kontrol. Untuk data selengkapnya tersedia pada
lampiran tesis ini.
Badrulah Alam, 2014 Pembelajaran berbantukan komputer model permainan untuk meningkatkan keterampilan
berbahasa indonesia di kelas v Sekolah Dasar Se-Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Pertama, kondisi pembelajaran Bahasa Indonesia yang selama ini
berlangsung di Sekolah Dasar se-Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung dibagi menjadi tiga yaitu : 1 berdasarkan pendapat siswa mayoritas siswa
menyukai mata pelajaran Bahasa Indonesia, tetapi jika metode pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional berdampak terhadap antusias belajar
siswa yang masih rendah dan siswa masih memandang bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran yang tidak mudah dipelajari. Akan
tetapi siswa lebih senang jika guru di dalam pembelajaran menggunakan media elektronik dan bermain drama. 2 berdasarkan
kualifikasi dan kemampuan guru Bahasa Indonesia saat ini, mayoritas 66,7 guru sudah
bergelar Sarjana S-1 dan masih ada 33,3 yang bergelar Diploma D-II akan tetapi kedua guru tersebut sedang mengikuti kuliah S-1 di berbagai
perguruan tinggi di Kota Bandung. Meskipun begitu semua guru tersebut lulusan dari jurusan PGSD sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan di
Sekolah Dasar. 3 Berdasarkan ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran Sekolah Dasar se-Kecamatan Cimenyan masih jauh dari standar
ideal, hal ini terbukti dari ketersediaan lima 5 media pembelajaran yang menjadi standar minimal dalam era teknologi informasi ini masih kurang dari
50 . Bahkan dari kekurangan media pembelajaran tersebut, mayoritas guru belum memanfaatkan media pembelajaran dikelasnya dengan berbagai alasan
klasik.
Kedua, media yang penulis gunakan adalah media berbantukan
komputer dalam bentuk permainan, “Kuis Jeopardy dan Kuis Siapa Dia”,
media ini cocok dalam meningkatkan keterampilan berbicara dan membaca peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V lima SD se-
142