pada saat ini mencatat 586 kepala keluarga KK, dimana sebagian besar dari penduduk tersebut bermata pencahariannya adalah petani. Poenduduk yang
bermata pencaharian di luar sektor pertanian seperti PNS, dagang, dan lain-lain jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan penduduk yang bekerja di sektor
pertanian. Sarana dan prasarana Desa Pondok Kubang cukup memadai dan sudah
sering digunakan oleh masyarakat desa untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari termasuk dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan desa. Prasarana
transportasi yang ada di Desa Pondok Kubang adalah berupa jalan aspal yang setiap hari digunakan untuk melaksanakan kegiatan perekonomian dan mobilitas
penduduk. Kelancaran arus transportasi sangat mempengaruhi arus pemasaran hasil produksi.
Gambar 2. Kantor Desa Pondok Kubang
2. BRDP di Desa Pondok Kubang
Program BRDP mulai ada di Desa Pondok Kubang pada tanggal 17 November 2003 dengan kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh Tim BRDP
Kabupaten Bengkulu Tengah dan selanjutnya diawali dengan kegiatan Participatory Rural Appraisal PRA. Inti dari PRA adalah menghasilkan RKD
Rencana Kegiatan Desa. Rencana kegiatan desa ada dua komponen yang dapat ditindaklanjuti oleh program BRDP yaitu Revolving Found Dana Bergulir dan
Infrastruktur desa. Pada tahap-tahap awal BRDP masuk ke Desa Pondok Kubang, pada
umumnya warga tidak mengetahui apa itu BRDP. Warga pedesaan menganggap
BRDP hanyalah sebagai lembaga yang akan menyalurkan bantuan cuma-cuma kepada mereka, bahkan ada sebagian masyarakat yang menganggap BRDP tak
lain dan tak bukan adalah sebuah organisasi politik yang memiliki tujuan-tujuan tertentu. Banyak masyarakat yang enggan masuk program BRDP karena khawatir
akan terkait dengan partai politik ataupun sejenisnya, sehingga dapat merugikan mereka kelak di kemudian hari. Program yang baru ini membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk dapat diterima oleh warga yang memiliki tingkat pengetahuan dan pendidikan yang relatif rendah.
Komponen utama BRDP adalah kegiatan desa yang dilaksanakan melalui partisipasi warga. Berdasarkan hasil musyawarah pengurus desa, pemuka adat,
fasilitator BRDP dan warga Desa Pondok Kubang maka dibentuklah suatu organisasi unit Pengelola Keuangan Desa pada tanggal 17 November 2003 yang
kemudian diberi nama UPKD Mitra Usaha Bersama dengan tujuan untuk membantu warga yang memerlukan modal sehingga diharapkan dapat
meningkatkan perekonomian warga desa. UPKD ini merupakan asset desa dan milik anggota UPKD yang ADART pengurus dan aturan lainnya merupakan
aspirasi warga melalui rapat desa. Pemilihan Desa Pondok Kubang sebagai salah satu desa sasaran BRDP
dilakukan dengan dua metode pemilihan pada tiga tahap. Metode pertama adalah seleksi yang didasarkan pada data sekunder profil Desa Pondok Kubang dan
keberadaan proyek; sedangkan metode kedua adalah survey verifikasi yang mana proses seleksi didasarkan pada verifikasi data sekunder dan data primer hasil
survai. Proses yang menggunakan dua metode tersebut dilakukan dalam tiga tahap seleksi yang masing-masing tahap menggunakan indikator yang berbeda
sesuai dengan metode yang digunakan. Tahap pertama adalah review data sekunder Desa Pondok Kubang yang
dipandang potensial untuk menerima program BRDP. Indikator yang dilihat adalah lokasi desa Pondok Kubang, jumlah kepala keluarga dan keberadaan
proyek sejenis BRDP di Desa Pondok Kubang. Tahap kedua adalah pemilihan Desa Pondok Kubang berdasarkan indikator sebaran geografis. Indikator utama
yang digunakan dalam seleksi tahap kedua ini adalah sebaran desa dan posisi
geografis Desa Pondok Kubang yang telah diperoleh dari survai. Pada tahap ketiga adalah proses penilaian kelayakan berdasar data hasil survai, yaitu
verifikasi data sekunder tentang profil desa dan data primer tentang tingkat kemiskinan di desa Pondok Kubang. Indikator utama yang digunakan pada
seleksi tahap ketiga adalah tingkat kemiskinan dan potensi yang dimiliki desa Pondok Kubang.
Ada beberapa indikator yang dijadikan parameter untuk melakukan penilaian terhadap kegiatan BRDP antara lain:
1. Kinerja lembaga pembiayaan UPKD, baik dari aspek sumber daya manusia pengurus, kinerja operasional manajemen, pelayanan nasabah,
jumlah dana yang tersalur, dan tingkat pengembalian 2. Kinerja fasilitator, baik pelayanan dan fasilitasi kepada masyarakat
maupun kepada UPKD 3. Ruang lingkup peranan fasilitator di lapangan, antara lain persiapan,
perencanaan, pengawasan pelaksanaan, pemantauan, pekerjaan administrasi dan pelatihan.
4. Pencapaian program BRDP, yang meliputi adopsireplikasi teknologi pertanian dan usaha ekonomi produktif, pembangunan saranaprasarana
desa, dan penguatan kelembagaan dan dukungan pelaksanaan di tingkat masyarakat desa.
Program pembangunan desa sebagaimana diharapkan akan terwujud sedapat mungkin dilakukan atas pilihan masyarakat sendiri. Dengan demikian
perwujudan komponen kegiatan BRDP akan dilakukan atas kehendak dari warga. Komponen-komponen yang ada direncanakan berjalan secara seiring dan saling
mendukung. Dengan kata lain, pembangunan desa sebagai satu program akan didukung oleh komponen-komponen kegiatan yang disediakan oleh BRDP. Salah
satu indikator untuk pelaksanaan perbaikan prasarana desa adalah adanya indikasi bahwa warga melaksanakan atau warga dapat mengelola kegiatan ekonomi
melalui UPKD.
BRDP sejauh ini dinilai sudah mampu memberikan manfaat bagi desa Pondok Kubang. Namun demikian terdapat variasi opini manfaat program yang
dirasakan baik pada tingkat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
3. UPKD Mitra Usaha Bersama Di Desa Pondok Kubang