Pengujian Hipotesis 7 Pengujian Hipotesis 8

63

7. Pengujian Hipotesis 7

Ho 7 = Advertensi kantor akuntan publik tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap independensi penampilan akuntan publik. Tabel IV. 14 Hasil Pengujian Hipotesis 7 Uji Chi-Square untuk faktor ketujuh yaitu advertensi kantor akuntan publik menunjukkan bahwa hasilnya tidak dapat diperoleh karena dari tiga pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner, hanya satu pertanyaan yang valid, sedangkan untuk pengujian Chi-Square setidaknya dibutuhkan dua pertanyaan agar dapat mengukur derajat kebebasan df, rumus df r-1 k-1. Berdasarkan proporsi jawaban yang diberikan dapat dilihat bahwa responden yang menjawab “Tidak Setuju” sebanyak 79 orang lebih banyak daripada responden yang menjawab “Setuju” sebanyak 55 orang, sedangkan responden yang menjawab “Ragu-ragu” sebanyak 39 orang, hal ini berarti faktor advertensi kantor akuntan publik tidak merusak independensi penampilan akuntan publik. Faktor TS R S Total Nilai χ 2 df Asymp. Sig. Advertensi KAP 79 39 55 173 - - - Sumber: Data Primer yang Diolah 64

8. Pengujian Hipotesis 8

Ho 8 = Persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi tidak berbeda secara signifikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi independensi penampilan akuntan publik. Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan menggunakan alat uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dapat disimpulkan bahwa setiap faktor yang mempengaruhi independensi penampilan akuntan publik tidak berdistribusi normal. Hasil ini dapat diketahui dari nilai probabilitas Asymp. Sig. yang lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05, sehingga pengujian selanjutnya menggunakan metode statistik non parametrik dengan alat uji Mann-Whitney U Test. Uji Mann-Whitney U Test digunakan untuk membandingkan rata- rata dari dua kelompok yang tidak berhubungan antara satu dengan yang lainnya, apakah kedua kelompok tersebut mempunyai rata-rata yang sama ataukah tidak secara signifikan. Pengambilan keputusan dari alat uji Mann-Whitney U Test dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitasnya. Apabila nilai probabilitas 0,05 tingkat signifikansi, maka H diterima berarti tidak ada perbedaan rata-rata di antara dua sampel, dan apabila nilai probabilitas 0,05 tingkat signifikansi, maka H ditolak yang berarti ada perbedaan rata-rata di antara dua sampel. Pengujian faktor pertama, yaitu apakah persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi tidak berbeda secara signifikan terhadap hubungan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel IV. 15. 65 Tabel IV. 15 Hasil Pengujian Faktor Pertama Faktor Independensi Penampilan Kelompok Responden Asymp. Sig. 2-Tailed Status Persepsi Hubungan Usaha Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi 0,000 Berbeda Sumber: Data Primer yang Diolah Hasil uji Mann-Whitney U Test untuk pengujian faktor pertama menunjukkan bahwa nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05, sehingga H ditolak. Kesimpulan yang diambil adalah terdapat perbedaan secara signifikan antara persepsi akuntan pendidik dengan mahasiswa akuntansi terhadap ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien. Pengujian faktor kedua, yaitu apakah persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi tidak berbeda secara signifikan terhadap pemberian jasa lain selain jasa audit. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel IV. 16. Tabel IV. 16 Hasil Pengujian Faktor Kedua Faktor Independensi Penampilan Kelompok Responden Asymp. Sig. 2-Tailed Status Persepsi Pemberian Jasa Lain Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi 0,000 Berbeda Sumber: Data Primer yang Diolah Hasil uji Mann-Whitney U Test untuk pengujian faktor kedua menunjukkan bahwa nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05, sehingga H ditolak. Kesimpulan yang diambil adalah terdapat perbedaan secara signifikan 66 antara persepsi akuntan pendidik dengan mahasiswa akuntansi terhadap pemberian jasa lain selain jasa audit. Pengujian faktor ketiga, yaitu apakah persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi tidak berbeda secara signifikan terhadap lamanya hubungan atau penugasan audit. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel IV. 17. Tabel IV. 17 Hasil Pengujian Faktor Ketiga Faktor Independensi Penampilan Kelompok Responden Asymp. Sig. 2-Tailed Status Persepsi Lamanya Hubungan Audit Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi 0,205 Tidak Berbeda Sumber: Data Primer yang Diolah Hasil uji Mann-Whitney U Test untuk pengujian faktor ketiga menunjukkan bahwa nilai probabilitas sebesar 0,205 lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05, sehingga H tidak dapat tolak. Kesimpulan yang diambil adalah tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara persepsi akuntan pendidik dengan mahasiswa akuntansi terhadap lamanya hubungan atau penugasan audit. Pengujian faktor keempat, yaitu apakah persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi tidak berbeda secara signifikan terhadap ukuran kantor akuntan publik. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel IV. 18. Tabel IV. 18 Hasil Pengujian Faktor Keempat Faktor Independensi Penampilan Kelompok Responden Asymp. Sig. 2-Tailed Status Persepsi Ukuran KAP Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi 0,599 Tidak Berbeda Sumber: Data Primer yang Diolah 67 Hasil uji Mann-Whitney U Test untuk pengujian faktor keempat menunjukkan bahwa nilai probabilitas sebesar 0,599 lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05, sehingga H tidak dapat tolak. Kesimpulan yang diambil adalah tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara persepsi akuntan pendidik dengan mahasiswa akuntansi terhadap ukuran kantor akuntan. Pengujian faktor kelima, yaitu apakah persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi tidak berbeda secara signifikan terhadap persaingan antar kantor akuntan publik. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel IV. 19. Tabel IV. 19 Hasil Pengujian Faktor Kelima Faktor Independensi Penampilan Kelompok Responden Asymp. Sig. 2-Tailed Status Persepsi Persaingan antar KAP Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi 0,422 Tidak Berbeda Sumber: Data Primer yang Diolah Hasil uji Mann-Whitney U Test untuk pengujian faktor kelima menunjukkan bahwa nilai probabilitas sebesar 0,422 lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05, sehingga H tidak dapat tolak. Kesimpulan yang diambil adalah tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara persepsi akuntan pendidik dengan mahasiswa akuntansi terhadap persaingan antar kantor akuntan publik. Pengujian faktor keenam, yaitu apakah persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi tidak berbeda secara signifikan terhadap audit fee. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel IV. 20. 68 Tabel IV. 20 Hasil Pengujian Faktor Keenam Faktor Independensi Penampilan Kelompok Responden Asymp. Sig. 2-Tailed Status Persepsi Audit Fee Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi 0,183 Tidak Berbeda Sumber: Data Primer yang Diolah Hasil uji Mann-Whitney U Test untuk pengujian faktor keenam menunjukkan bahwa nilai probabilitas sebesar 0,183 lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05, sehingga H tidak dapat ditolak. Kesimpulan yang diambil adalah tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara persepsi akuntan pendidik dengan mahasiswa akuntansi terhadap audit fee. Pengujian faktor ketujuh, yaitu apakah persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi tidak berbeda secara signifikan terhadap advertensi kantor akuntan publik. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel IV. 21. Tabel IV. 21 Hasil Pengujian Faktor Ketujuh Faktor Independensi Penampilan Kelompok Responden Asymp. Sig. 2-Tailed Status Persepsi Advertensi KAP Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi 0,940 Tidak Berbeda Sumber: Data Primer yang Diolah Hasil uji Mann-Whitney U Test untuk pengujian faktor ketujuh menunjukkan bahwa nilai probabilitas sebesar 0,940 lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05, sehingga H tidak dapat ditolak. Kesimpulan yang diambil adalah tidak terdapat perbedaan secara 69 signifikan antara persepsi akuntan pendidik dengan mahasiswa akuntansi terhadap advertensi kantor akuntan publik. Pengujian terhadap keseluruhan faktor yang mempengaruhi independensi penampilan akuntan publik dilakukan dengan menggunakan alat uji Independent Sample t-test karena data berdistribusi normal. Hasil pengujian terhadap keseluruhan faktor dapat dilihat pada tabel IV. 22. Tabel IV. 22 Hasil Pengujian Keseluruhan Faktor Lavenes Test t-test Kelompok Responden F Sig. t Sig. 2-tailed Status Persepsi Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi 0,102 0,749 4,088 0,000 Berbeda Sumber: Data Primer yang Diolah Hasil uji Lavene’s Test menunjukkan bahwa kedua varians populasi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi adalah sama. Hasil ini dapat diketahui dari probabilitas sebesar 0,749 lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05, sehingga pengambilan keputusan pada uji t-test menggunakan asumsi varians data sama equal variances assumed. Hasil uji t-test dengan asumsi varians data sama equal variances assumed menunjukkan bahwa t hitung sebesar 4,088 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitasnya lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan 0,05, maka H ditolak. Kesimpulan yang diambil adalah terdapat perbedaan secara signifikan antara persepsi akuntan pendidik dengan mahasiswa akuntansi terhadap keseluruhan faktor yang mempengaruhi independensi penampilan akuntan publik. 70

E. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Persepsi akuntan publik, akuntan pendidik, mahasiswa akuntansi dan karyawan bagian akuntansi terhadap etika profesi akuntan

0 15 123

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (SURVEI DI SURAKARTA).

0 1 13

PENDAHULUAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (SURVEI DI SURAKARTA).

0 1 11

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN PRAKTISI TERHADAP INDEPENDENSI PENAMPILAN AKUNTAN PUBLIK DAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN PRAKTISI TERHADAP INDEPENDENSI PENAMPILAN AKUNTAN PUBLIK DAN ADVERTENSI JASA KANTOR AKUNTAN PUBLIK.

0 0 13

PENDAHULUAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN PRAKTISI TERHADAP INDEPENDENSI PENAMPILAN AKUNTAN PUBLIK DAN ADVERTENSI JASA KANTOR AKUNTAN PUBLIK.

0 0 8

PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK, AKUNTAN PENDIDIK Persepsi Akuntan Publik, Akuntan Pendidik Dan Mahasiswa Akuntansi (Ums) Terhadap Etika Bisnis Dan Etika Profesi Akuntan.

0 0 14

. PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

0 0 1

Page 116 PERSEPSI AUDITOR, MAHASISWA AKUNTANSI DAN AKUNTAN PENDIDIK TERHADAP ATRIBUT KEAHLIAN AKUNTAN PUBLIK

0 0 17

Persepsi Akuntan Publik dan Akuntan Pendidik Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Independensi Penampilan Akuntan Publik Repository - UNAIR REPOSITORY

0 3 5

PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK,AKUNTAN PENDIDIK,DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN - Unika Repository

0 0 12