Pengaruh Pemberian Fraksi Antosianin Ubi JalarUngu (Ipoema batatas) Klon MSU 03028-10 Terhadap Kadar SGOT dan SGPT Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus) Strain Wistar yang Diinduksi Oleh Isoniasid dan Rifampisin

(1)

KARYA TULIS AKHIR

Pengaruh Pemberian Fraksi Antosianin Ubi JalarUngu (Ipoema batatas) Klon MSU 03028-10 Terhadap Kadar SGOT dan SGPT Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus) Strain Wistar yang Diinduksi Oleh Isoniasid

dan Rifampisin Oleh:

Dwiyanto Oktavia

09020119

Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malng


(2)

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir ini dengan bantuan dari berbagai pihak. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan pada junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang terang benderang seperti sekrang ini.

Karya Tulis Akhir dengan judul “ Pengaruh Pemberian Fraksi

Antosianin Ubi Jalar Ungu (Ipoema batatas) Klon MSU 03028-10 Terhadap

Kadar SGOT dan SGPT Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus) yang Diinduksi

oleh Isoniasid dan Rifampisin” ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana Fakultas Kedokteran.

Dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran

2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran

3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran

4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran

5. Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi Sp.PD, KPTI, selaku Pembimbing 1 yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing, memberi saran dan semangat dalam menyelesaikan penelitian ini.

6. dr. Maryam Abdullah, selaku Pembimbing 2 yang telah meluangkan waktunya membimbing, memberi saran, serta memberi semangat dalam menyelesaikan penelitian ini.


(3)

7. dr. Sulistyo Mulyo Agustini, Sp.PK, selaku penguji yang telah menguji, memberikan kritik dan saran dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Semua dosen pengajar FK UMM yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan.

9. Para TU FK UMM dan Staf Laboratorium yang telah memberikan kemudahan dalam proses belajar di perkuliahan selama ini.

10. Seluruh keluarga besar angkatan 2009, keluarga besar FK UMM dan semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu dalam penulisan karya tulis akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan, serta kami mengharapkan agar karya tulis ini dapat berguna bagi kita semua, serta bermanfaat bagi bidang kesehatan khususnya kedokteran

Malang, Maret 2013


(4)

iii Daftar Isi

Halaman

Kata pengantar……….. i

Daftar isi……… iii

Daftar gambar……… viii

Daftar Tabel……….. ix

Daftar singkatan……… x

Abstrak………. xi

BAB 1 PENDAHULUAN……….. 1

1.1 Latar Belakang………... 2

1.2 Rumusanmasalah………... 2

1.3 TujuanUmun……….. 2

1.4 TujuanKhusus……… 2

1.5ManfaatPenelitian………. 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………. 4

2.1Tuberkulosis……… 4

2.1.1 PenyebabTuberkulosis……….. 4

2.1.2 KlasifikasiTuberkulosis………... 4

2.1.3 Gejala……… 4

2.1.4 Penatalaksanaan……… 5

2.2 IsoniasiddanRifampisin……… 5


(5)

2.2.1.1 Aktifitas antibakteri Isoniasid……….. 5

2.2.1.2 Mekanisme kerja Isoniasid……….. 6

2.2.1.3 Farmakokinetik isoniasid………. 7

2.2.1.4 Efek SampingIsoniasid……… 8

2.2.1.5 Sediaan dan Dosis isoniasid……….... 9

2.2.2 Rifampisin……… 9

2.2.2.1 Aktivitas Antibakteri Rifampisin………... 10

2.2.2.2 Mekanisme Kerja Rifampisin………. 11

2.2.2.3 Farmakokinetik Rifampisin……….. 11

2.2.2.4 Efek Samping Rifampisin……….. 12

2.2.2.5 Interaksi Obat Rifampisin……….. 12

2.2.2.6 Sediaan dan dosis Rifampisin……… 13

2.3 Hepar 2.3.1 Anatomi Hepar……….. 13

2.3.1.1 Struktur makroskopis……….... 13

2.3.1.2 StrukturMikroskopis……… 14

2.3.2 Fisiologi Hepar………. 15

2.3.3 Tes faal Hati………. 16

2.4 Hepatotoksisitas INH danRifampisin……… 18

2.5 Ubi jalar Ungu……… 21

2.5.1 Klasifikasi Tanaman UbiJalar Ungu……….... 21

2.5.2 Morfologi Ubi Jalar Ungu………. 22

2.5.3 Varietas UbiJalar Ungu……….. 22


(6)

