BABA IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Penyiapan Kurikulum PKn di MAN Wonogiri
a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP Kurikulum KTSP merupakan kurikulum yang saat ini masih dipakai
pemerintah, KTSP merupakan sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan.
KTSP disusun oleh sekolah dimulai tahun ajaran 20072008 dengan mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan. Di dalam
kurikulum KTSP ini terdiri dari beberapa komponen yaitu program tahunan, program semester, silabus, RPP, KKM. Seorang guru sebelum
mengajar diwajibkan untuk menyusun perangkat kurikulum tersebut agar memudahkan dalam proses kegiatan belajar mengajar guru masing -
masing. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan, dalam buku kurikulum KTSP Madrasah Aliyah Negeri Wonogiri dijelaskan sebagaimana berikut :
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003
tentang sistem
pendidikan nasional.
Pendidikan mengamanatkan bahwa kurikulum jenjang pendidikan dasar
menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada standar isi SI dan standar kompetensi lulusan SKL serta
41
berpedoman pada panduan yang disusun oleh badan standar nasional pendidikan BSNP.
Madrasah Aliyah Negeri Wonogiri sebagai satuan dasar di lingkungan kementerian agama perlu menyusun kurikulum
Madrasah Aliyah Negeri Wonogiri yang mengacu pada standar nasional pendidikan. Acuan yang digunakan dalam penyusunan
kurikulum ini meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan dan panduan penyusunan kurikulum ini dari badan standar nasional
pendidikan. Penyusunan kurikulum Madrasah Aliyah Negeri Wonogiri dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional.
Melalui kurikulum Madrasah Aliyah Negeri Wonogiri ini diharapakan pelaksanaan program-program pendidikan di madrasah
aliyah negeri wonogiri sesuai dengan karakteristik potensi dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, penyusunannya perlu
melibatkan seluruh warga madrasah kepala, Guru, Karyawan, Murid dan pemangku lain komite madrasah, orang tua murid,
masyarakat, dan lembaga-lembaga lain KTSP MAN 2012 : 1
Berdasarkan dari hasil studi dokumentasi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Madrasah Aliyah Negeri Wonogiri dalam proses
penyusunan kurikulum berdasarkan peraturan sistem pendidikan yang sudah ada, dalam rangka menerjemahkan dan menindaklanjuti model
kurikulum KTSP, Madrasah Aliyah Negeri Wonogiri yang merupakan lembaga pendidikan yang berciri khas ke
–Islaman dan mempunyai visi MAJU ILMU, TINGGI AKHLAK. Bertekad mewujudkan program-
program kegiatan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik potensi dan kebutuhan peserta didik, untuk itu di dalam menyusun kurikulum sesalu
melibatkan semua warga Madrasah termasuk di dalamnya Komite Madrasah. Pelibatan warga Madrasah dan Komite Madrasah diharapakan
akan ada kritik saran membangun dalam penyusunan kurikulum Madrasah, dengan begitu kurikulum yang dibuat diharapkan sesuai dengan apa yang
dibutuhkan dan cita-citakan semua warga Madrasah dan Komite dan tentukan masyarakat pada umumnya.
