2. Pelaksanaan Pembelajaran PKn
a. Tujuan Pembelajaran Pembelajaran PKn bertujuan menyampaikan ilmu pengetahuan
kepada peserta didik agar menjadi pandai dan mempunyai perilaku atau karakter yang mulia sehingga pada saatnya nanti hidup bermasyarakat
dapat menjadi warga yang baik, saling menghormati, saling membantu sesama, kemudian pendidikan kewarganegaraan mempunya tujuan yang
mulia dalam proses pembentukan siswa menjadi warga Negara yang baik, saling menghargai, saling menghormati dapat hidup berdampingan
dengan kenekargamaan yang ada, taat hukum, cerdas, kreatif dan bertanggungjawab, dalam hal sesuai dengan tujuan pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan yang ada pada buku kurikukulum MAN Wonogiri tahun pelajaran 20122013 yaitu :
Pelajaran Pendidikan kewarganegraaan ini bertujuan agar peserta memiliki kemampuan berpikir kritis, rasional, dan
kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarajat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi, membentuk diri berdasarkan karakter-karakter
masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangs lainya, dan berinteraksi dengan bangsa bangsa
lain dalam percaturan dunia KTSP MAN 2012: 11
Dalam buku kurikulum KTSP MAN Wonogiri komponen mata Pelajaran terdiri dari lima kelompok mata pelajaran, PKn disini masuk
dalam kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran ini dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Keaadaran dan wawasan meliputi
wawasan kebangsaan, jiwa dan pariotisme bela Negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemuakan social, ketaatan pada
hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme
Dari data studi dokumentasi tersebut dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan mempunyai peranan yang
besar dalam turut serta menanamkan pribadi peserta didik yang cerdas, disipilin, terampil dalam berinteraksi dengan masyarakat, lebih lanjut yang
terpenting adalah mencetak kepribadian yang berkarakter mulia, peserta didik diharapakan kelak mampu menjadi warga negara yang baik dan taat
hukum. Lebih lanjut Nuri selaku kepala sekolah menjelaskan semua guru diharapkan mengajarkan mapelnya masing-masing agar dapat memasukan
nilai-nilai Islam satu misal di mata pelajaran PKn ada pembahasan nasionalisme maka guru diharapkan dapat memberikan dalil contohnya
hubul wathon minal iman. Selanjuta terkait tujuan pembelajaran PKn Nur Dwi guru PKn menjelaskan:
PKn mempunyai tujuan dalam menanamkan pendidikan karakter pada peserta didik agar peserta didik menjadi
masyarakat yang dapat hidup rukun, saling menghormati, dan
menjadi warga negara yang sadar hukum, jadi saya sebagai guru ya berusaha untuk mengajarkan yang terbaik bagi para
peserta didik mas.ND. 28.01. 2013. 10. 45
Hal yang senada juga di sampaikan oleh guru PKn yang juga Waka Kesiswaan :
Tujuan pembelajaranya adalah membentuk kepribadian anak agar menjadi warga negara yang baik dan taat hukum dan
mempunyai karakter yang mulia mas. SM 28.01. 2013 .11.10
Terkait tujuan pembelajaran Syukron Nugroho SN juga menjelaskan : Bahwa PKn mempunyai tujuan yang harus disesuaikan dengan
kompetensi dasarnya
masing-masing, salah
satunya mengajarkan kepada peserta didik mengetahui hubungan antar
negara, perjanjian internasioanl yang itu berkaitan kognitif, kalau dulu waktu masih PMP itu lebih banyak aspek pendidikn
moral jadi lebih banyak ke afektif mas, namun walau dengan demikian apapun KD nya PKn harus mengedapankan
pendidikan karakternya mas. SN.29.01.2013.09.15.
Lutfiana siswi kelas 12 juga menjelaskan : Tujuan PKn menurut yang saya tahu ya pak, yaitu mengajarkan
tentang nasionalisme, perundangan, dan yang paling
diutamakan saat ini pendidikan karakter yaitu bagaimana siswa itu menjadi warga negara yang baik.SW.18. 02. 2013. 12.15
Agus Ayub siswa kelas 11 juga turut menjelaskan : Kalau meurut saya secara keseluruhan pak yatu untuk
menegakan perundangan agar kita memamhi dan mentaati perundang-undangan yang ada dan juga mengajarkan kepada
siswa
agar mempunyai
perilaku yang
mulya pak.