v

2.5.5 Potensi Antosianin sebagai Hepatoprotektif………... 26

BAB 3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian………. 28

3.1 Kerangka Konsep………. 28

3.2 Hipotesis Penelitian……….. 30

BAB 4 Metode Penelitian……….. 31

4.1 Jenis Penelitian………. 31

4.2 Waktu dan Tempatpenelitian……….. 31

4.3 Populasi dan Sampel……… 31

4.3.1 Populasi………... 31

4.3.2 Sampel………. 31

4.3.3 Besar Sampel………... 32

4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel………... 32

4.3.5 Karakteristik Sampel Penelitian………. 32

4.3.5.1 Kriteria Inklusi………... 32

4.3.5.2 Kriteria Eksklusi………. 33

4.3.6 Variabel Penelitian………. 33

4.3.6.1Variabel Bebas………... 33

4.3.6.2 Variabel Tergantung………... 33

4.3.7 Definisi Operasional variabel………. 33

4.4 Alat dan Bahan Penelitian……….. 34

4.4.1 Alat……… 34


(7)

4.4.1.2 Alat Pengambilan Sampel Darah Tikus………. 35

4.4.1.3 AlatUji Kadar SGOT dan SGPT…………... 35

4.4.2 Bahan………. 35

4.4.2.1 Bahan Uji Kadar Antosianin………. 35

4.4.2.2 Bahan Untuk Sampel Tikus…………... 35

4.4.2.3 Bahan Lain……… 36

4.5 Alur Penelitian………...……….. 36

4.6 Prosedur Penelitian……… 37

4.6.1 Pembagian Kelompok Tikus……… 37

4.6.2 Adaptasi Hewan Coba……… 37

4.6.3 Penentuan Dosis………. 38

4.6.3.1 Penentuan Dosis INH dan Rifampisin…... 38

4.6.3.2 Dosis Fraksi Antosianin………... 48

4.6.4 Ekstraksi UbiJalar Ungu Klon MSU 03028-10….. 39

4.6.5 Fraksinasi UbiJalar Ungu Klon MSU 03028-10…. 39

4.6.6 Penentuan Total Antosianin dengan Metode pH Differensial ……… 41

4.6.6.1 PembuatanLarutan Buffer pH 1,0dan pH 4,5 41 4.6.7 Pemeriksaan Kadar SGOT dan SGPT……… 43

4.6.7.1 Pengukuran Kadar SGOT DenganMetode Spektrofotometri………. 44

4.6.7.2 Pengukuran Kadar SGPT DenganMetode Spektrofotometri……… 44


(8)

vii

BAB V Hasil danAnalisis data………... 46

5.1 Hasil Penelitian………. 46

5.2 Analisa Statistika……….. 49

BAB VI Pembahasan………. 54

BAB VII Kesimpulandan Saran……… 59

7.1 Kesimpulan………. 59

7.2 Saran.……….. 59


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Isoniasid………. 6

Gambar 2.2 Metabolisme Isoniasid……….. 8

Gambar 2.3 Metabolisme Rifampisin………... 11

Gambar 2.4 Permukaan Hepar dari sisi Anterior …... 15

Gambar 2.5 Ciri-ciri aminotransferase yang berkaitan dengan hati... 17

Gambar 2.6 Mekanisme Kerusakan Hepar karena Obat………….. 20

Gambar 2.7 Ubijalar Ungu Klon MSU 03028-10……… 24

Gambar 2.8 Struktur Kimia Antosianin Dalam UbiJalarUngu……… 25

Gambar 4.AlurPenelitian……… 36

Gambar 5.1 Grafikrata-rata kadar SGOT tikus putih jantan………. 49


(10)

ix

DAFTAR TABEL

Table 5.1 Hasil Pengukuran Kadar SGOT Hepar Tikus Putih Jantan… 47


(11)

DAFTAR SINGKATAN

AIF : Apoptosis inducing factor

APAF-1 : Apoptotic peptidase activating factor 1

ATP : Adenosine-5’-triphosphate Bak : Bcl-2 associated killer Bid : BH3-interacting domain

Bim : Bcl-2-interacting mediator of cell death Bmf : Bcl2 Modifying Factor

Ca : Calcium

CD8+ : Cluster of differentiation 8

CYP450 : Cytochrome P-450

DF : Dilution factor

DNA : Deoxyribonucleic acid

FADD : Fas associated death domain

FasL : Fas ligand

IL-2 : Interleukin-2

INH : Isoniazid

K : Kalium

MHC 1 : Major histocampatibility complex 1

MOMP : Mitochondrial outer membrane permeabilisation


(12)

xi

mtDNA : Mitochondrial deoxyribonucleic acid

Na : Natrium

NAT-2 : N-asetil transferase 2

OAT : Obat anti tuberkulosis

PAS : Para-aminosalicylic acid pH : The power of hydrogen

RIF : Rifampisin

RNS : Reactive Nitrogen Species ROS : Reactive Oxygen species

rRNA : Ribosomal ribonucleic acid

SGOT : Serum glutamic-oxaloacetic transaminase

SGPT : Serum glutamic pyruvic transaminase

Smac : Supramolecular activation clusters

TB : Tuberkulosis

Th1 : T helper 1

TNF-R1 : Tumor necrosis factor receptor 1

TNF-α :Tumor necrosis factor α


(13)

ABSTRAK

Dwiyanto Oktavia. 2013.Pengaruh Pemberian Fraksi Antosianin UbiJjalar

Ungu (Ipoema batatas) Klon MSU 03028-10 Terhadap Kadar SGOT dan

SGPT Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus) Strain Wistar yang

Diinduksi oleh Isoniasid dan Rifampisin. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: Djoni Djunaedi*, Maryam Abdullah**.