b. Program Tahunan Prota Program tahunan merupakan rencana penetapan alokasi waktu satu
tahun ajaran untuk mencapai tujuan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Program tahunan berikut perangkat
kurikulum lainya sebelum dibuat pihak Madrasah dan juga dari MGMP terlebih dahulu mengadakan workshop, workshop diadakan dengan tujuan
untuk mempermudah para guru di dalam menyusun kurikulum, MGMP PKn se karesidenan Surakarta dalam proses pembuatan
kurikulum PKn mempunyai peran dominan, dalam perumusan kurikulum PKn MGMP se karesidenan Surakarta tetap berdasarkan referensi buku-
buku pokok yang direkomendasikan oleh pemerintah seperti penerbit erlangga, yudistira sehingga penyusunan MODUL dan LKS pelajaran
PKn yang di susun oleh MGMP menggunakan referensi utama dari kedua penerbit tersebut. Para guru PKn se karesidenan Surakarta di lingkungan
Madrasah Aliyah menggunakan MODUL dan LKS yang di susun oleh MGMP, Madrasah Aliyah Negeri Wonogiri mewajibkan peserta didik
untuk memiliki LKS tersebut hal ini dilakukan karena soal mid atau mid semester yang membuat dari forum MGMP tersebut sehingga
penggunakan LKS PKn dinilai sangat praktis. Kemudian terkaiat pembuatan perangkat kurikulum Nuri Hartono NH selaku kepala
madrasah menjelaskan : Untuk pembuatan Prota, Promes hingga KKM Madarsah pernah
mengadakan workshop di akhir tahun dan awal tahun ajaran baru diserahkan ke Madrasah. NH: 21 01.2013. 10:30
Sumarno SM menambahkan tentang pelatihan : Terkait pembuatan perangkat kurikulum selain ada workshop dari
internal Madrasah ada juga workshop MGMP sekaresidenan, workshop kekanwil itu jg ada, workshop di internal sekolah jg
sudah ada mas SM .28.01. 2013. 11.10
Selanjutnya berdasarkan studi dokumentasi dari Program Tahunan yang dibuat oleh guru-guru PKn yang pertama Sumarno guru PKn kelas
X untuk alokasi waktu pelajaran PKn dalam satu tahun yaitu 86 jam, kedua bapak Sukron nugroho guru PKn kelas XI dalam satu tahun yaitu
82 jam, ketiga ibu Nur dwi guru PKn kelas PKn kelas XII dalam satu tahun yaitu 58 jam dapat dilihat dilampiran. Selanjutnya proses
pembuatan Prota ini dibuat oleh bapak ibu guru berdasarkan kalender dar kanwil kemenag yang sudah di olah menjadi kalender madrasah
selanjutnya diserahkan kepada bapak ibu guru untuk dijadikan dasar pembuatan program tahuan, sebagaimana yang disampaikan oleh Nuri
Hartono sebagai berikut:
Pembuatan program tahunan dan program semester didasarkan pada kalender akademik Kanwil Jawa Tengah, kemudian dari pihak
kurikulum mengkomodir kalender tersebut untuk dijadikan kalender Madrasah selanjutnya diserahkan kepada guru - guru untuk
dijadikan dasar dalam membuat program tahunan dan program semester masing-masing NH 21 01.2013. 10: 30
Jadi sebelum guru membuat perangkat kurikulum pihak madrasah
mengadakan workshop yang biasanya diadakan akhir tahun ajaran di forum workshop inilah guru mendapat wawasan terkait pembuatan
perangkat kurikulum mulai dari pembuatan prota, promes sampai pembuatan KKM.
c. Program Semester Promes
Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Kalau program tahunan disusun untuk menentukan jumlah jam
yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar, maka dalam program semester diarahkan untuk menjawab minggu keberapa atau kapan
pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dilakaukan. Berdasarkan studi dokumentasi dari program semester gasal kelas x sebagai berikut; di
bulan Juli jumlah minggu ada 2 yang efektif 1 yang tidak efektif 1, di bulan Agustus jumlah minggu ada 5 yang efektif 3 yang tidak efektif 2, di
bulan September jumlah minggu ada 4 yang efektif 4 yang tidak efektif 0, di bulan Oktober jumlah minggu ada 5 yang efektif 4 yang tidak efektif 1,