SW.18.01.2013.12.16 Waka Kurikulum menambahkan :
Dalam rangka membantu membentuk siswa yang berkarakter dan mempunyai akhlakul karimah madrasah membuat Asrama
Madrasah sehingga di dalam Asrama anak-anak akan dapat dikontrol, dibiasakan disipilin dan akan mendapat pelajaran-
pelajaran tambahan. Itu dilakukan dalam rangka menunjang visi misi madrasah. SR 22.02.2013.09.15
Dari hasil wawancara di atas terkait tujuan pembelajaran PKn dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan merupakan upaya
pedagogis dalam membentuk warga negara yang baik, yakni memiliki penalaran moral untuk bertindak atau tidak bertindak dalam urusan publik
maupun pribadi. Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan tidak bisa dilepaskan dari perspektif moralitas dan keutuhan pembangunan karakter
warga negara. Jadi lebih jelas bahwa pendidikan kewarganegaraan memerlukan dasar akademik yang kuat dalam materi seperti pemerintahan,
kewarganegaraan, dan sejarah kebangsaan, di samping kecakapan- kecakapan sosial seperti pendidikan karakter.
b. Materi PKn
Berdasarkan sumber dari buku kurikulum MAN Wonogiri tahun pelajaran 20122013 dijelaskan bahwa cakupan atau ruang lingkup
pendidikan kewarganegaraan yaitu : 1
Persatuan dan kesatuaan bangsa 2
Norma, hukum dan peartutan 3
Hak asasi manusia 4
Kebutuhan warga negara 5
Konstitusi negara
6 Kekuasaan dan politik
7 Pancasila
8 Globalisasi
Sedangkan berdasarkan studi dokumentasi dari buku referensi untuk kelas X semester genap yang berupa buku LKS Modul yang
diterbitkan oleh MGMP PKn eks Karesidenan Surakarta di semester ini ada tiga bab yang pertama
1 Hubungan dasar negara dengan konstitusi
- Dasar Negara
- Konstitusi
- Hubungan dasar negara dengan konstitusi
- Substansi konstitusi negara
- Kedudukan pembukaan Undang-undang Dasar 1945,
- Makna pembukaan UUD 1945
- Pokok pikiran UUD 1945
2 Persamaan kedudukan warga negara
- Pengertian warga negara, penduduk, dan warga negara asing
- Kewarganegaraan menurut no. 12 tahun 2006.
3 Sistem politik di Indonesia
- Pengertian system politik
- Suprastruktur dan infrastruktur politik
- Perbedaan sistem politik
- Peran serta masyarakat dalam sistem politik
Sementara itu Sumarno selaku guru PKn kelas X juga menjelaskan :
Untuk cakupan materi karena saya mengajar kelas 10 itu ada Hakikat Bangsa dan Negara, Kewarganegaraan, Sistem Politik,
Dasar Negara dan Konstitusi dll. SM.28.01. 2013 .11.30
Mencermati pokok dan subpokok pembahasan pada pelajaran PKn kelas X dapat disimpulkan bahwa tema
– tema yang diajarkan terfokus pada pembahsan mengenai dasar hukum negara dan sistem politik
Indonesia, dalam hal ini materi pembelajaran tidak membahas tentang pendidikan budi pekerti atau pendidika karakter dan terkesan lebih pada
ranah kognitif saja, namun demikian sesuai hasil observasi pada Pak Sumarno selalu membawa setiap materi pada penekanan pembentukan
sikap dan karakter yang mulia hal ini dilakukan agar peserta didik langsung bisa merasakan manfaat pada materi yang diajarkan. Contoh saat Pak
Sumarno menjelaskan terkait hukum atau konstitusi negara maka Pak Marno selalu membawa pada wilayah hukum atau peraturan madrasah
yang harus di taati oleh semua peserta didik karena menaati peraturan madrasah merupakan wujud dari menaati hukum atau konstitusi yang ada
di Negara Indonesia.