Latar Belakang: Tuberkulosis merupakan salah satu remergencing desease. Isoniasid dan Rifampisin merupakan obat yang sering digunakan dalam mengobati Tuberkulosis dan sering menyebabkan kerusakan hepar. diet kaya antosianin sangat potensial dalam mencegah efek hepatotoksik, ubi jalar variasi baru yaitu Klon MSU 03028-10 memiliki kadar antosianin paling tinggi. Tujuan: Membuktikan pengaruh fraksi antosianin ubi jalar ungu klon MSU

03028-10 terhadap penurunan kadar SGOT/SGPT tikus putih jantan strain

wistar yang diinduksi oleh isoniasid dan rifampisin.

Metode: Eksperimental, The Post Test Only Control Group Design. Sampel dibagi 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif diberi isoniasid dan rifampisin masing-masing 200 mg/kgBB mulai hari ke 7 selama 28 hari, dan 3 kelompok perlakuan diberi fraksi antosianin ubi jalar ungu dosis 269 mg/kgBB, 538 mg/kgB, 1076 mg/kgBB mulai hari ke 7 selama 28 hari.

Dianalisis dengan oneway ANOVA, uji korelasi, dan uji regresi.

Hasil penelitian dan diskusi: Uji oneway ANOVA SGOT dan SGPT sig 0,000< p (0,05). Uji korelasi SGOT dan SGPT SGOT dan SGPT sig 0,000< p

(0,05). Analisis regresi didapatkan R2 SGOT= 0,816 dan R2 SGPT= 0,939.

Kesimpulan: Pemberian fraksi antosianin ubi jalar ungu klon MSU 03028-10 dapat menurunkan kadar SGOT/SGPT tikus putih jantan strain wistar.

Kata kunci: fraksi antosianin ubi jalar ungu (Ipoema batatas) klon MSU 03028-10, SGOT, SGPT, isoniasid dan rifampisin

* Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam di FK UMM ** Dosen Pengajar di FK UMM


(14)

xiii ABSTRACT

Dwiyanto Oktavia. 2013. The Effect of Antocyanin Fraction of Purple Sweet

Potato (Ipoema batatas) Clone MSU 03028-10 to the male white mice’s

(Rattus Novergicus) Strain Wistar SGOT/ SGPT level induced Isoniazid and Rifampicin. Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Malang. Advisers: Djoni Djunaedi *, Maryam Abdullah**.

Background: Tuberculosis is a remergencing desease. Medical treatment againt TB are Isoniazid (INH) and Rifampicin (Rif) can cause hepatotoxicity oftenly. Rich antocyanin diet is able to prevent hepatotoxicity effect, the new variant of sweet potato clone MSU 03028-10 contain the highest antocyanin level.

Objective: To prove the effect of antocyanin fraction of purple sweet potato clone MSU 03028-10 to the decreasing level of SGOT/SGPT of male white mice strain wistar induced by INH/Rif.

Methods: Experimenal, The post test only control design. Sample are divided into 5 groups. Negative control group , positive control group were induced by INH and Rif, each 200 mg/kgBB started in day 7 for 28 days and treatment groups were induced by antocyanin fraction of Purple Sweet Potato dosage 269 mg/kgBB, 538 mg/kgBB, 1076 mg/kgBB started in day 7 for 28 days. Analysed by oneway ANOVA, correlation test, and regression test.

Result: Oneway ANOVA of SGOT and SGPT test sig 0,000< p(0,05) Correlation of SGOT and SGPT test 0,000< p(0,05). Regression analysis, R2

SGOT= 0,816 dan R2 SGPT= 0,939.

Conclution: The inducing of antocyanin fraction of purple sweet potato clone MSU 03028-10 could decreasing the SGOT/SGPT levels of male white mice strain wistar induced INH/Rif.

Keywords: Antocyanin fraction of purple sweet potato (Ipoema batatas) clone MSU 03028-10, SGOT/SGPT, INH/Rif.

* Professor of Internal medicine in Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Malang

** Medicine Lecturer in Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Malang


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Abbas K, 2007, Cellular and Molecular Immunology 6 th Edition, Saunders

Elsevier, pp. 117-254.

Abbouds K, 2007, Pathogenesis of Drug-Induced Hepatitis, Drug Safety, 30(4),

pp. 286-290.

