Perhitungan Kecepatan Aliran Fluida

Sehingga grafik hubungan tinggi dan Debit sebagai berikut: Gambar 5.8 Hubungan Ketinggian dan debit pada air

5.4 Perhitungan Kecepatan Aliran Fluida

Setelah dilakukan pengambilan data berupa waktu dan volume sehingga dihasilkan debit fluida. Dari debit ini maka dilakukan perhitungan kecepatan fluida didalam pipa kapiler. Persamaannya sebagai berikut: V = � � ............................................................................................................... .5.2 Dimana: Q = Debit aliran m 3 s V = Volume fluida dalam gelas ukur m 3 A = Luas penampang pipa m 2 Debit sudah diketahui sebelumnya dan diameter yang dilewati fluida pada pipa kapiler sebesar 4 mm, dan 6 mm. Maka hasil perhitungan kecepatan fluida didalam pipa dimana fluida air mempunyai massa jenis 1000 kgm 3 sebagai berikut: 8.55E-06 9.90E-06 1.09E-05 1.16E-05 1.28E-05 1.33E-05 1.43E-05 1.54E-05 9.09E-06 9.90E-06 1.09E-05 1.18E-05 1.27E-05 1.43E-05 1.61E-05 1.82E-05 8.3E-06 9.3E-06 1.03E-05 1.13E-05 1.23E-05 1.33E-05 1.43E-05 1.53E-05 1.63E-05 1.73E-05 1.83E-05 1.93E-05 55 75 95 115 135 155 175 195 215 235 D e b it m 3 s Tinggi cm Perbandingan tinggi Output H out dan Debit Q pada Air Diameter Ф 4 Diameter Ф 6 Universitas Sumatera Utara  Percobaan 3 Diameter selang 4 mm Tinggi ouput = 75 cm = 0,75 m Volume = 1000 ml = 0,001 m 3 Waktu = 125 detik Diameter = 4 mm = 0,004 m Debit = 8,547 x 10 -6 m 3 s V = � � V = 8,547 � 10 −6 1 4 �ᴫ�� 2 V = 8,547 � 10 −6 m 3 s 1 4 � 3,14 �0,004 2 V = 0,68 ms Dengan menggunakan cara yang sama seperti yang diatas, nilai debit untuk semua percobaan disajikan dalam bentuk tabel berikut ini: Tabel 5.4 Tinggi dan kecepatan pada selang Ф 4 mm pada jenis fluida air No Ф mm Tinggi Output cm Volume m 3 Waktu sekon Debit m 3 s Kecepatan ms 1 4 75 0,001 117 8,547E-06 0,68 2 4 95 0,001 101 9,901E-06 0,79 3 4 115 0,001 92 1,087E-05 0,86 4 4 135 0,001 82 1,220E-05 0,97 5 4 155 0,001 78 1,282E-05 1,02 6 4 175 0,001 75 1,333E-05 1,06 7 4 195 0,001 70 1,429E-05 1,14 8 4 215 0,001 65 1,538E-05 1,22 Sumber: Hasil Perhitungan  Percobaan 4 Diameter selang 6 mm Tinggi ouput = 75 cm = 0,75 m Universitas Sumatera Utara Volume = 1000 ml = 0,001 m 3 Waktu = 110 detik Diameter = 6 mm = 0,006 m Debit = 9,091 x 10 -6 m 3 s V = � � V = � 1 4 �ᴫ�� 2 V = 9,091 � 10 −6 m 3 s 1 4 � 3,14 �0.006 2 V = 0,32 ms Dengan menggunakan cara yang sama seperti yang diatas, nilai debit untuk semua percobaan disajikan dalam bentuk tabel berikut ini: Tabel 5.5 Tinggi dan kecepatan pada selang Ф 6 mm pada jenis fluida air No Ф mm Tinggi Output cm Volume m 3 Waktu sekon Debit m 3 s Kecepatan ms 1 6 75 0,001 110 9,091E-06 0,32 2 6 95 0,001 101 9,901E-06 0,35 3 6 115 0,001 92 1,087E-05 0,38 4 6 135 0,001 85 1,176E-05 0,42 5 6 155 0,001 79 1,266E-05 0,45 6 6 175 0,001 70 1,429E-05 0,51 7 6 195 0,001 62 1,613E-05 0,57 8 6 215 0,001 55 1,818E-05 0,64 Sumber: Hasil Perhitungan Dari kedua tabel tersebut maka semakin tinggi selang maka semakin besar kecepatan aliran Fluida, dan semakin besar diameter selang maka semakin kecil Kecepatan aliran fluida. Universitas Sumatera Utara Sehingga grafik hubungan tinggi dan kecepatan fluida sebagai berikut: Gambar 5.9 Hubungan ketinggian dan kecepatan pada air Dari grafik di atas yang menggunakan air sebagai jenis fluida dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi selang maka semakin besar kecepatan fluida, pada ketinggian dan diameter pipa yang sama.

5.5 Pengujian Neraca Air Water Balance