adalah tiga faktor terpenting yang berpengaruh terhadap efektifitas promosi pariwisata. Loyalitas wisatawan dan infrastruktur pariwisata menjadi faktor yang
kurang berpengaruh terhadap efisiensi promosi pariwisata. Persamaan antar penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peniliti adalah membahas
tentang evaluasi efektifitas kegiatan promosi pariwisata. Perbedaannya adalah penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode AHP
Analytical Hierarchy Process didukung oleh data yang dikumpulkan melalui kuesioner.
1.2 Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep
berguna untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar mengenai masalah yang akan dibahas. Banyuwangi adalah salah satu kabupaten di Jawa
Timur yang tengah mengembangkan daerahnya menjadi alah satu destinasi wisata di Indonesia. Banyuwangi memiliki bentang alam dan keanekaragaman budaya
yang kaya. Hal iniliah kemudian yang menjadi potensi yang kuat untuk menarik wisatawan.
Potensi alam dan budaya yang dimiliki Kabupaten Banyuwangi selanjutnya dikembangkan dan dipromosikan menggunakan beberapa saluran
promosi yang dibaurkan menjadi sebuah promotion mix bauran promosi. Perpaduan antara potensi wisata yang dimiliki dengan bauran promosi kemudian
dirancang dan menghasilkan sebuah strategi promosi wisata oleh Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata. strategi promosi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendukung maupun menghambat pelaksanaan strategi tersebut.
Promosi yang dilakukan berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan. promosi yang berjalan lancar dan berhasil akan berdampak pada peningkatan umlah
wisatawan begitupula sebaliknya. Secara lebih jelas kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.1
Gambar 1.1 Kerangka Konsep Penelitian
Potensi Alam
dan Budaya
Kabupaten Banyuwangi
Bauran Promosi : 1.
Advertising Periklanan 2.
Sales Promotion Promosi Penjualan
3. Direct
Marketing Pemasaran Langsung
4. Public
Relation Hubungan Masyarakat
Faktor Pendukung Faktor Penghambat
Stategi Promosi
Kunjungan Wisatawan
Evaluasi Strategi Promosi
1.3 Tinjauan Mengenai Evaluasi
Evaluasi adalah suatu pemerikasaan terhadap suatu program yang telah dilakukan dan yang akan digunakan untuk meramalkan, memperhitungkan, dan
mengendalikan pelaksanaan suatu program agar lebih baik kedepannya. Yusuf 2003: 3 mendefinisikan evaluasi sebagai suatu usaha untuk mengukur sumber
nilai secara objektif dari pencapaian hasil-hasil yang direncanakan sebelumnya, dimana hasil evaluasi tersebut dimaksudkan menjadi umpan balik untuk
perencanaan yang akan dilakukan kedepan. Dari pengertian tersebut menunjukkan bahwa suatu evalusi berorientasi terhadap masa yang akan datang daripada
melihat kesalahan-kesalahan dimasa lalu, dan ditujukan pada upaya-upaya peningkatan kesempatan demi keberhasilan suatu program. Dengan demikian,
evaluasi memiliki misi untuk perbaikan dan penyempurnaan suatu program dimasa mendatang.
Menurut Arikunto dan Cepi 2008: 2, evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi
tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan
infromasi-informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.
Evaluasi berusaha untuk mengidentifiasikan tentang apa yang sebenarnya terjadi terhadap pelaksanaan atau penerapan suatu program yang telah dicetuskan
sebelumnya. Dengan demikian evaluasi memiliki beberapa tujuan, antara lain: 1.
Mengidentifikasi tingkat pencapain tujuan 2.
Mengukur dampak langsung yang terjadi pada kelompok sasaran 3.
Mengetahui dan menganalisa segala jenis konsekuensi yang mungkin terjadi di lingkungan sosial.
Evaluasi memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah jenis-jenis evaluasi yang dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan pada pentahapannya, yaitu:
a Evaluasi pada tahap perencanaan, yaitu evaluasi yang digunakan dalam
tahap perencanaan suatu program untuk memilih dan menentukan skala prioritas terhadap berbagai alternatif dan kemungkinan yang ada untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. b
Evaluasi pada tahap pelaksanaan, yaitu evaluasi degan melakukan analisa untuk menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan dibanding
dengan rencana. Evaluasi pada tahap ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu program akan tetap bisa dijalankan untuk mencapai
tujuan. c
Evaluasi pada tahap pasca pelaksanaan, yaitu evaluasi untuk menganalisa dampak-dampak yang dihasilkan dari dilaksanakan suatu
program sesuai dengan tujuan yang akan dan ingin dicapai.
Evaluasi diperlukan untuk melihat kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Evaluasi tidak hanya menghasilkan kesimpulan mengenai seberapa
jauh masalah yang telah terselesaikan, tetapi juga menyumbang pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari kebijakan, membantu dalam
penyesuaian dan perumusan kembali masalah. Dunn 2005: 609-610 mengemukakan fungsi dari evaluasi, yaitu:
1. Evaluasi memberi informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai
kinerja kebijakan, yaitu seberapa jauh kebutuhan nilai dan kesempatan telah dapat dicapai melalui tindakan publik. Dalam hal ini, evaluasi
mengungkapkan seberapa jauh tujuan yang telah dicapai. 2.
Evaluasi memberi sumbangan terhadap klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target. Nilai diperjelas
dengan mengidentifikasi dan mengoperasikan tujuan dan target. Nilai juga dikritik dengan menanyakan secara sistematis kepantasan tujuan
dan target dalam hubungannya dengan masalah yang dituju.
Evaluasi memberi sumbangan pada aplikasi metode-metode analisis kebijakan lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi. Informasi
tentang tidak memadainya kinerja kebijakan dapat memberi sumbangan pada perumusan ulang suatu kebijakan baru yang lebih diunggulkan.
1.4 Tinjauan Mengenai Strategi