Askgaard DS, Wilcke T, Dossing M, 1994, Hepatotoxicity Caused by the

Combined Action of Isoniazid and Rifampicin, Thorax, 50, pp. 213-214.

Chambers HF, 2007, Antimycobacterium Drugs, In: Katzung BG (ed). Basic

and Clinical Pharmacology, 10th edn, the McGraw-Hill Companies Inc., New York, pp. 796-799.

Dreiseitel A, 2011, in Vitro Bioactivities of Dietary Anthocyanins for

Bioavailability, Neuroprotection and Safety, Phd dissertation, Julius-Maximilians-Universitat Wurzburg, Wurzburg.

Gaulejac NSCD, Glories Y, Vivas N, 1999, Free Radical Scavenging Effect of

Anthocyanins in Red Wines, Food Research International, 32, pp. 327-333.

Giusti MM, Worlstad RE, 2000, Characterization and Measurement af

Anthocyanins by UV-Visible Spectroscopy, Oregon State University, viewed 10 August 2011, <http://does.org/masterli/facsample.htm-37>.

Grattagliano I, Bonfrate L, Portincasa P, 2009, Biochemical Mechanisms in

Drug-Induced Liver Injury: Certainties and Doubts, World Journal of Gastroenterology, 15(39), pp. 4865-4876.

Guyton and Hall, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi XI. Penerbit EGC. Jakarta. hal 202-203.

Hasyim A, Yusuf M, 2007, Ubi Jalar Kaya Antosianin Pilihan Pangan Sehat, Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, viewed 10 August 2011, <http://pangan.litbang.deptan.go.id/d/h>.

Hou DX, Fujii M, Terahara N et al., 2004, Molecular Mechanism Behind the Chemopreventive Effect Of Anthocyanidins, Journal of Biomedicine and Biotechnology, 5, pp. 321-325.

Hwang YP, Choi JH, Yun HJ et al., 2011, Anthocyanins from Purple Sweet


(16)

xv

Reducing Nrf2-Mediated Antioxidant Enzymes and Reducing COX-2 and iNOS expression, Food and Chemical Toxicology 49, pp. 93-99. Istiantoro YH, Setiabudy R, 2009, Tuberkulostatik dan Leprostatik, In:

Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi et al. (edn). Farmakologi dan Terapi, 5th edn, Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI, Jakarta, pp. 613-617.

Jehangir A, Nagi AH, Shahzad M et al., 2010, the-Hepato-Protective Effect of

Cassia fistula (Amaltas) Leaves in Isoniazid and Rifampicin Induced Hepatotoxicity in Rodents, Biomedica, 26, pp. 25-29.

Jusuf M, Rahayuningsih SA, Ginting E, 2008, Ubi Jalar Ungu, Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 30(4), pp. 13-14.

Kahkonen MP, Heinoren M, 2003, Antioxidant Activity of Anthocyanins and

Their Aglycons, J Agric Food Chem, 51, pp. 628-633.

Kalra BS, Anggarwal S, Khurana N, 2007, Effect of Cimetidine on

Hepatotoxicity Induced by Isoniazid-Rifampicin Combination in Rabbits, Indian J Gastroenterol, 26, pp. 18-21.

Kahkonen MP, Heinoren M, Antioxidant Activity of Anthocyanins and their

Aglicons, Agric Food Chem, 51, pp.628-633

Kalra BS, Tayal V, Agarwal S et al., 2007, Hepatoprotective Effect of

Tocopherol Against Isoniazid and Rifampicin Induced Hepatotoxicity in Albino Rabbits, Indian Journal of Experimental Biology, 45, pp. 1031-1036.

Kim Y, Wampler DJ, 2009, Anthocyanin Content in Various Anthocyanin Rich

Fruits and Vegetables, Sensus Technical Note, Hamilton.

Kumar GS, Krishna B, Kumar V et al., 2010, Hepatoprotective and Antioxidant

Activity of the Alcoholic Extract of Ipomoea turpetnm Against Anti-TB Drugs Induced Hepatotoxicity in Rats, Journal of Advances in Drug Research, 1(1), pp. 10-19.

Kusumawati D, 2004, Bersahabat dengan Hewan Coba, UGM press, Yogyakarta.

Prihatni D, Parwati I, Sjahid I dkk., 2005, Efek Hepatotoksik Antituberkolosis terhadap Kadar Aspartase Amino Transferase dan Alanine Amino Trasferase Serum Penderita Tuberkulosis Paru, Indonesian Journal of Clinical Phatology and Medical Laboratory, 12, pp. 1-5.


(17)

Satyawirawan F, Suryaatmadja M, 2010, Pemeriksaan Faal Hati, Cermin Dunia Kedokteran, pp. 21-22.

