Tes Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kreatif
yaitu pemahaman menerjemahkan translation, pemahaman menafsirkan interpretation, dan pemahaman mengekstrapolasi extrapolation.
Instrumen untuk tes tertulis ini berbentuk tes objektif pilihan ganda mengenai konsep gelombang dan optika. Instrumen tes yang digunakan pada
saat tes awal dan tes akhir merupakan instrumen tes yang sama. Instrumen tes keterampilan berpikir kreatif sebanyak 35 soal
digunakan untuk mengukur peningkatan keterampilan berpikir kreatif mahasiswa sebelum dan sesudah pembelajaran berbasis simulasi komputer
pada kelompok eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol. Tes ini mencakup lima aspek keterampilan berpikir kreatif, yaitu
keterampilan mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki mahasiswa, keterampilan memprediksi dari informasi terbatas, keterampilan merumuskan
masalah, keterampilan merumuskan hipotesis, keterampilan menguji hipotesis, dan keterampilan memandang informasi dari sudut pandang yang
bereda. Instrumen untuk tes tertulis ini berbentuk tes open ended essay pada materi gelombang dan optika. Instrumen tes yang digunakan pada saat
tes awal dan tes akhir merupakan instrumen tes yang sama. Untuk memperoleh data hasil tes yang dipercaya, diperlukan tes yang
mempunyai validitas, reliabilitas dan analisis lainnya yang dapa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, penyusunan instrumen dalam
penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Menyusun Kisi-Kisi Tes
Penyusunan kisi-kisi tes pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kreatif berdasarkan Kurikulum Pendidikan Fisika MIPA di salah satu
LPTK di Makassar. b.
Menentukan Validitas Isi Butir Soal Untuk memperoleh tingkat validitas butir, digunakan statistik korelasi
dwiserial titik dengan koefisien Matlock Hetzel,1997.
di maana: koefisien korelasi dwiserial titik untuk butir j
rataan skor bagi responden yang menjawab benar butir j rataan skor total
proporsi jawaban benar butir j
proporsi jawaban salah butir j 1 , -
deviasi standar dari skor total Suatu butir dikatakan signifikan valid bila untuk taraf signifikansi α
0,05 atau 0,01, lebih dari r- tabel, yaitu
.,0 1
dengan derajat bebas db = M-2, atau dapat dinyatakan seperti pada persamaan 2.
2
.,0 1
............................................2 Sebaliknya,
3
.,0 1
berarti butir j tidak signifikan tidak valid. Kategori validitas butir soal ditunjukkan oleh Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Kategori Validitas Butir Soal Matlock Hetzel,1997
Batasan Kategori
0,90 r
xy
≤ 1,00
Sangat tinggi sangat baik 0,70 r
xy
≤ 0,80
Tinggi baik 0,50 r
xy
≤ 0,60
Cukup sedang 0,30 r
xy
≤ 0,40
Rendah kurang 0,00 r
xy
≤ 0,20
Sangat rendah sangat kurang c.
Reliabiltas Data yang diperoleh dari tes pemahaman konsep dianalisis dengan
Kuder N Richarson KR-20. Data dari tes keterampilan berpikir kreatif dianalisis dengan Alpha Crombach. Kedua data diolah dengan
menggunakan software BUTPAD Butir Analisis Pusat Analisis Data. Adapun klasifikasi analisis reliabiltas tes seperti pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Klasifikasi Analisis Reliabilitas Tes Matlock Hetzel,1997
Batasan Interpretasi
0 r 0,2
Sangat rendah 0,2 ≤ r
0,4 Rendah
0,4 ≤ r 0,6
Cukup sedang 0,6 ≤ r
0,8 Tinggi
0,8 ≤ r ≤
1 Sangat tinggi
d. Daya Pembeda
Daya pembeda DP butir dapat diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut. Responden di bagi menjadi 2 dua kelompok masing-
masing 27 dari jumlah responden peserta. Kelompok A adalah semua responden yang memiliki skor total teratas dan kelompok B adalah semua
responden yang memiliki skor total terbawah. Rumus yang digunakan Matlock Hetzel, 1997
4
5
67
8
6
,
5
9
8
9
5
67
5
97
8
6
........................3
Dalam hal ini: 4 = daya pembeda butir j
:
;8
= banyaknya responden kelompok A yang menjawab benar butir j :
58
= banyaknya responden kelompok B yang menjawab benar butir j
;
= Jumlah responden kelompok A
5
= Jumlah responden kelompok Tafsiran harga indeks daya pembeda seperti ditunjukkan pada
Tabel 3.3. Tabel 3.3. Tafsiran Harga Indeks Daya Pembeda Matlock Hetzel 1997
Indeks Kemudahan Tafsiran
DP 0,4
Sangat baik 0,30 DP
≤ 0,40
Baik 0,20 DP
≤ 0,30
Cukup DP ≤ 0,20
Jelek
e. Taraf Kemudahan Butir
Kesukaran atau kemudahan suatu butir dari suatu instrumen dapat dilihat melalui indeks berikut yang sering disebut indeks kesukaran butir.
Menurut Matlock Hetzel, 1997 indek kesukaran IK butir ke-j. =
5
6
?5
9
8
6
?8
9
5
67
?5
9
18
6
................................4 Adapun tafsiran harga indeks kemudahan seperti ditunjukkan pada
Tabel 3.4. Tabel 3.4. Tafsiran Harga Indeks Kemudahan Matlock Hetzel, 1997
Indeks Kemudahan Tafsiran
0,00 ≤ IK 0,25
Sukar 0,25 ≤ IK
0,75 Sedang
0,75 ≤ IK ≤
1 Mudah
2. Lembar Observasi Keterlaksanaan PBSK
Lembar observasi yang dibuat digunakan untuk mengetahui karakteristik pelaksanaan PBSK, yaitu observasi aktivitas mahasiswa
dalam mengikuti PBSK dan aktivitas dosen dalam melaksanakan PBSK di kelas.
3. Angket Mahasiswa dan Dosen Terhadap Software PBSK dan Pelaksanaan
PBSK Angket yang dibuat digunakan untuk mengetahui tanggapan
mahasiswa terhadap pelaksanaan PBSK, software PBSK, dan tanggapan dosen terhadap software PBSK dan kelebihan dan kekurangan pelaksanaan
PBSK. Untuk menghitung persentasi tanggapan mahasiswa dan dosen setiap item digunakan persamaan 5 dan Kriteria interpretasi persentase
seperti pada Tabel 3.5
∑ 8 B
CDEF
100 ................................................5 Keterangan:
T = persentasi sikap terhadap setiap pernyataan j = jumlah jawaban setiap kelompok sikap
s = skor setiap kelompok S
mak
= skor tertinggi setiap item
Tabel 3.5. Kriteria Interpretasi Persentase Riduwan, 2002
Rentang Skor Tafsiran
0 - 25 Kurang positif
26 - 50 Cukup positif
51 - 70 Positif
76 - 100 Sangat positif