Materi PKn kelas XI dari semester gasal sampai genap yang buku referensinya menggunakan buku terbitan Erlangga dan LKS MODUL
dari MGMP PKN eks Karesidenan Surakarta adapun materi PKn di kelas XI ini mengajarkan tentang :
1 Hubungan internasional dan organisasi internasional
- Pengertian hubungan internasional
- Arti pentingnya hubungan internasional
- Sarana-sarana hubungan internasonal bagi suatu negara
- Tahap-tahap perjanjian internasional
- Fungsi perwakilan diplomatik
- Peranan organisasi internasional dalam meningkatkan
hubungan internasional -
Kerjasama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia
2 Sistem hukum dan peradilan internasional
- Sistem hukum internasional
- Pengertian hukum internasional
- Asal mula hukum internasional
- Hukum internasional dalam arti modern
- Asas-asas hukum internasional
- Sumber hukum internasional
- Subjek hukum internasional
- Hubungan hukum internasional dengan hukum nasional
- Proses ratifikasi hukum internasional menjadi hukum nasional
Peradilan internasional 3
Menghargai keputusan Mahkamah Internasional Mencermati pokok dan subpokok pembahasan materi kelas XI
pada semester genap ini semua materi menjelaskan tentang hubungan dan hukum-hukum internasional, pada materi ini juga terkesan tidak
menyinggung tentang pendidikan karakter, materi lebih mengarah pada ranah kognitif saja.
Selanjutnya Nur Dwi selaku guru PKn kelas 11 dan 12 menjelaskan :
Cakupan materi, untuk materi kelas 12 karena saya mengajar kelas tersebut, saya rasa kok kurang memuat aspek
karakternya mas, tidak banyak dibandingkan dengan kurikulum yang dulu, jadi cakupanya seperti tentang
globalisasi, pers, pancasila sebagai idiologi terbuka, muatan moralnya kurang, apalagi kelas xi itu kurang, contoh seperti
hubungan internasionl, jd aspek pendidikan karakternya kurang.ND .28 j.01.2013 .10.48
Kemudian untuk materi kelas XII berdasarkan buku- buku dan LKS yag di pake yaitu :
1 Pancasila sebagai idiologi
- Pancasila sebagai idiologi
- Pancasila sebagai idiologi terbuka
- Pancasila sebagai sumber nilai
- Pancasila sebagai paradigma pembanguan
- Sikap positif terhadap nilai – nilai pancasila
- Perilaku konstitusional dalam hidup berbangsa dan bernegara
2 Sistem pemerintah Indonesia
- Sistem pemerintahan
- Sistem pemerintahan bernegara
3 Pers dalam kehidupan masyarakat demokratis
- Pers Indonesia dalam masyarakat demokratis
- Kode etik jurnalistik dan pers yang bebas dan
bertanggungjawab -
Kebebasan pers -
Menulis berita aktual untuk dipublikasikan -
Pemanfaatan media massa dalam kehidupan sehari-hari
Dari hasil studi dokumentasi dan wawancara terkait materi PKn dapat disimpulkan bahwa pokok dan subpokok pembahasannya membahas
tentang pancasila, sistem pemerintahan Indonesia dan pers dalam peranya mendukung demokrasi, materi tersebut di atas juga kurang memuat aspek
pendidikan karakter, pembentukan akhlak, budi pekerti. Dengan begitu sedikit kurang singkron dengan tujuan pembelajaran PKn itu sendiri, tetapi
para guru PKn berusaha untuk menyisipkan pesan-pesan pendidikan karakter pada peserta didik hal ini karena adanya keharusan menerapkan
kurikulum yang berkarakter sedangkan pelajaran PKn merupakan pelajaran yang sangat dekat dan sarat dengan nilai-nilai positif, budi pekerti luhur
untuk menjadikan peserta didik dan warga madrasah yang baik, taat hukum yang kelak akan menjadi bagian masyarakat yang baik.