Saukkonen JJ, Cohn DL, Jasmer RM et al, 2006, an Official ATS Statement: Hepatotoxicity of Antituberculosis Therapy, Am J Respir Crit Care Med, 174, pp. 935-953.

Studiawan, Sukardiman, Widyawaruyanti A et al., 2011, Fitokimia, Program Studi Farmasi Fakultas Imu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Supranto J, 2007, Teknik Sampling untuk Survei dan Eksperimen, PT Rineka Cipta, Jakarta.

UI, 2006, Penatalaksanaan Serosi Hepatis Berdasarkan Evidance Based Nursing (EBN), Indonesian Medical Journal, pp. 2-3.

Tang R, 2009, Drug Induced Liver Injury, Core Curriculum Lecture, pp. 1-8.

Teixeira RLDF, Morato RG, Cabello PH et al., 2011, Genetic Polymorphisms

of NAT2, CYP2E1 and GST Enzymes and the Occurrence of Antituberculosis Drug-Induced Hepatitits in Brazilian TB Patients, Mem Inst Oswaldo Cruz, 106(6), pp. 716-724.

Tellingen CV, 2003, Organ Physiology from Phenomenological Point of View,

Louis Bolk Instituut, Driebergen.

Tostmann A, Boeree MJ, Aarnoutse RE et al., 2008, Antituberculosis

Drug-Induced Hepatotoxicity: Concise Up-to-date Review, Journal of Gastroenterology and Hepatology, 23, pp. 192-202.

Tsuda T, 2000, the Role of Anthocyanins as an Antioxidant Under Oxidative Stress in Rats, Biofactors, 13(1-4), pp. 133-139.

Widmann, F. K. 1995. Tinjauan Klinis atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta: EGC.

Wijaya LS, Widjanarko SB, Susanto T, 2001, Ekstraksi dan Karakterisasi

Pigmen dari Kulit Buah Rambutan (Nephelium lappaceum) var.

BINJAI, BIOSAIN, 1(2), pp. 42-53.

Zhao CL, Guo HC, Dong ZY et al., 2009, Pharmacological and Nutritional

Activities of Potato Anthocyanins, African Journal of Pharmacy and Pharmacology, 2(10), pp. 463-468.


(18)

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu remergencing disease. Terapi

TB umumnya menggunakan Isoniasid dan Rifampisin sebagai first line treatment.

Obat tersebut selain mampu mengeradikasi penyebab TB yaitu bakteri Mycobacterium tuberculosis, juga memiliki efek samping yang perlu diperhatikan. Salah satu efek toksiknya adalah hepatotoksik. Sekitar 10-36% pasien yang mendapat terapi INH akan mengalami peningkatan SGPT. Penanda dini dari hepatotoksik adalah peningkatan enzinm-enzim transaminase yang terdiri SGOT serta SGPT yang merupakan penanda yang lebih spesifik untuk kerusakan hepar (Prihatni dkk., 2005).

Diet kaya antosianin sangat potensial dalam mencegah efek hepatotoksik

melalui induksi glutathione yang mengkonjugasi isoniasid sehingga diubah

menjadi isonicotinyl glycine yang bersifat nontoksik. Selain itu, antosianin juga berfungsi mencegah terjadinya apoptosis dan nekrosis sel hepar melalui

penghambatan reaksi imun spesifik dan menurunkan produksi Reactive Oxygen

Species (ROS). Zat antosianin ini telah diketahui banyak terkandung dalam ubi jalar ungu (Hwang et al., 2011). Balitkabi Malang telah berhasil merekayasa varietas baru dari ubi jalar ungu, yaitu klon MSU 03028-10 sebagai varietas kaya antosianin dengan kadar antosianin >500mg /100 g (Jusuf dkk., 2008).

Ubi jalar ungu tumbuh menyebar hampir di seluruh Indonesia. Tumbuh liar serta dibudidayakan sebagai tanaman pangan. Namun, belum banyak


(19)

penelitian yang meneliti khasiat Ubi jalar ungu terutama khasiatnya sebagai hepatoprotektif.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti dalam hal ini ingin mengetahui pengaruh pemberian Fraksi Antosianin Ubi Jalar Ungu (Ipoema batatas) Klon

MSU 03028-10 terhadap kadar SGPT dan SGOT pada tikus putih jantan ( Rattus

novergicus) strain wistar yang di induksi oleh Isoniasid dan Rifampisin. 1.2 Rumusan Masalah

Adakah pengaruh pemberian fraksi antosianin dari ubi jalar ungu

(Ipomoea batatas) klon MSU 03028-10 terhadap kadar SGPT dan SGOT tikus

putih jantan (Rattus novergicus) yang diinduksi Isoniasid dan rifampisin?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian fraksi antosianin dari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas) klon MSU 03028-10 terhadap

kadar SGPT dan SGOT tikus putih jantan (Rattus novergicus) strain wistar yang

diinduksi Isoniasid dan rifampisin. 1.3.2 Tujuan Khusus

1. Membuktikan pengaruh fraksi antosianin ubi jalar ungu klon MSU 03028-10

terhadap penurunan kadar SGOT dan SGPT tikus putih jantan (Rattus

novergicus) strain wistar yang diinduksi isoniasid dan rifampisin.

