Keabsahan Data Tehnik Pengumpulan Data

Kabupaten Kudus dan pertimbangan hakim untuk memutuskan permohonan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Kabupaten Kudus.

3.5 Jenis Data

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Data Primer Yaitu data yang diperoleh langsung dalam penelitian lapangan dan berkaitan langsung dengan objek penelitian. b. Data Sekunder Yaitu berbagai referensi yang dapat menunjang penelitian ini melalui bahan-bahan undang-undang, kepustakaan, buku-buku, dan informasi dari berbagai media masa guna mendapatkan landasan teoritis berupa pendapat-pendapat dokumen-dokumen bahan hukum yang terkait dengan judul penelitian ini.

3.6 Keabsahan Data

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu Moeleong,1989:178 Triangulasi dibagi menjadi empat macam,yaitu: sumber, metode, penyidik, dan teori. Dalam penelitian ini penulis menggunakan triangulasi dengan sumber. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui alat yang berada dalam metode kualitatif. Patton,1978:331 dalam Moeleong,1989:178 Jadi, teknik triangulasi membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen sumber data yang berasal dari pedoman wawancara dibanding antara hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan. Tujuanya agar didapatkan hasil penelitian yang diharapkan sesuai dengan fokus penelitian.

3.7 Tehnik Pengumpulan Data

Dalam mengaplikasikan teknik pengumpulan data yaitu masalah yang perlu diperhatikan dalam setiap pelaksanaan penelitian ilmiah untuk memperoleh data lengkap, benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Wawancara adalah cara untuk memperoleh informasi dengan cara bertanya langsung dengan yang diwawancarai. Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi. Soemitro,1998:57. Penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara atau interview secara langsung dengan narasumber, yaitu 3 Hakim Pengadilan Agama Kudus dan 1 Tokoh Masyarakat Agama Kabupaten Kudus, serta 3 pemohon dispensasi kawin bagi perkawinan dibawah umur menurut undang- undang yang dimohonkan di Pengadilan Kabupaten Kudus. Agar penulis mudah mengumpulkan data, penulis menggunakan teknik wawancara terbuka. Wawancara terbuka adalah wawancara yang biasanya para subjeknya tahu bahwa mereka sedang diwawancarai, dan mengetahui pula maksud dari wawancara itu dilakukan. Moleong,2002:137 Responden yaitu sumber data yang bersumber dari orang. Dalam penelitian ini responden yaitu Hakim di Pengadilan Agama Kabupaten Kudus yang pernah menetapkan dispensasi kawin bagi pernikahan dibawah umur, Tokoh Masyarakat Agama Kabupaten Kudus, dan Pemohon dispensasi kawin. Dari responden tersebut diharapkan dapat mengungkap kata-kata, tindakan-tindakan yang diharapkan terungkap. Kata-kata atau tindakan orang yang diamati dan diwawancarai merupakan sumber data utama. Moleong,2002:112 2. Dokumentasi Dokumen adalah sebuah bahan tertulis atau film. Moleong,2000:161. Dokumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berkas-berkas penetapan hakim tentang permohonan dispensasi kawin perkawinan dibawah umur. Dan kumpulan bahan-bahan kuliah yang ada kaitannya dengan objek yang akan diteliti, sebagai pembanding dengan data yang diperoleh. Data yang berhasil diperoleh digunakan untuk landasan pemikiran yang bersifat teoritis.

3.8 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pembatalan Perkawinan Menurut Undang-Undang NO. 1 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Perkawinan Dan Kompilasi Hukum Islam (Studi Pada Pengadilan Agama Medan)

3 123 72

Fungsi Pencatatan Perkawinan Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 (Studi Kasus di Pengadilan Agama Medan)

0 31 131

Perkawinan Dibawah Umur Menurut Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan (studi di Pengadilan Agama Klaten)

0 9 183

DISPENSASI PENGADILAN AGAMA DALAM PERKAWINAN DI BAWAH UMUR Dispensasi Pengadilan Agama Dalam Perkawinan Di Bawah Umur (Studi Kasus Di Pengadilan Agama Karanganyar).

0 3 19

TINJAUAN YURIDIS AKIBAT HUKUM PENETAPAN DISPENSASI PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN (Studi Kasus di Pengadilan Agama Pacitan).

0 1 17

PERTIMBANGAN HAKIM MENGABULKAN DISPENSASI UNTUK PERKAWINAN DI BAWAH UMUR DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA PANGKALPINANG) SKRIPSI

0 0 14

ANALISIS PEMBERIAN DISPENSASI NIKAH MENURUT PASAL 7 AYAT (2) UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA PURWODADI 2015)” - STAIN Kudus Repository

0 2 9

ANALISIS PEMBERIAN DISPENSASI NIKAH MENURUT PASAL 7 AYAT (2) UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA PURWODADI 2015)” - STAIN Kudus Repository

0 1 9

ANALISIS PEMBERIAN DISPENSASI NIKAH MENURUT PASAL 7 AYAT (2) UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA PURWODADI 2015)” - STAIN Kudus Repository

0 3 20

ANALISIS PEMBERIAN DISPENSASI NIKAH MENURUT PASAL 7 AYAT (2) UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA PURWODADI 2015)” - STAIN Kudus Repository

0 0 41