a. Metode Pembelajaran PKn
Metode pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran
dengan efektif dan efisien. Mencermati RPP para guru PKn disini mereka dalam mengajar menggunakan metode ceramah, tanya jawab, penugasan,
diskusi dan jigsaw tetapi berdasarkan dari hasil observasi para bapakibu guru PKn dalam mengajar mereka lebih sering menggunkan metode
konvensional yaitu ceramah, tanya jawab dan terkadang diskusi. Hal tesebut sesuai dengan apa yang disampaikan oleh bapakibu guru dan
komentar siswa MAN Wonogiri sebagai berikut: Sukron guru PKn kelas XI menjelasakan :
Saya dalam menggunakan metode ya yang pasti metode ceramah, kadang-kadang tanya jawab, diskusi, penugasan, diskusi aja anak-
anak kurang tertarik. SN. 28 .01.2013. 10. 50
Kemudian Sumarno
menjalaskan dalam
penggunakan metode
pembelajaran :
Untuk metode saya menggunakan ceramah bervariasi jadi di tengah-tengah ceramah kita selingi dengan tanya jawab, kemudian
saya kadang menggunakan jigsaw, penugasan, dan diskusi yang mana setiap kelas setiap kelas sudah terbagi ada 4 kelompok ada
juga yang 5 kelompok SM. 28.01. 2013.11.10
Ivan siswa kelas 10 menjelaskan : Didalam mengajarkan PKn pak guru menggunakan metode
ceramah,tanya jawab, dan terkadang diskusi kelompok juga pak. SW. 81. 02, 13.12.20.
Selanjutnya dari hasil observasi kelas bapak ibu guru dalam menjelaskan tema-tema dalam materi PKn tidak sama persis dengan apa
yang sudah ditulis dalam RPP masing-masing:
Praktek di lapaangan, bapak ibu guru PKn tidak semua metode yang telah ditulis di dalam RPP digunakan dalam mengajar, tetapi
lebih banyak menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab, guru beralasan dalam penggunaan metode yang terpenting dalam
materi dalam tersampaikan dengan baik dan dapat diterima, dipahami peserta didik.
Kemudian materi PKn terkesan lebih menekankan pada pengetahuan kognitif seperti pembahasan dasar negara, hubungan internasional, sistem
politik maka, Guru PKn untuk menekankan penanaman karakter peserta didik dengan cara introspeksi diri contoh ketika guru menjelaskan tentang
hukum negara atau hubungan internasional maka guru meminta peserta didik untuk melakukan introspeksi diri seperti : apakah peserta didik sudah
merasa menaati peraturan madrasah atau belum? Apakah peserta didik sudah bisa menjalin hubungan dengan teman dan bapak ibu guru dengan
baik, maka menaati peraturan madrasah dan menjalin hubungan dengan sesama dengan baik tersebut merupakan bagian terkecil dari menaati
hukum negara kita dan menjalin hubungan dengan baik.
b. Media Pembelajaran
Pemahaman media pembelajaran di sini merupakan seluruh alat dan bahan yang dapat di pakai untuk tujuan pendidikan, media
pembelajaran selain berfungsi sebagai penjelas suatu konsep juga berfungsi sebagai daya tarik tersendiri bagi peserta didik. Melalui media
pembelajaran, proses pembelajaran akan berlansung lebih menarik dan menyenangkan sehingga peserta didik akan mendapatkan gambaran yang
lebih jelas mengenai materi yang sedang dipelajari. Media pembelajaran merupakan seluruh alat dan bahan yang dapat digunakan untuk
mempermudah pelaksanaan tujuan pendidikan. Namun berdasarkan hasil studi dokumentasi berupa RPP guru PKn bapakibu guru PKn tidak
mencantumkan penggunaan media pembelajaran di dalam RPPnya tetapi berdasarkan hasil wawancara bapakibu guru menjelaskan terkait media
pembelajaran PKn yang dipakai menurut Nur Dwi yaitu : Dalam saya mengajar saya menggunakan media pembelajaran
berupa buku paket, LKS, laptop LCD mas. ND.28.01.2013.10. 48
Kemudian Sumarno dalam penggunaan media pembelajaran juga menjelaskan :
Untuk media, saya gunakan studi kasus materi yang ada dalam kehidupan, studi lapangan untuk memahami peradilan kita bawa
ke pengadilan kebetulan lokasinya berdekatan agar anak bisa langsung memahami tentang proses peradilan. SM.28.01. 2013
.11.10
Selanjutnya menurut observasi peneliti bahwa : secara umum bapak dan ibu guru pelajaran PKn tidak setiap
mengajar menggunakan laptop, LCD tetapi materi di sampaikan dengan konvesional.