2. Mendapatkan dosis antosianin dalam ubi jalar ungu (Ipomoea batatas) klon MSU 03028-10 yang paling efektif dalam terapi pencegahan hepatotoksisitas yang di induksi isoniasid dan rifampisin.


(20)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Menambah informasi ilmiah tentang kandungan antosianin dalam ubi jalar

ungu (Ipomoea batatas) klon MSU 03028-10.

2. Diharapkan adanya pengembangan budidaya ubi jalar ungu di Indonesia

dengan varietas yang kaya antosianin karena tanaman ini memiliki banyak manfaat baik dalam bidang kesehatan maupun pangan.

3. Diharapkan ditemukannya nutrien pendamping selama mendapat terapi TB

untuk mencegah terjadinya efek hepatotoksik yang disebabkan oleh Isoniasid dan rifampisin yang berasal dari tanaman alami yang bisa dibudidayakan dengan baik di Indonesia.


(1)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Abbas K, 2007, Cellular and Molecular Immunology 6 th Edition, Saunders Elsevier, pp. 117-254.

Abbouds K, 2007, Pathogenesis of Drug-Induced Hepatitis, Drug Safety, 30(4), pp. 286-290.

Askgaard DS, Wilcke T, Dossing M, 1994, Hepatotoxicity Caused by the Combined Action of Isoniazid and Rifampicin, Thorax, 50, pp. 213-214. Chambers HF, 2007, Antimycobacterium Drugs, In: Katzung BG (ed). Basic

and Clinical Pharmacology, 10th edn, the McGraw-Hill Companies Inc., New York, pp. 796-799.

Dreiseitel A, 2011, in Vitro Bioactivities of Dietary Anthocyanins for Bioavailability, Neuroprotection and Safety, Phd dissertation, Julius-Maximilians-Universitat Wurzburg, Wurzburg.

Gaulejac NSCD, Glories Y, Vivas N, 1999, Free Radical Scavenging Effect of Anthocyanins in Red Wines, Food Research International, 32, pp. 327-333.

Giusti MM, Worlstad RE, 2000, Characterization and Measurement af Anthocyanins by UV-Visible Spectroscopy, Oregon State University, viewed 10 August 2011, <http://does.org/masterli/facsample.htm-37>. Grattagliano I, Bonfrate L, Portincasa P, 2009, Biochemical Mechanisms in

Drug-Induced Liver Injury: Certainties and Doubts, World Journal of Gastroenterology, 15(39), pp. 4865-4876.

Guyton and Hall, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi XI. Penerbit EGC. Jakarta. hal 202-203.

Hasyim A, Yusuf M, 2007, Ubi Jalar Kaya Antosianin Pilihan Pangan Sehat, Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, viewed 10 August 2011, <http://pangan.litbang.deptan.go.id/d/h>.

Hou DX, Fujii M, Terahara N et al., 2004, Molecular Mechanism Behind the Chemopreventive Effect Of Anthocyanidins, Journal of Biomedicine and Biotechnology, 5, pp. 321-325.

Hwang YP, Choi JH, Yun HJ et al., 2011, Anthocyanins from Purple Sweet Potato Attenuate Dimethylnitrosamine-Induced Liver Injury in Rats by


(2)

xv

Reducing Nrf2-Mediated Antioxidant Enzymes and Reducing COX-2 and iNOS expression, Food and Chemical Toxicology 49, pp. 93-99. Istiantoro YH, Setiabudy R, 2009, Tuberkulostatik dan Leprostatik, In:

Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi et al. (edn). Farmakologi dan Terapi, 5th edn, Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI, Jakarta, pp. 613-617.

Jehangir A, Nagi AH, Shahzad M et al., 2010, the-Hepato-Protective Effect of Cassia fistula (Amaltas) Leaves in Isoniazid and Rifampicin Induced Hepatotoxicity in Rodents, Biomedica, 26, pp. 25-29.

Jusuf M, Rahayuningsih SA, Ginting E, 2008, Ubi Jalar Ungu, Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 30(4), pp. 13-14.

Kahkonen MP, Heinoren M, 2003, Antioxidant Activity of Anthocyanins and Their Aglycons, J Agric Food Chem, 51, pp. 628-633.

Kalra BS, Anggarwal S, Khurana N, 2007, Effect of Cimetidine on Hepatotoxicity Induced by Isoniazid-Rifampicin Combination in Rabbits, Indian J Gastroenterol, 26, pp. 18-21.

