6 pasien rawat inap skizofrenia. Data diambil dari bagian rekam medik dan instalasi
farmasi. Data yang diambil dari rekam medik yaitu nomor rekam medik, umur, jenis kelamin, diagnosis, nama obat, dosis obat, frekuensi, dan lama dirawat. Data
yang diambil dari instalasi farmasi yaitu daftar harga obat di RS “X” Surakarta tahun 2012.
F. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di bagian rekam medis RS “X” Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2013 - 14 Mei 2013 di RSJD
Surakarta.
G. Analisis data
Data yang diambil adalah biaya medis langsung biaya pendaftaran, biaya laboratorium, biaya periksa, biaya akomodasi, biaya obat antipsikotik, dan biaya
obat non antipsikotik dianalisis dengan cara mencari rata-rata tiap biaya tersebut kemudian dicari biaya total rata-rata pasien skizofrenia rawat inap di RS “X”
Surakarta.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data rekam medis rawat inap tahun 2012 skizofrenia tipe lainnya sebanyak 31,95, skizofrenia tak terorganisasi 22,55, skizofrenia
paranoid 18,14, dan sisanya skizofrenia jenis lainnya. Sedangkan pasien rawat jalan yang menderita skizofrenia residual sebanyak 30,18, skizofrenia tipe
lainnya 25,55, skizofrenia paranoid 11,64, dan sisanya skizofrenia jenis lainnya. Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah pasien skizofrenia tipe
lainnya dikarenakan memiliki angka kejadian paling tinggi yang menjalani rawat inap.
A. Karakteristik Pasien
1. Umur dan Jenis Kelamin
Jumlah sampel ditentukan oleh pihak RS “X” Surakarta sebanyak 60 pasien dengan perbandingan yang sama yaitu 30 pasien perempuan dan 30 pasien laki-
laki. Sampel yang diambil adalah pasien rawat inap di kelas III dikarenakan pasien di kelas III merupakan pasien rawat inap terbanyak dengan tarif umum.
7 Jumlah pasien yang berada di kelas III selama tahun 2012 yang menderita
penyakit skizofrenia tipe lainnya sebanyak 99 pasien yaitu 35 pasien perempuan dan 64 pasien laki-laki.
Laki-laki memiliki resiko sedikit lebih tinggi mengalami skizofrenia. Perempuan cenderung mengalami gangguan pada usia yang lebih lanjut dari pada
laki-laki. Perempuan juga memiliki perjalanan penyakit yang kurang parah dari pada laki-laki Nevid et al., 2005.
Skizofrenia biasanya terjadi pada masa akhir remaja atau awal dewasa, jarang terjadi sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun Ikawati, 2011. Pada
pria skizofrenia terjadi antara usia 15-25 tahun, jarang di atas 30 tahun, sedangkan pada wanita antara 25-35 tahun Tjay dan Rahardja, 2007. Pada sekitar tiga dari
empat kasus, tanda-tanda pertama dari skizofrenia tampak pada usia 25 tahun Nevid et al., 2005.
Tabel 1. Distribusi usia pasien skizofrenia rawat inap di RS”X” Surakarta tahun 2012
Usia tahun Jumlah Kasus
Persentase 18-27
10 16,67
28-37 30
50 38-47
16 26,67
48-57 3
5 58-67
1 1,66
≥ 68
Jumlah 60
100
Tabel 1 menunjukkan pada usia 28-37 tahun memiliki angka kejadian paling banyak yaitu sebesar 48,33, sedangkan usia 18-27 tahun sebanyak
18,33. Hal ini tidak sesuai dengan teori di atas, yaitu skizofrenia terjadi pada akhir remaja atau awal dewasa. Angka kejadian skizofrenia menurun mulai usia
38 tahun. Hal ini sesuai dengan teori, yaitu skizofrenia jarang terjadi setelah usia 40 tahun. Skizofrenia jarang terjadi setelah usia 40 tahun karena kadar glutamin
yang dapat menyebabkan skizofrenia menurun seiring dengan bertambahnya usia Kaiser et al., 2008. Dari hasil penelitian didapatkan rata-rata usia pasien 34,85
tahun dengan rentang antara 21-63 tahun.
8
2. Lama Pasien Dirawat