19 spesimen jenis-jenis tumbuhan dari jenis bahan penyusun sarang seriti, serta
kunci identifikasi kelompok jenis bahan sarang seriti dari kelompok tumbuhan lumut, rumput dan serpihan daun menurut Steenis 1987 ; Hasan dan Ariyati
2004 Lampiran 20. Identifikasi bahan-bahan penyusun sarang dilakukan dengan cara
merendam sarang dengan Aquades selama beberapa menit satu per satu sarang seriti direndam dalam sebuah ember kecil, kemudian pemisahan air
liur dari bahan-bahan penyusun sarang dengan menggunakan pinset. Proses identifikasi bahan-bahan sarang tersebut dilakukan dengan cara bahan-bahan
sarang yang telah dipisahkan tersebut diletakkan dalam ember kecil kering, dilakukan pemotongan spesimen bahan sarang secukupnya, kemudian
potongan tersebut direndam dengan air, setelah itu bahan sarang tersebut dibuat preparat basah diletakkan diatas gelas preparat dan ditutup dengan
gelas preparat agar bisa diamati di bawah mikroskop.
3.2. Perilaku
Pengamatan perilaku dilakukan di lokasi jembatan di Pulau Bacan dan gua di Pulau Kasiruta Ruta Kabupaten Halmahera Selatan dengan
menggunakan metode one zero. Perilaku burung seriti yang diamati adalah perilaku bersarang. Pengamatan perilaku burung seriti dilakukan saat burung
seriti melakukan aktivitas bersarang di dalam lokasi jembatan dan gua, waktu pengamatan mulai dari jam 06.00 hingga 18.00 WIB pagi, siang sampai sore
hari.
4. Analisis Data
4.1. Sarang Burung Seriti Collocalia esculenta. a. Peletakkan dan Jumlah Sarang Seriti.
Data mengenai pola peletakkan dan jumlah sarang dianalisis secara deskriptif kemudian dipetakkan. Untuk mengetahui penyebaran sarang pada
setiap petak digunakan perhitungan statistik non-parametrik khi-kuadrat dengan rumus :
20 X² =
∑ σ – E ² E
Dimana : σ : Jumlah sarang yang ada pada setiap petak dari hasil sensus
E : Nilai harapan rata-rata jumlah sarang yang ada pada tiap petak α : Taraf kepercayaan 0,05
Hipotesa : Ho : Sarang menyebar merata
Hi : Sarang tidak menyebar merata Kriteria :
X² hitung ≤ X² tabel, maka terima Ho
X² hitung X² tabel, maka tolak Ho X² tabel = X²
α ; df ; α = 0,05 , df = n - 1 Untuk mengetahui penyebaran sarang mangkok dan sarang pojok
digunakan statistik non-parametrik khi-kuadrat pada taraf kepercayaan 0.05 dengan rumus :
X² = ∑ σi – Ei ²
Ei Dimana :
σ : Jumlah sarang pojok atau mangkok E : Nilai harapan rata-rata jumlah sarang yang dapat menempati petak
tersebut berdasarkan kerapatan sarang per luasan yang dibutuhkan untuk bersarang
α : Taraf kepercayaan 0,05 Hipotesa :
Ho : Preferensi sarang pojok dan sarang mangkok sama Hi : Preferensi sarang pojok dan sarang mangkok tidak sama
Kriteria : X² hitung
≤ X² tabel, maka terima Ho X² hitung X² tabel, maka tolak Ho
21
b. Jenis Bahan Sarang, Struktur dan Bentuk Sarang Burung Seriti.
Data hasil pengukuran fisik sarang dan pengamatan jenis bahan penyusun sarang dianalisis secara deskriptif. Data yang diperoleh disajikan dalam
bentuk tabel.
4.2. Perilaku
Data perilaku yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.
22
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Sarang Burung Seriti Collocalia esculenta. a. Peletakkan dan Jumlah Sarang Seriti.
Dari hasil perhitungan jumlah sarang seriti yang ada di bawah jembatan
dan di dalam gua diperoleh bahwa jumlah sarang di J I sebanyak 121 sarang dan di J II berjumlah 130 sarang tersebar di sirip-sirip kayu. Jumlah sarang
seriti di G I sebanyak 212 sarang dan di G II berjumlah 206 sarang menyebar pada dinding gua. Jumlah sarang seriti dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah sarang di lokasi jembatan dan gua di Kabupaten Halmahera Selatan. Periode pengamatan Maret – Agustus 2006
Lokasi sarang J I
J II G I
G II Petak Jumlah Petak
Jumlah Petak Jumlah Petak Jumlah
a 41 a 46 a 42 a 41 b 40 b 43 b 42 b 40
c 40 c 41 c 40 c 40 d
41 d
42 e
48 e
45
Jumlah 121
130 212
206
J I jembatan I, J II jembatan II, G I gua I, dan G II gua II.
Penyebaran sarang seriti di lokasi jembatan I di Pulau Bacan dapat diketahui dengan menggunakan statistik non-parametrik khi-kuadrat, dengan
tarif kepercayaan 0.05. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa sarang seriti di J I yang terletak pada sirip-sirip kayu di setiap petak
penyebarannya merata X² = 0.016; db = 5; P 0.05. Perhitungan penyebaran sarang seriti dengan khi-kuadrat Lampiran 1.
Sebagian besar sarang seriti di jembatan I terletak di pojok petak sarang pojok. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa penyebaran sarang
mangkok dan sarang pojok tidak merata X² = 15.02; db = 1; P 0.05. Perhitungan penyebaran sarang mangkok dan sarang pojok dengan
khi-kuadrat Lampiran 1. Penyebaran sarang seriti di lokasi jembatan II di Pulau Bacan dapat
diketahui dengan menggunakan statistik non-parametrik khi-kuadrat, dengan