Kahkonen MP, Heinoren M, Antioxidant Activity of Anthocyanins and their Aglicons, Agric Food Chem, 51, pp.628-633

Kalra BS, Tayal V, Agarwal S et al., 2007, Hepatoprotective Effect of Tocopherol Against Isoniazid and Rifampicin Induced Hepatotoxicity in Albino Rabbits, Indian Journal of Experimental Biology, 45, pp. 1031-1036.

Kim Y, Wampler DJ, 2009, Anthocyanin Content in Various Anthocyanin Rich Fruits and Vegetables, Sensus Technical Note, Hamilton.

Kumar GS, Krishna B, Kumar V et al., 2010, Hepatoprotective and Antioxidant Activity of the Alcoholic Extract of Ipomoea turpetnm Against Anti-TB Drugs Induced Hepatotoxicity in Rats, Journal of Advances in Drug Research, 1(1), pp. 10-19.

Kusumawati D, 2004, Bersahabat dengan Hewan Coba, UGM press, Yogyakarta.

Prihatni D, Parwati I, Sjahid I dkk., 2005, Efek Hepatotoksik Antituberkolosis terhadap Kadar Aspartase Amino Transferase dan Alanine Amino Trasferase Serum Penderita Tuberkulosis Paru, Indonesian Journal of Clinical Phatology and Medical Laboratory, 12, pp. 1-5.


(3)

xvi

Satyawirawan F, Suryaatmadja M, 2010, Pemeriksaan Faal Hati, Cermin Dunia Kedokteran, pp. 21-22.

Saukkonen JJ, Cohn DL, Jasmer RM et al, 2006, an Official ATS Statement: Hepatotoxicity of Antituberculosis Therapy, Am J Respir Crit Care Med, 174, pp. 935-953.

Studiawan, Sukardiman, Widyawaruyanti A et al., 2011, Fitokimia, Program Studi Farmasi Fakultas Imu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Supranto J, 2007, Teknik Sampling untuk Survei dan Eksperimen, PT Rineka Cipta, Jakarta.

UI, 2006, Penatalaksanaan Serosi Hepatis Berdasarkan Evidance Based Nursing (EBN), Indonesian Medical Journal, pp. 2-3.

Tang R, 2009, Drug Induced Liver Injury, Core Curriculum Lecture, pp. 1-8. Teixeira RLDF, Morato RG, Cabello PH et al., 2011, Genetic Polymorphisms

of NAT2, CYP2E1 and GST Enzymes and the Occurrence of Antituberculosis Drug-Induced Hepatitits in Brazilian TB Patients, Mem Inst Oswaldo Cruz, 106(6), pp. 716-724.

Tellingen CV, 2003, Organ Physiology from Phenomenological Point of View, Louis Bolk Instituut, Driebergen.

Tostmann A, Boeree MJ, Aarnoutse RE et al., 2008, Antituberculosis Drug-Induced Hepatotoxicity: Concise Up-to-date Review, Journal of Gastroenterology and Hepatology, 23, pp. 192-202.

Tsuda T, 2000, the Role of Anthocyanins as an Antioxidant Under Oxidative Stress in Rats, Biofactors, 13(1-4), pp. 133-139.

Widmann, F. K. 1995. Tinjauan Klinis atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta: EGC.

Wijaya LS, Widjanarko SB, Susanto T, 2001, Ekstraksi dan Karakterisasi Pigmen dari Kulit Buah Rambutan (Nephelium lappaceum) var. BINJAI, BIOSAIN, 1(2), pp. 42-53.

Zhao CL, Guo HC, Dong ZY et al., 2009, Pharmacological and Nutritional Activities of Potato Anthocyanins, African Journal of Pharmacy and Pharmacology, 2(10), pp. 463-468.


(4)

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu remergencing disease. Terapi TB umumnya menggunakan Isoniasid dan Rifampisin sebagai first line treatment. Obat tersebut selain mampu mengeradikasi penyebab TB yaitu bakteri

Mycobacterium tuberculosis, juga memiliki efek samping yang perlu

diperhatikan. Salah satu efek toksiknya adalah hepatotoksik. Sekitar 10-36% pasien yang mendapat terapi INH akan mengalami peningkatan SGPT. Penanda dini dari hepatotoksik adalah peningkatan enzinm-enzim transaminase yang terdiri SGOT serta SGPT yang merupakan penanda yang lebih spesifik untuk kerusakan hepar (Prihatni dkk., 2005).

Diet kaya antosianin sangat potensial dalam mencegah efek hepatotoksik melalui induksi glutathione yang mengkonjugasi isoniasid sehingga diubah menjadi isonicotinyl glycine yang bersifat nontoksik. Selain itu, antosianin juga berfungsi mencegah terjadinya apoptosis dan nekrosis sel hepar melalui penghambatan reaksi imun spesifik dan menurunkan produksi Reactive Oxygen Species (ROS). Zat antosianin ini telah diketahui banyak terkandung dalam ubi jalar ungu (Hwang et al., 2011). Balitkabi Malang telah berhasil merekayasa varietas baru dari ubi jalar ungu, yaitu klon MSU 03028-10 sebagai varietas kaya antosianin dengan kadar antosianin >500mg /100 g (Jusuf dkk., 2008).