Berdasarkan pengertian media dan penjelasan bapakibu guru PKn tersebut dapat disimpulkan bahwa ada kesalahpahaman dalam mengartikan
media pembelajaran dengan sumber pembelajaran karena kalau buku, LKS itu tergolong sumber pembelajaran sedangkan yang dimaksud dengan
media pembelajaran itu adalah alat-alat yang dapat diapake untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam hal Laptop, LCD dll. Selanjut menurut hasil
studi dan wawancara juga bapak – ibu guru terutama untuk kelas X tidak
menggunakan buku utama tapi menggunakan LKS MODUL saja dengan alasan lebih praktis.
c. Evaluasi Pembelajaran PKn
Evalauasi pembelajaran merupakan suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan.
Berdasarkan hasil studi dokumentasi dan observasi pelaksanaan RPP PKn rata-rata bapak ibu guru didalam evaluasi pembelajaran dilakukan selama
dan sesudah proses pembelajaran, penilaian selama proses pembelajaran
lebih ditekankan melalui kegiatan tanya jawab, aktifitas diskusi, teknik tes tertulis, bentuk instrument tes tertulis. Hal ini sesuai dengan yang
sampaikan oleh Sumarno :
Untuk evaluasi pembelajaran selain dengan cara tanya jawab di setiap pertemuan, kita juga mengadakan ulangan terprogram
dengan cara mengadakan ulangan harian, tes mid semester dan mid semester dari model
– model test tersebut maka akan diketahui tingkat keberhasilan suatu proses pembelajaran.
Sm.30.01.2013.11.45
Kepala Madrasah Drs. H. Nuri Hartono juga menjelaskan : Dalam rangka proses evaluasi pembelajaran saya mewajibkan
semua guru untuk menyetorkan hasil ulangan harian mereka untuk saya analisis, kemudian selain itu kita adakan tes tengah semester
dan yang terakhir ulangan akhir semester.NH.30.02.11-45
Sukron juga menambahkan :
Dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran, juga dengan cara supervise, jadi kemarin saya mengajar disupervisi pak kepala, lalu
pak kepalah menilai cara mengajar saya dan RPP saya kemudian disitu ada saran dan kritik misalnya kemarin saya menerangkan
dasar-dasar Negara lalu pak kepala menyarankan agar memasukan dasar-dasar ke-Islamannya. SN.28.01. 2013.11.10
Berdasarkan hasil studi dokumentasi dan wawancara dapat di- ambil kesimpulan bahwa guru selalu mengadakan evaluasi pembelajaran
pada saat sedang berlangsung dan di akhir pembelajaran baik yang berupa tanya jawab atau dalam bentuk penugasan, selanjutnya dikuatkan dengan
hasil observasi bahwa guru dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran selain dilaksanakan dengan pretest dan post test atau ketika berlangsung
pembelajaran dengan metode tanya jawab, evaluasi juga dilaksanakan dengan mengadakan ulangan harian setiap selesai penjelasan pokok
pembahasan, guru selalu mencatat nilai – nilai hasil evaluasi dan yang pasti
selain evaluasi formatif juga tentunya mengadakan evaluasi sumatif mid dan semesteran, contoh dalam daftar nilai siswa kelas XII yaitu:
Dalam daftar tersebut ditulis nomer, nama siswa, nilai kognitif yang meliputi : nilai ulangan harian, nilai tugas, nilai mid dan nilai
UAS, selanjutnya nilai psikomotorik dan nilai afektif yang berupa huruf abjad. dapat dilihat dilampiran
kemudian dari pihak kepala madrasah untuk mengetahui dan
mengevaluasi kemampuan guru dalam mengajar, kepala madrasah juga mengadakan supervisi kelas bagi semua guru.
3. Evaluasi Kurikulum PKn