Variabel Penelitian Teknik Pengumpulan Data

37 Suci Rahmadika, 2014 EFEKTIVITAS PENERAPAN MEDIA JEJARING SOSIAL EDMODO DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT SISTEM KOMPUTER Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Hasil belajar Sudjana 2010:3 yang menyatakan bahwa hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya. 5. Mata Diklat Sistem Komputer Mata Diklat Sistem Komputer merupakan mata diklat yang diberikan pada siswa kelas X SMK dengan program keahlian Teknik Komputer Jaringan. Mata diklat ini mencakup materi mengenal dasar-dasar elektronika digital. Ruang lingkup mata diklat ini adalah siswa paham mengenai konsep dasar elektronika digital dalam pengaplikasiannya pada bidang yang akan mereka perdalam yaitu teknik komputer jaringan.

D. Variabel Penelitian

Adapun variabel – variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas X Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau dengan kata lain yang menjadi sebab timbulnya perubahan pada variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media jejaring sosial Edmodo sebagai media pembelajaran. 2. Variabel Terikat Y Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi Sistem Komputer. 38 Suci Rahmadika, 2014 EFEKTIVITAS PENERAPAN MEDIA JEJARING SOSIAL EDMODO DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT SISTEM KOMPUTER Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Paradigma Penelitian

Gambaran mengenai paradigma penelitian yang akan digunakan adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Paradigma Penelitian F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari instrumen tes dan instrumen lembar observasi. Instrumen tes yang berupa soal-soal pretest dan posttestdan digunakan untuk mengambil data hasil belajar pada ranah kognitif. Sedangkan instrumen lembar observasi digunakan untuk mengambil data hasil belajar pada ranah afektif. 1. Instrumen Tes Sebelum instrumen tes digunakan, maka terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap instrumen. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Tahapan Variabel X Variabel Y Obyek Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pembelajaran Menggunakan Edmodo Pembelajaran Tanpa Menggunakan Edmodo Pre test Post test Post test Hasil Belajar Pre test Afektif Kognitif 39 Suci Rahmadika, 2014 EFEKTIVITAS PENERAPAN MEDIA JEJARING SOSIAL EDMODO DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT SISTEM KOMPUTER Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang harus dilakukan untuk melakukan uji instrumen adalah sebagai berikut :

a. Validitas

Suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkannya dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas instrumen tes sebanyak 35 soal. Untuk mengetahui tingkat validitas dari suatu soal digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh pearson Arikunto, 2010:72 Keterangan : r xy : koefisien kolerasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan Σx : jumlah skor tiap siswa pada item soal Σy : jumlah skor total pada seluruh siswa n : banyaknya siswa Interprestasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menujukkan nilai validitas ditunjukkan padatable 3.2 Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal Koefisien Korelasi Kriteria Validitas 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi 0,61 – 0,80 Tinggi 0,41 – 0,60 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat Rendah Arikunto, 2010:75 Setelah diketahui koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan uji coba signifikansi untuk mengetahui validitas setiap item soal. Uji signifikansi dihitung dengan uji t, sebagai berikut: 40 Suci Rahmadika, 2014 EFEKTIVITAS PENERAPAN MEDIA JEJARING SOSIAL EDMODO DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT SISTEM KOMPUTER Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sugiyono, 2012:230 Keterangan : t hitung : hasil perhitungan uji signifikansi r xy : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan n : banyaknya siswa Kemudian hasil perhitungan dari t hitung dibandingkan dengan t tabel pada derajat kebebasan dk = n – 2 dan taraf signifikansi α = 0,05. Apabila t hitung t tabel, maka soal dinyatakan valid. Serta sebaliknya t hitung t tabel, maka soal dinyatakan tidak valid.

b. Reliabilitas

Instrumen diuji reliabilitas maksudnya adalah diuji terlebih dahulu apakah instrumen tersebut akan memberikan hasil yang selalu tetap jika diujikan pada siswa yang sama. Reliabilitas dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus Kuder –Richardson 21 K-R.20 sebagai berikut : Sugiyono, 2012:359 Keterangan : r i : reliabilitas tes secara keseluruhan p : proporsi subjek yang menjawab benar q : proporsi subjek yang menjawab salah q – 1 – p Σpq : jumlah hasil perkalian antara p dan q k : banyaknya item s t 2 : varians total Harga varians total dapat dicari dengan rumus: 41 Suci Rahmadika, 2014 EFEKTIVITAS PENERAPAN MEDIA JEJARING SOSIAL EDMODO DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT SISTEM KOMPUTER Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sugiyono, 2012:361 Dimana : Sugiyono, 2012:361 Keterangan : x t 2 : varians Σx t 2 : jumlah skor seluruh siswa n : jumlah siswa Selanjutnya r i dibandingkan dengan r tabel . r i r tabel maka instrumen dikatakan reliabel. Dan sebaliknya jika r tabel .r i r tabel maka instrumen dikatakan tidak reliabel. Interprestasi derajat reliabilitas instrumen ditunjukkan pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi 0,61 – 0,80 Tinggi 0,41 – 0,60 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat Rendah Arikunto, 2010:75

c. Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Sehingga untuk mengetahui seberapa jauh kesukaran suatu soal dalam penelitian ini, dilakukan uji tingkat kesukaran soal. Sedangkan daya pembeda merupakan kemampuan soal dalam membedakan siswa yang mempunyai kemampuan yang pandai dan yang kurang pandai. Adapun cara menghitung tingkat kesukaran dan daya pembeda tiap butir soal sebagai berikut: 1. Menyusun lembar jawaban dari yang mendapatkan skor paling tinggi sampai yang mendapat skor paling rendah 2. Mengambil 27 lembar jawaban dari skor atas kemudian dinamakan dengan kelompok atas. Serta mengambil 27 lembar jawaban dari skor bawah kemudian dinamakan dengan kelas 42 Suci Rahmadika, 2014 EFEKTIVITAS PENERAPAN MEDIA JEJARING SOSIAL EDMODO DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT SISTEM KOMPUTER Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bawah. Sisanya yang berada ditengah-tengah sebesar 46 tidak diikutkan dalam analisis tingkat kesukaran. 3. Membuat tabel seperti di bawah ini: No. Item WL WH WL+WH WL-WH Sumarta, 1986:135 Keterangan : WL = Jumlah individu kelas bawah 27 dari yang bawah yang tidak menjawab atau menjawab salah pada item tertentu WH = Jumlah individu kelas atas 27 dari yang atas yang tidak menjawab atau menjawab salah pada item tertentu 4. Isi kolom pada tabel tersebut dengan data yang diperoleh 5. Derajat Kesukaran DK dapat dicari dengan rumus : Sumarta, 1986:136 Keterangan : DK = Derajat Kesukaran nL = Jumlah Kelompok Bawah nH = Jumlah Kelompok Atas 6. Daya Beda DB dapat dicari dengan rumus: Sumarta, 1986:136 Keterangan : DB = Daya Beda n = Jumlah Kelompok Atas atau Bawah Menurut Sumarta 1986:140 Derajat Kesukaran yang baik adalah derajat kesukaran yang bergerak antara 25 sampai 75. Hal ini berarti butir soal yang derajat kesukarannya di bawah 25 terlalu mudah, sedangkan butir soal yang derajat kesukarannya di atas 75 terlalu sukar. Sedangkan untuk daya pembeda menurut Sumarta 1986:140, daya beda yang ideal adalah daya beda 0,40 ke atas. Sehingga dapat diartikan bahwa daya beda yang di bawah 0,4 termasuk ke dalam soal yang daya 43 Suci Rahmadika, 2014 EFEKTIVITAS PENERAPAN MEDIA JEJARING SOSIAL EDMODO DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT SISTEM KOMPUTER Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembedanya jelek. Soal dengan daya pembeda jelek berarti soal tersebut tidak bagus dalam membedakan siswa yang pintar dan kurang pintar. 2. Instrumen Observasi Instrumen observasi pada penelitian ini digunakan untuk pengambilan data hasil belajar ranah afektif. Untuk instrumen observasi tidak dilakukan uji coba instrumen terlebih dahulu. Tujuan dari pengukuran ranah afektif menurut Arikunto 2010:178 adalah: a. Untuk mendapatkan umpan balik baik feedback bagi guru maupun siswa sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program perbaikan remedial program bagi anak didiknya. b. Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai yang antara lain diperlukan sebagai bahan bagi perbaikan tingkah laku anak didik, pemberian laporan kepada orang tua, dan penentuan lulus atau tidaknya anak didik. c. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar-mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta karakteristik anak didik. d. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar dan kelainan tingkah laku anak didik Depdikbud, 1983: 2. Berdasarkan pemaparan mengenai tujuan pengukuran ranah afektif di atas, maka yang menjadi sasaran penilaian afektif adalah perilaku siswa. Bukan pengetahuan seperti halnya penilaian ranah kognitif.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan, antara lain : 1. Studi Pendahuluan, dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan. Adapun tujuan studi pendahuluan ini dilakukan untuk melihat beberapa hal diantaranya keadaan pembelajaran, metode pembelajaran, serta penggunaan media dalam pembelajaran Sistem Komputer. 2. Studi literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dari literatur yang relevan dengan penelitian ini. Studi literatur dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, menela’ah, serta mengutip pendapat dari berbagai referensi seperti buku, diktat, skripsi, internet dan sumber lain 44 Suci Rahmadika, 2014 EFEKTIVITAS PENERAPAN MEDIA JEJARING SOSIAL EDMODO DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT SISTEM KOMPUTER Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Tes, dalam penelitian ini digunakan tes objektif dengan pilihan ganda menggunakan 5 pilihan jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Tes dilaksanakan pada saat pretest dan posttest. 4. Observasi, melalui observasi peneliti dapat memperoleh pandangan- pandangan dalam aspek afektif siswa selama dilakukannya proses pembelajaran dengan menggunakan media jejaring sosial Edmodo. Lebih ringkasnya teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : Tabel 3.6 Teknik Pengumpulan Data No. Teknik Instrumen Jenis data Sumber Data 1. Studi Pendahuluan - Keadaan pembelajaran, metode pembelajaran, penggunaan media pembelajaran Proses pembelajaran 2. Studi Literatur - Teori-teori penunjang yang berhubungan dengan penelitian Buku-buku referensi, skripsi, internet 3. Tes Soal pretest dan posttest Hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum dan sesudah digunakannya media jejaring sosial Edmodo sebagai media pembelajaran Siswa 4. Observasi Lembar observasi pengukuran ranah afektif Hasil belajar siswa ranah afektif pada saat digunakannya media jejaring sosial sebagai media pembelajaran Siswa

H. Teknik Analisis Data