9
Tabel 3. Daftar obat yang digunakan pasien Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta tahun 2012
Kelas Terapi Nama Obat
Jumlah Pasien Persentase
Antipsikotik Amitriptilin 25mg
3 5
Asam Valproat 1
1,67 Chlorpromazine
56 93,33
Haloperidol 28
46,67 Injeksi Chlorpromazine
2 3,33
Injeksi Haloperidol 47
78,33 Klozapin
2 3,33
Phenobarbital 2
3,33 Risperidon
41 68,33
Trifluoperazine 27
45 Antibiotik
Amoxicillin 500mg 2
3,33 Antihipertensi
Captopril 25mg 2
3,33 Antikonvulsan
Fenitoin 1
1,67 Antidot
Injeksi Delladryl Diphenhydramin 1ml 10mgml 28
46,67 Trihexyphenidil
55 91,67
Obat Batuk OBH
1 1,67
Suplemen Curcuma tablet
2 3,33
Vit B.Complex tablet 2
3,33
Obat yang paling banyak digunakan oleh pasien RSJD Surakarta tahun 2012 adalah Klorpromazin sebesar 93,33. Sedangkan obat yang paling sedikit
digunakan adalah Asam Valproat dan OBH sebesar 3,33.
1. Biaya Antipsikotik
Biaya antipsikotik adalah biaya rata-rata obat skizofrenia selama menjalani rawat inap di RS “X” Surakarta pada tahun 2012. Biaya antipsikotik dapat
dihitung dengan cara jumlah pemakaian obat per hari dikalikan lama dirawat pasien.
Pengobatan harus secepat mungkin, karena keadaan psikotik yang lama menimbulkan kemungkinan lebih besar penderita menuju kemunduran mental.
Pemberian obat antipsikotik adalah untuk mengendalikan gejala aktif dan mencegah kekambuhan Maramis dan Maramis, 2009.
Selain penggunaan antipsikotik oral, injeksi depo antipsikosis juga digunakan untuk terapi pengobatan skizofrenia. Injeksi depo kerja panjang
digunakan untuk terapi pemeliharaan terutama ketika kepatuhan pengobatan melalui oral tidak tercapai. Pemberian depo antipsikosis dilakukan melalui injeksi
intramuskular dengan interval 1 hingga 4 minggu BPOM, 2008. Injeksi depo yang digunakan yaitu injeksi Lodomer Haloperidol dan injeksi Klorpromazin.
10 Injeksi Depo kerja panjang mengurangi resiko masuk rumah sakit untuk kedua
kalinya dan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat lebih terjamin. Kekurangan penggunaan injeksi Depo adalah menimbulkan rasa nyeri dan inflamasi,
ditemukan sekitar 15-20 pasien yang mengalami hal tersebut Barnes et al., 2009. Penggunaan injeksi Depo dapat meningkatkan terjadinya reaksi
ekstrapiramidal BPOM, 2008. Rata-rata penggunaan injeksi Depo di RS “X” Surakarta selama 7 hari.
Terapi elektrokonvulsif sering digunakan untuk mengatasi skizofrenia Fortinash dan Worret, 2004. Dalam sebuah kajian sistematik menyatakan bahwa
penggunaan terapi elektrokonvulsif dikombinasikan dengan obat-obatan antipsikotik, dapat dipertimbangkan sebagai pilihan bagi penderita skizofrenia,
terutama jika diinginkan perbaikan umum dan pengurangan gejala yang cepat Ikawati, 2011.
Tabel 4. Biaya rata-rata pola pengobatan pasien skizofrenia rawat inap di RS “X” Surakarta tahun 2012
Obat Jumlah
Persentase Biaya Rata-rataSatu Kali Perawatan
Rp AA
1 1.67
440 ± 0 C.AT
3 5,00
52.345 ± 14.347,14 AT + AA
3 5,00
63.697 ± 80218,78 C.AT + AA
4 6,66
286.101 ± 184.779,26 ID K + C.AT + C.AA
1 1,67
111.195 ± 0 ID H + AT
1 1,67
174.740 ± 0 ID H + C.AT
17 28,33
154.498 ± 53.637,77 ID K + C.AT
1 1,67
51.270 ± 0 ID H + C.AT + AA
27 45
344.158 ± 323.077,33 ID H + C.AT + AA + ECT
2 3,33
125.440 ± 89.781,35
Keterangan AA
: Antipsikotik Atipikal C.AT
: Kombinasi Antipsikotik Tipikal AT + AA
: Antipsikotik Tipikal + Antipsikotik Atipikal C.AT + AA
: Kombinasi Antipsikotik Tipikal + Antipsikotik Atipikal ID K + C.AT + C.AA
: Injeksi Depo injeksi Klorpromazin + Kombinasi Antipsikotik Tipikal + Kombinasi Antipsikotik Atipikal
ID H + AT : Injeksi Depo injeksi Lodomer Haloperidol + Antipsikotik Tipikal
ID H + C.AT : Injeksi Depo injeksi Lodomer Haloperidol + Kombinasi Antipsikotik Tipikal
ID K + C.AT : Injeksi Depo injeksi Klorpromazin + Kombinasi Antipsikotik Tipikal
ID H + C.AT + AA : Injeksi Depo injeksi Lodomer Haloperidol + Kombinasi Antipsikotik Tipikal +
Antipsikotik Atipikal ID H + C.AT + ECT
: Injeksi Depo injeksi Lodomer Haloperidol + Kombinasi Antipsikotik Tipikal + Elektrokonvulsif
ID H + C.AT + AA + ECT : Injeksi Depo injeksi Lodomer Haloperidol + Kombinasi Antipsikotik Tipikal +
Antipsikotik Atipikal + Elektrokonvulsif
Tabel 4 menunjukkan bahwa biaya rata-rata obat paling tinggi adalah penggunaan kombinasi injeksi Depo injeksi Lodomer Haloperidol, kombinasi
11 antipsikotik tipikal, dan antipsikotik atipikal sebesar Rp 344.158. Kombinasi
tersebut merupakan pengobatan yang paling banyak digunakan oleh pasien skizofrenia dengan persentase 45. Biaya rata-rata obat terendah adalah
penggunaan obat antipsikotik atipikal sebesar Rp 440. Biaya rata-rata pola penggunaan obat berbeda-beda karena harga obat yang berbeda dan perbedaan
lama penggunaan obat tiap pasien. Biaya rata-rata antipsikotik pasien per satu kali perawatan sebesar Rp 236.160.
2. Biaya Non Antipsikotik