di bulan Nopember jumlah minggu ada 4 yang efektif 4 yang tidak efektif 0, di bulan Desember jumlah minggu ada 4 yang efektif 0 yang tidak
efektif 4, dengan begitu total jumlah minggu ada 24 yang efektif 16 yang tidak efektif ada 8, keterangan minggu tidak efektif 1 minggu untuk
MOS, 1 minggu untuk ulangan mid semester gasal, 2 minggu libur hari raya, 1 minggu ulangan Akhir semester gasal, 1 minggu untuk remedial
dan 2 minggu libur semester gasal. Selanjutnya berdasarkan studi dokumentasi kelas x semester
genap sebagai berikut; di bulan Januari ada 5 minggu yang efektif 5 yang tidak efektif 0, di bulan Pebruari ada 4 minggu yang efektif 4 yang tidak
efektif 0, di bulan Maret ada 4 minggu yang efektif 2 yang tidak efektif 2, di bulan April ada 4 minggu yang efektif 3 yang tidak efektif 1, di bulan
Mei ada 5 minggu yang efektif 5 yang tidak efekif 0, di bulan Juni ada 4 minggu yang efektif 1 yang tidak efektif 3, dengan begitu jumlah total
minggu ada 26 yang efektif ada 20 dan yang tidak efektif ada 6 minggu, keterangan 6 minggu yang tidak efektif yaitu 1 minggu dipake ulangan
tengah semester genap, 1 minggu dipake ujian akhir madrasah berstandar nasional, 1 minggu dipake ujian nasional, 1 minggu dipake ujian akhir
semester dan 1 minggu dipake remedial.dapat dilihat di lampiran Hasil studi dokumentasi kelas xi yaitu di bulan juli jumlah
minggu ada 3 yang efektif 3 yang tidak efektif 0, di bulan Agustus jumlah minggu ada 5 yang efektif 3 yang tidak efektif 2, di bulan September
jumlah minggu ada 4 yang efektif 3 yang tidak efektif 1, di bulan Oktober jumlah minggu ada 4 yang efektif 4 yang tidak efektif 0, di bulan
Nopember jumlah minggu ada 5 yang efektif 5 yang tidak efektif 0, di bulan Desember jumlah minggu ada 4 yang efektif 0 yang tidak efektif 4,
dengan begitu total jumlah minggu ada 25 yang efektif 18 dan yang tidak efektif ada 7, keterangan minggu tidak efektif yaitu ; 1 minggu untuk
ulangan tengah semester, 2 minggu libur hari raya, 1 minggu ulangan akhir semester, 1 minggu remedial dan 2 minggu libur semester Gasal.
Hasil studi dokumentasi promes kelas xi semester genap adalah di bulan Januari jumlah minggu ada 4 yang efektif 1 yang tidak efektif 3,
di bulan Pebruari jumlah minggu ada 4 yang efektif 3 yang tidak efektif 1, di bulan Maret jumlah minggu ada 5 yang efektif ada 4 yang tidak efektif
1, di bulan April jumlah minggu ada 4 yang efektif 4 yang tidak efektif 1, di bulan Mei jumlah minggu ada ada 4 yang efektif 3 yang tidak efektif 1,
di bulan Juni jumlah minggu ada 3 yang efektif 2 yang tidak efektif 1, dengan begitu total jumlah minggu pada semester genap ada 24 yang
efektif 16 yang tidak efektif ada 8, keterangan minggu tidak efektif yaitu; 3 minggu untuk ulangan harian dan remidi, 1 minggu untuk ulangan mid
semester, 1 minggu untuk ujian nasional, 1 minggu untuk ujian madrasah, 1 minggu untuk ulangan semester dan 1 minggu lg untuk cadangan.
Hasil studi dokumentasi program semester gasal kelas xii adalah di bulan Juli jumlah minggu ada 2, di bulan Agustus jumlah
minggu ada 5, di bulan September ada jumlah minggu ada 4, di bulan oktober jumlah minggu ada 5, di bulan Nopember jumlah minggu ada 4,
di bulan desember jumlah minggu ada 4 total jumlah minggu dalam semester gasal adalah 24 minggu yang efektif ada 16 minggu sedangkan
yang tidak efektif ada 8 minggu, keterangan minggu yang tidak efektif yaitu; 1 minggu MOPDB, 2 minggu libur hari raya, 1 minggu ulangan
tengah semester, 1 minggu ulangan Akhir semester Gasal, 1 minggu untuk remedial dan 2 minggu untuk libur semester Gasal.
