26 dalam proses belajar. Menurut Slameto 2003: 54, faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : 1 Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu itu sendiri, yang
meliputi taraf intelegensi, motivasi belajar perasaan sikap dan keadaan fisik. 2 Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang belajar,
yang meliputi orang tua dan guru. Sedangkan menurut Caroll dalam Harminingsih, 2008: 1, bahwa hasil
belajar siswa dipengaruhi oleh lima faktor yaitu: 1 Bakat belajar
2 Waktu yang tersedia untuk belajar 3 Kemampuan individu
4 Kualitas pengajaran 5 Lingkungan.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor internal siswa
antara lain kemampuan yang dimiliki siswa tentang materi yang akan disampaikan, sedangkan faktor eksternal antara lain strategi pembelajaran yang
digunakan guru di dalam proses belajar mengajar. Sedangkan hasil belajar dalam penelitian ini adalah perubahan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor yang dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam melakukan lemparan serta perilaku siswa selama proses pembelajaran.
2.1.3 Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui
berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan
27 jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak Asnaldi, 2008: 1.
Beley dan Field dalam Anonim, 2013: 1 mendefinisikan pendidikan jasmani sebagai proses yang menguntungkan dalam penyesuaian dari belajar gerak,
neuro-muscular, sosial, kebudayaan, baik emosional dan etika sebagai akibat yang timbul melalui pilihannya yang baik melalui akatifitas fisik yang
menggunakan sebagian besar otot tubuh. Bucher dalam Marzuki, 2012: 1 mengemukakan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari suatu
proses pendidikan secara keseluruhan, adalah proses pendidikan melalui kegiatan fisik yang dipilih untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
organik, neuromuskuler, interperatif, sosial, dan emosional. Sedangkan menurut Jesse Feiring Williams dalam Anonim, 2013 : 1
pendidikan jasmani adalah sejumlah aktivitas jasmani manusiawi yang terpilih sehingga dilaksanakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Tujuan dari pendidikan jasmani antara lain adalah Asnaldi, 2008: 1: 1 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
2 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik. 3 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
4 Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
5 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.
6 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
28 7 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Sedangkan ruang lingkup dari pendidikan jasmani antara lain adalah Meta, 2010: 1:
1 Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti,
rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.
2 Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.
3 Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.
4 Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya.
5 Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya.
6 Pendidikan luar kelas, meliputi: piknikkaryawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung.
7 Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari- hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat,
merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan
berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.
29
2.1.4 Permainan