Pada percobaan yang dilakukan, proses naiknya fluida dari bawah ke atas pada alat percobaan adalah sebagai berikut :
1. Fluida di isi ke tabung A dengan volume sebesar 8,5 liter.
2. Fluida di tabung A mengalir ke gelas ukur atau mengalir ke bak penampung
melalui selang 1. 3.
Tabung A menjadi vakum dan terjadi daya hisap dalam tabung. 4.
Fluida dari bak penampung naik ke tabung A melalui selang 2 karena ada daya hisapan dari tabung A.
5. Fluida yang naik dari selang 2 akan menggantikan fluida yang turun melalui selang
1. 6.
Fluida di dalam tabung A mengalir lagi ke gelas ukurbak penampung melalui selang 1, dan proses tersebut terjadi secara terus menerus kontinui dengan syarat
tidak ada kebocoran pada tabung A. 7.
Air yang jatuh dari tabung A melalui selang 1, akan memutarkan turbin yang nantinya akan dipasangdiletakkan pada bak penampung B.
5.3 Pengambilan Data Ketinggian Selang, Diameter Selang, Debit, Jenis
Fluida dan Waktu
Proses pengambilan data untuk ketinggian selang menggunakan penggaris dan waktu menggunakan stopwacth. Setiap pengambilan data pada alat percobaan
dilakukan secara teliti dan berulang-ulang agar mendapatkan hasil data yang akurat. Sedangkan untuk mendapatkan data ketinggian selang, diameter selang, debit, jenis
fluida dan waktu menggunakan persamaan berikut: Q
=
� �
................................................................................................................ ..
5.1
Universitas Sumatera Utara
Dimana: Q = Debit aliran m
3
s V = Volume fluida dalam gelas ukur m
3
t = Waktu pengukuran selama penampungan fluida dalam gelas ukur s Maka hasil perhitungan data percobaan pada fluida air dengan massa jenis
1000 kgm
3
sebagai berikut :
Percobaan 1 Diameter selang 4 mm Tinggi ouput = 75 cm = 0,75 m
Volume = 1000 ml = 0,001 m
3
Waktu = 117 detik
Diameter = 4 mm = 0,004 m
Q
=
� �
Q
=
0,001 �
3
117 �
Q = 8,547 x 10
-6
m
3
s. Dengan menggunakan cara yang sama seperti yang diatas, nilai debit untuk
semua percobaan disajikan dalam bentuk tabel berikut ini:
Tabel 5.2
Tinggi dan debit pada selang Ф 4 mm pada jenis fluida air No
Ф mm Tinggi
Input cm
Volume m
3
Tinggi Output
cm Waktu
sekon Debit m
3
s
1 4
38 0,001
75 117
8,547E-06 2
4 38
0,001 95
101 9,901E-06
3 4
38 0,001
115 92
1,087E-05 4
4 38
0,001 135
86 1,163E-05
5 4
38 0,001
155 78
1,282E-05 6
4 38
0,001 175
75 1,333E-05
7 4
38 0,001
195 70
1,429E-05 8
4 38
0,001 215
65 1,538E-05
Sumber: Hasil Perhitungan
Universitas Sumatera Utara
Percobaan 2 Diameter selang 6 mm
Tinggi ouput = 75 cm = 0,75 m Volume
= 1000 ml = 0,001 m
3
Waktu = 110 detik
Diameter = 6 mm = 0,006 m
Q
=
� �
Q
=
0,001 �
3
110 �
Q = 9,901 x 10
-6
m
3
s Dengan menggunakan cara yang sama seperti yang diatas, nilai debit untuk
semua percobaan disajikan dalam bentuk tabel berikut ini:
Tabel 5.3
Tinggi dan debit pada selang Ф 6 mm pada jenis fluida air
No Ф mm
Tinggi Input
cm Volume
m
3
Tinggi Output
cm Waktu
sekon Debit m
3
s
1 6
38 0,001
75 110
9,091E-06 2
6 38
0,001 95
101 9,901E-06
3 6
38 0,001
115 92
1,087E-05 4
6 38
0,001 135
85 1,176E-05
5 6
38 0,001
155 79
1,266E-05 6
6 38
0,001 175
70 1,429E-05
7 6
38 0,001
195 62
1,613E-05 8
6 38
0,001 215
55 1,818E-05
Sumber: Hasil Perhitungan Dari kedua tabel tersebut maka semakin tinggi selang maka semakin besar
debit yang keluar dan semakin besar diameter selang maka semakin besar debit yang keluar.
Universitas Sumatera Utara
Sehingga grafik hubungan tinggi dan Debit sebagai berikut:
Gambar 5.8 Hubungan Ketinggian dan debit pada air
5.4 Perhitungan Kecepatan Aliran Fluida