Hasil studi dokumentasi promes kelas XII pada semester genap adalah di bulan Januari ada 5 minggu yang efektif 5 yang tidak efektif 0,
di bulan Pebruari jumlah minggu ada 4 yang efektif 4 yang tidak efektif 0, di bulan Maret jumlah minggu ada 4 yang efektif 2 yang tidak efektif 2,
di bulan April jumlah minggu ada 4 yang efektif 2 yang tidak efektif 2, di bulan Mei jumlah minggu ada 4 yang efektif 0 yang tidak efektif 4, di
bulan Juni jumlah minggu ada 4 yang efektif 0 yang tidak efektif 4 dengan begitu total jumlah minggu dalam semester genap ini yaitu 26
yang efektif 13 dan yang tidak efektif 10, keterangan minggu yang tidak efektif yaitu; 1 minggu untuk ulangan tengah semester genap, 1 minggu
untuk ujian akhir madrasah berstandar nasional, 1 minggu untuk ujian nasional dan 10 minggu untuk menanti pengumuman kelulusan.
d. Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokokpembelajaran, kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Silabus lebih aplikatif dibandingkan dengan prota dan promes, namun untuk
penyusunan silabus guru tidak perlu membuat lagi karena sudah ada di dalam buku pelajaran masing-masing. Berdasarkan dari salah satu study
dokumentasi silabus PKn kelas x pada semester gasal dapat diambil kesimpulan bahwa : Identitas silabus, standar kompetensi, kompetensi
dasar, rumusan kegiatan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar, dari
kesemuanya point –point dalam silabus sudah dibuat dengan baik dan
sangat aplikatif. e.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan program
perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan proses pembelajaran. Berdasarkan studi
dokumentasi RPP PKn di MAN Wonogiri bahwa komponen RPP semua guru PKn yaitu meliputi :
1 Identitas sekolah
2 Mata pelajaran
3 Semester
4 Alokasi waktu
5 Tahun pelajaran
6 Standar kompetensi
7 Kompetensi dasar
8 Indikator
9 Nilai yang dikembangkan.
10 Tujuan pembelajaran
11 Materi Pembelajaran
12 Model Pembelajaran
13 Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
14 Sumber Pembelajaran
15 Penilaian hasil Pembelajaran.
Dari komponen – komponen RPP tersebut setelah dilakukan
observasi guru PKn tidak secara mutlak menjalankan sesuai dengan apa yang ditulis dalam RPP contoh sumber pembelajaran di dalam RPP
dicantumkan Penerbit Erlangga, yudistira, platinum, modul PKn dari sekian buku referensi yang dipake hanya MODUL PKn yang berupa LKS
yang dibuat oleh MGMP se karesidenan Surakarta, kemudian di dalam RPP mencantumkan bermacam
– macam model pembelajaran tetapi dalam prakteknya guru lebih sering menggunakan model ceramah, Tanya
jawab saja. Evaluasi dalam RPP ini dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung dengan cara Tanya jawab, aktivitas selama diskusi dan
pengerjaan tugas – tugas, tekhnik tes tertulis, tetapi bapak ibu guru PKn
tidak mesti melakukan pre tets dan post test
f. Kriteria Ketuntasan Minimun KKM
Kriteria Ketuntasan minimum atau KKM merupakan tingkat pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar pelajaran.
Penetapan KKM perkompetensi dasar KD mata pelajaran ini mempertimbangkan tingkat esensial KD untuk mencapai standar
kompetensi SK, tingkat kerumitan dan kesulitan kompleksitas per KD untuk dicapai oleh siswa, tingkat kemampuan rata-rata intake siswa
madrasah dalam mencapai KD dan ketersediaan sumber daya pendukung madrasah tenaga, sarana, pendidikan, sementara untuk bapak ibu guru
mapel PKn setelah merumuskan 4 unsur cara penentuan KKM PKn maka para guru PKn dari kelas X, XI, XII akhirnya menentukan KKM PKn di
Madrasah Aliyah Negeri Wonogiri sebesar 7,5. Berdasarkan analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa
proses penyiapan kurikulum PKn didasarkan pada kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP, agar proses kegiatan belajar mengajar dapat
berjalan dengan efektif dan efesien sesuai dengan sudah direncanakan MAN.
2. Pelaksanaan Pembelajaran PKn