Ubi jalar ungu tumbuh menyebar hampir di seluruh Indonesia. Tumbuh liar serta dibudidayakan sebagai tanaman pangan. Namun, belum banyak


(5)

penelitian yang meneliti khasiat Ubi jalar ungu terutama khasiatnya sebagai hepatoprotektif.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti dalam hal ini ingin mengetahui pengaruh pemberian Fraksi Antosianin Ubi Jalar Ungu (Ipoema batatas) Klon MSU 03028-10 terhadap kadar SGPT dan SGOT pada tikus putih jantan ( Rattus novergicus) strain wistar yang di induksi oleh Isoniasid dan Rifampisin.

1.2 Rumusan Masalah

Adakah pengaruh pemberian fraksi antosianin dari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas) klon MSU 03028-10 terhadap kadar SGPT dan SGOT tikus putih jantan (Rattus novergicus) yang diinduksi Isoniasid dan rifampisin?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian fraksi antosianin dari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas) klon MSU 03028-10 terhadap kadar SGPT dan SGOT tikus putih jantan (Rattus novergicus) strain wistar yang diinduksi Isoniasid dan rifampisin.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Membuktikan pengaruh fraksi antosianin ubi jalar ungu klon MSU 03028-10 terhadap penurunan kadar SGOT dan SGPT tikus putih jantan (Rattus novergicus) strain wistar yang diinduksi isoniasid dan rifampisin.

2. Mendapatkan dosis antosianin dalam ubi jalar ungu (Ipomoea batatas) klon MSU 03028-10 yang paling efektif dalam terapi pencegahan hepatotoksisitas yang di induksi isoniasid dan rifampisin.


(6)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Menambah informasi ilmiah tentang kandungan antosianin dalam ubi jalar ungu (Ipomoea batatas) klon MSU 03028-10.

2. Diharapkan adanya pengembangan budidaya ubi jalar ungu di Indonesia dengan varietas yang kaya antosianin karena tanaman ini memiliki banyak manfaat baik dalam bidang kesehatan maupun pangan.

3. Diharapkan ditemukannya nutrien pendamping selama mendapat terapi TB untuk mencegah terjadinya efek hepatotoksik yang disebabkan oleh Isoniasid dan rifampisin yang berasal dari tanaman alami yang bisa dibudidayakan dengan baik di Indonesia.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN FRAKSI ANTOSIANIN DARI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas ) TERHADAP KADAR TOTAL BILIRUBIN PADA TIKUS PUTIH JANTAN ( Rattus novergicus ) YANG DIINDUKSI INH DAN RIFAMPISIN

0 8 23

EFEK ANTI INFLAMASI SONDE EKSTRAK UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas) PADA TIKUS PUTIH JANTAN STRAIN WISTAR (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI KARAGENAN 1%

0 12 16

PENGARUH PEMBERIAN “FANSUJU” (FRAKSI ANTOSIANIN DARI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas) KLON MSU 03028-10) TERHADAP SKOR DERAJAT HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS YANG DIINDUKSI INH DAN RIFAMPISIN

0 5 21

PENGARUH EKSTRAK UBIJALAR UNGU (Ipomoea batatas) VARIETAS ANTIN-3 TERHADAP PENURUNAN KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus novergicus) STRAIN WISTAR YANG DIINDUKSI ISONIAZID DAN RIFAMPISIN

0 23 26

Efek Hepatoprotektif Ekstrak Buah Kurma (Phoenix dactylifera) Terhadap Kadar SGOT dan SGPT pada Tikus Putih Jantan ( Rattus novergicus strain wistar) yang Diinduksi Parasetamol

2 11 21

Efek Pemberian Jus Jeruk (Citrus Aurantium l.) Sebagai Hepatoprotektor Terhadap Kadar SGOT dan SGPT Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus Strain Wistar) Yang Diinduksi Asetaminofen

0 11 23

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis vinifera L.) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIINDUKSI ALKOHOL SUBAKUT

1 7 28

PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN TEH HIJAU (Camelia sinensis) TERHADAP KADAR ENZIM SGOT DAN SGPT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4)

0 17 28

Pengaruh pemberian vitamin E terhadap kadar SGPT dan SGOT serum darah tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar yang dipapar timbal per oral

0 13 11

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BUAH KARIKA (Carica pubescens L.) TERHADAP KADAR SGPT DAN SGOT HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI PARASETAMOL - UNS Institutional Repository

1 1 13