1. Analisis Data Kualitatif
Pengumpulan data pada studi awal dan perencanaan dipergunakan analisis data yang bersifat kualitatif. Gambaran situasi dan kondisi di lapangan tentang
pembelajaran menulis bahasa Inggris yang selama ini berlangsung, dapat memberikan masukkan akan kebutuhan serta rencana pengembangan model. Data
kualitatif yang diperoleh berupa hasil wawancara, kuesioner, catatan lapangan, serta dokumen-dokumen.
Data kualitatif yang bersifat opini atau pandangan akan dilakukan klasifikasi terhadap jawaban yang sama atau hampir sama agar dapat dilakukan
tabulasi terhadap hasil yang masuk. Data penelitian kualitatif berupa narasi atau deskripsi. Untuk itu, data kualitatif yang diperoleh dilakukan pengorganisasian
secara sistematis. Data-data yang disusun merupakan data mentah dari catatan lapangan; data yang sudah diproses sebagian; data yang sudah ditandai kode-kode
spesifik; dan dokumentasi umum yang secara kronologis diurutkan. Untuk mengorganisasikan data kualitatif maka dilakukan koding yaitu
membubuhkan tanda-tanda pada materi yang diperoleh. Data yang diperoleh tersebut disistimasikan menjadi lebih terperinci sehingga data dapat memberikan
gambaran tentang topik yang dipelajari. Jadi, makna akan diperoleh dari data yang dikumpulkan.
Data kualitatif yang telah dianalisis akan diinterprestasikan dengan mengembangkan struktur dan hubungan yang bermakna. Proses interprestasi
dilakukan dengan mengacu kepada landasan teoritis yang jelas, setelah dimasukkannya data ke dalam konteks.
2. Analisis Data Kuantitatif
Data yang bersifat numerikal dilakukan perhitungan secara statistik. Data hasil analisis berupa uji statistik akan berwujud angka-angka. Berdasarkan angka-
angka tersebut, perlu dibuat suatu pernyataan mengenai hasil analisis data atau hasil uji tersebut. Aturan keputusan yang digunakan adalah bersifat konvensional,
yaitu menyatakan hasil uji coba hipotesis itu signifikan atau tidak signifikan dalam taraf signifikansi 1 persen, atau 5 persen.
Dari uji statistik yang dilakukan akan diperoleh hasil uji coba dalam dua kemungkinan. Pertama adalah hubungan antar variabel-variabel penelitian atau
perbedaan antara sampel-sampel yang diteliti sangat signifikan 1 atau signifikan 5 atau signifikan pada taraf signifikan sekian persen. Kedua adalah
hubungan antara varabel-variabel dalam penelitian atau perbedaan antara sampel- sampel yang diteliti tidak signifikan.
Dalam kemungkinan hasil yang pertama, besar kemungkinan bahwa hipotesis alternatifnya diterima, dan hipotesis nol ditolak. Menerima hipotesis
alternatif berarti menyatakan bahwa dugaan tentang adanya saling hubungan atau adanya perbedaan diterima sebagai hal yang benar. Sebaliknya, dalam
kemungkinan hasil kedua yang dinyatakan hipotesis nolnya diterima. Hasil analisis statistik tersebut kemudian dibandingkan dengan hipotesis penelitian
untuk dikaji yang pada akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan. Pada tahap uji coba model lebih luas dan uji validasi model, dipergunakan
analisis data kuantitatif. Analisis dilakukan untuk mengetahui hasil karangan dalam bahasa Inggris pada uji coba lebih luas; selain itu, pada uji validasi model
ditambahkan pula pengujian terhadap penguasaan vocabulary, structure, dan proficiensi. Untuk analisis data dipergunakan SPSS Versi 11.50. Data serta
permasalahan yang terdapat pada penelitian ini termasuk dalam statistik parametrik. Hal ini disebabkan adanya data-data berskala intervalrasio, yakni
berupa nilai-nilai yang hendak dianalisis. Selain itu, jumlah data yang terkumpul berjumlah cukup banyak sehingga bisa membentuk distribusi normal.
Penghitungan statistik dilakukan pada rata-rata nilai dari kelompok eksperimen di Unsoed dan UMP serta kelompok kontrol di Unsoed dan UMP.
Selain itu, dilakukan pula perhitungan nilai gabungan dari kelompok eksperimen Unsoed dan UMP, serta nilai gabungan dari kelompok kontrol Unsoed dan UMP.
Dengan demikian, hasil yang diperoleh nantinya dapat dipergunakan sebagai justifikasi atas temuan-temuan yang diperoleh sebelumnya.
Uji beda sampel berpasangan pairs samples test dilakukan untuk menguji ada tidaknya perbedaan yang signifikan terhadap karangan sebelum dan
sesudah mereka mendapatkan pembelajaran Djarwanto dan Subagyo, 2000. Hal ini dilakukan untuk menganalisis data pada uji coba lebih luas. Untuk
memudahkan pengujian maka disusun hipotesis sebagai berikut. H
: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara aspek-aspek yang diujikan kepada
mahasiswa sebelum
dan sesudah
mereka mendapatkan
pembelajaran. Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan antara aspek-aspek yang diujikan
kepada mahasiswa
sebelum dan
sesudah mereka
mendapatkan pembelajaran.
Uji beda sampel bebas independent samples test adalah untuk menguji ada tidaknya perbedaan yang signifikan terhadap penerapan pengembangan model
pembelajaran atas aspek-aspek yang diujikan kepada mahasiswa antara sampel eksperimen dan sampel kontrol Djarwanto dan Subagyo, 2000. Uji ini dilakukan
pada waktu menganalisis data dari uji validasi model. Uji beda sampel bebas independent samples test dipergunakan untuk mendukung kesimpulan yang
telah diperoleh dengan melihat pengaruh penerapan model pembelajaran terhadap aspek-aspek yang diujikan kepada mahasiswa sesudah mereka mendapatkan
pembelajaran. Uji beda sampel independen independent sample t test dilakukan melalui
analisis perubahan gain score responden setelah memperoleh pembelajaran antara sampel eksperimen dan sampel kontrol. Adapun hipotesis yang dipergunakan
adalah sebagai berikut. H
: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan atas aspek-aspek yang diujikan kepada mahasiswa setelah mereka mendapatkan pembelajaran dari sampel
eksperimen dan sampel kontrol. Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan atas aspek-aspek yang diujikan kepada
mahasiswa setelah mereka mendapatkan pembelajaran dari sampel eksperimen dan sampel kontrol.
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan