Perbaikan dengan Metode Perbaikan Standar Perbaikan dengan Overlay

Jam 1 2 3 4 09.00 - 10.00 360 176 113 13 10.00 -11.00 355 179 111 14 11.00 - 12.00 419 200 159 20 12.00 - 13.00 386 224 114 12 13.00 - 14.00 378 214 125 9 14.00 - 15.00 371 199 112 18 15.00 - 16.00 319 222 125 19 16.00 - 17.00 413 190 109 21 17.00 - 18.00 310 186 167 17 18.00 - 19.00 291 139 142 20 19.00 - 20.00 269 134 101 21 20.00 - 21.00 216 88 111 20 21.00 - 22.00 161 65 79 12 22.00 - 23.00 121 46 98 23.00 - 24.00 87 32 95 8 24.00 - 01.00 75 40 54 13 01.00 - 02.00 02.00 - 03.00 82 46 72 43 41 49 6 03.00 - 04.00 101 95 84 1 04.00 - 05.00 116 145 96 17 05.00 - 06.00 160 160 123 10 Jumlah 5934 3370 2514 318

4.1.3. Analisis Perbaikan jalan

4.1.3.1. Perbaikan dengan Metode Perbaikan Standar

Untuk menentukan perbaikan kerusakan jalan di ruas jalan Nguter – Wonogiri, maka harus diadakan pemilihan terhadap jenis dan luas kerusakan yang terjadi. Penanganan kerusakan permukaan jalan pada lapis lentur menggunakan Metode Perbaikan Standar Bina Marga 1995. Penanganan kerusakan untuk masing- masing kerusakan dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Luas dan Jenis Penanganan Kerusakan Kerusakan Pengukuran Perbaikan Unit Luas kerusakan - Tidak ada Retak Buaya - Lebar retak 2mm P2 Pengaspalan m2 667.10 - Lebar retak 2mm P5 Penambalan lubang m2 518.05 - Tidak ada Retak Kotak - Lebar retak 2mm P2 Pengaspalan m2 28.00 - Lebar retak 2mm P5 Penambalan lubang m2 Penurunan - Tidak ada Ambles - Kedalaman 10 - 50mm P6 Perataan m2 49.80 - Kedalaman 50mm P5 Penambalan lubang m2 12.50 Retak - Tidak ada Memanjang - Lebar retak 2mm rambut P2 Pengaspalan m2 3.50 Melintang - Lebar retak 2mm 1 retak P3 Penutupan retak m2 869.50 - Lebar retak 2mm P4 Pengisian retak m2 669.00

4.1.3.2. Perbaikan dengan Overlay

Perlu tidaknya dilakukan overlay pada ruas jalan Nguter – Wonogiri dapat diketahui dengan cara mencari nilai struktur perkerasan yang ada ITP ada dan ITP yang diperlukan terlebih dahulu, apabila ITP ada ITP perlu maka cukup dilakukan perbaikan dengan metode perbaikan standar Bina Marga, akan tetapi jika ITP ada ITP perlu maka diperlukan overlay dengan metode analisis komponen DPU 1997. Untuk menghitung berapa besarnya ITP perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menghitung LHR Kendaraan ringan 2 ton = 5934 kendhari Bus 8 ton = 3370 kendhari Truk 2 as 13 ton = 2514 kendhari Truk 3 as trailer 20 ton = 318 kendhari 2. Menentukan Koefisien Relatif a dari Tiap Jenis Lapisan Berdasarkan Tabel 2.1 diketahui nilai koefisien kekuatan relatif a adalah: Laston MS 340 = 0,25 Macadam manual = 0,20 Pondasi Macadam Kering = 0,12 3. Tebal Lapisan Jalan Lama Tebal lapisan jalan lama sumber DPU Wonogiri Surface : Laston MS 340 = D 1 = 16 cm = 6,30 inchi Lapen : Macadam manual = D 2 = 5 cm = 1,97 inchi Macadam : Pondasi Macadam Kering = D 3 = 27 cm = 10,63 inchi 4. Perhitungan Nilai ITP ada Laston MS 340 = 0,25 x 6,30 = 1,575 Macadam manual = 0,20 x 1,97 = 0,394 Pondasi Macadam Kering = 0,12 x 10,63 = 1,276 ITP ada = 3,245 5. Menghitung Angka Ekivalen Untuk menghitung angka ekivalen E dapat dilihat pada Rumus 2.1. Perhitungan angka ekivalen E masing-masing kendaraan adalah : Kendaraan ringan 2 ton 1+1 ............................. 1053 4 + 0,0002 = 0,0015 Bus 8 ton 3+5 .................................................. 3053 4 + 0,140 = 0,2427 Truk 2 as 13 ton 5+8 ...................................... 5053 4 + 0,905 = 1,697 Truk 3 as trailer 20 ton 6+7.7 ......................... 6053 4 + 0,697 = 2,339 6. Menghitung Beban Gandar Standar untuk Lajur Rencana Pertahun a. ŵ 18 perhari = 5934 x 0,0015 + 3370 x 0,2427 + 2514 x 1,697 + 318 x 2,339 = 5836,86 b. W 18 per hari = D D × D L × ŵ 18 Dimana: ŵ 18 = Beban gandar standar kumulatif untuk dua arah. D D = Faktor distribusi arah = 0,5 Pt T-01-2002-B D L = Faktor Distribusi Lajur dari Tabel 2.2 W 18 perhari = 0,5 × 1 × 5836,86 = 2918,43 c. W 18 pertahun = 365 × 2918,43 = 1.065.226,95 + 7. Menghitung Perkembangan Lalu Lintas m LHR 2007 = 16128 smphari LHR 2010 = 21592 smphari LHRn = LHR x 1 + g n 21592 = 16128 x 1 + g 3 1,3388 = 1 + g 3 g = 0,1021 Jadi perkembangan lalu lintas g = 10,21 8. Menghitung beban gandar standar untuk lajur rencana selama umur rencana Untuk menghitung jumlah beban gandar tunggal standar komulatif W 18 dapat dilihat pada Rumus 2.3. = 62.485.113,00 9. Menghitung Modulus Reselien MR = 1500 × CBR = 1500 × 3,46 = 5190 psi 10. Menentukan Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Tabel 2.3 maka tingkat reliabilitas yang diambil adalah 80 11. Menentukan nilai Deviasi Standar So Rentang nilai Deviasi Standar So adalah 0,40-0,5. Maka nilai So diambil sebesar 0,45 12. Indeks Permukaan IP Dalam menentukan indeks permukaan IP pada akhir umur rencana, perlu dipertimbangkan faktor-faktor klasifikasi fungsional jalan sebagai mana diperlihatkan pada Tabel 2.4. dan menentukan indeks permukaan pada awal umur rencana IP perlu diperhatikan jenis lapis permukaan perkerasan pada awal umur rencana sesuai dengan Tabel 2.5. Dari Tabel 2.4 dan 2.5 diperoleh nilai IPt = 2,0 dan IP = 3,9 Design serviceability loss ΔPSI = IPo – IPt ΔPSI = 3,9 – 2,0 = 1,9 13. Mencari ITP Untuk mencari ITP berdasarkan data-data sebagai berikut : MR = 5190 psi So = 0,45 R = 80 W 18 = 62.485.113,00 ΔPSI = 1,9 dari Gambar 2.3 didapat ITP 20 = 6,3 Perkerasan untuk overlay yang digunakan adalah : Laston MS.744 D 1 overlay =  ITP a 1 D 1 UR = 20 th = 6,3 – 3,245 0,40 = 7,6375 inchi = 19,3992 cm ≈ 20,00 cm Dari perhitungan di atas diperoleh tebal overlay setebal 20,00 cm untuk umur rencana 20 tahun dengan menggunakan Laston MS.744. Kontruksi perkerasan dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1. Konstruksi Perkerasan dengan Overlay

4.1.3.3. Perbaikan dengan Rigid Pavement