15
2. Apabila setelah mempertimbangkan dampak kondisi dan peristiwa seperti tersebut, auditor menyangsikan kemampuan satuan usaha dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas maka auditor wajib mengevaluasi rencana manajemen. Dalam hal
satuan usaha tidak memiliki rencana manajemen atau auditor berkesimpulan bahwa rencana manajemen entitas tidak dapat secara
efektif mengurangi dampak negatif kondisi atau peristiwa tersebut maka auditor menyatakan tidak memberikan pendapat.
3. Apabila auditor telah berkesimpulan bahwa rencana manajemen dapat secara efektif dilaksanakan maka auditor harus mempertimbangkan
mengenai kecukupan pengungkapan mengenai sifat dan dampak kondisi dan peristiwa yang semula menyebabkan ia yakin adanya
kesangsian mengenai kelangsungan hidup satuan usaha, mitigating factor dan rencana manajemen serta ia akan memberikan pendapat
wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan. 4. Jika auditor berkesimpulan bahwa pengungkapan tersebut tidak
memadai maka ia akan memberikan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar karena terdapat penyimpangan
dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2.1.3 Kualitas Audit
Kualitas audit audit quality didefenisikan sebagai probabilitas gabungan dari kemampuan seorang auditor untuk menemukan suatu pelanggaran dalam
Universitas Sumatera Utara
16
pelaporan keuangan klien dan melaporkan pelanggaran tersebut DeAngelo 1981.Menurut DeAngelo, kualitas audit yang dilakukan oleh akuntan publik
dapat dilihat dari ukuran KAP yang melakukan audit. KAP besar big four
accounting firms dipersepsikan akan melakukan audit dengan lebih berkualitas dibandingkan dengan KAP kecil
non big four accounting firm. Hal tersebut karena KAP besar memiliki lebih banyak sumber daya dan lebih banyak klien
sehingga mereka tidak tergantung pada satu atau beberapa klien saja, selain itu karena reputasinya yang telah dianggap baik oleh masyarakat menyebabkan
mereka akan melakukan audit dengan lebih berhati-hati. Menurut Lennox sebagaimana dikutip Riyatno 2007, ada hubungan positif
antara ukuran KAP dan kualitas audit, yaitu alasan reputasi dan deep pocket yang
dimiliki oleh KAP besar. Penelitian Lennox telah membuktikan kesesuaian dengan hipotesis reputasi yang berargumen bahwa KAP besar mempunyai insentif
lebih besar untuk mengaudit lebih akurat karena mereka memiliki lebih banyak hubungan spesifik dengan klien
client specificrents yang akan hilang jika mereka memberikan laporan yang tidak akurat. Dalam hal ini Auditor yang
memiliki kualitas yang baik akan lebih cenderung mengeluarkan opini audit going
concernterhadap perusahaan.. Kantor Akuntan Publik dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu kantor
akuntan publik yang berafiliasiasi dengan KAP Big Four dan KAP yang tidak
berafiliasi dengan Big four.
Kategori KAP the big four di Indonesia :
Universitas Sumatera Utara
17
1. KAP Deloitte Touche Thomatsu, yang bekerja sama dengan KAP Osman Bing Satrio dan rekan.
2. KAP Ernst dan Young, yang bekerja sama dengan KAP Purwantoro, Sarwoko dan Sandjaja.
3. KAP Price Waterhouse, yang bekerja sama dengan KAP Haryanto Sahari dan rekan
4. KAP KPMG Klynveld Peat Marwick Goerdeler, yang bekerja sama dengan KAP Siddharta-Siddharta dan Widjaja.
2.1.4 Opini Audit Tahun Sebelumnya