Analisis Bagan Warna Daun BWD versus Analisis Daun Mengikuti aktivitas kebun dan perkantoran

29 istirahat Gambar 17. Kegiatan dilakukan di tiga divisi PG1 yaitu divisi Lakop yang berada di PG 1, divisi Kijung yang berada di bagian timur PG 1 dan divisi Dua di bagian barat PG 1.

2. Norm Reference

Norm reference merupakan salah satu riset yang dilakukan oleh Agri Research PG 1 PT. GGP. Tujuan dari riset ini yaitu dapat mengetahui defisiensi tersembunyi pada tanaman nenas. Agri Research PG 1 memiliki hipotesa bahwa ketidakseragaman pertumbuhan pada tanaman nenas bukan disebabkan karena kekurangan atau kelebihan dalam pemberian unsur hara melainkan ada rasio unsur hara yang tidak sesuai. Rasio unsur hara yang diamati yaitu NP, NK, CaMg, dan KMg dan FeZn. Pengambilan contoh dilakukan dengan cara mengambil tanaman nenas dengan kategori sangat kecil, sedang dan besar. Setiap kategori diambil sepuluh tanaman. Pengambilan contoh dilakukan pada tiga fase pertumbuhan yaitu fase balibu dibawah lima bulan, fase cepat 6-10 bulan dan fase lambat 10 bulan. Tanaman contoh yang sudah diambil lalu dihitung jumlah daun, bobot tanaman, panjang daun, lebar daun dan warna daun D-Leaf . Daun D-Leaf yang sudah diamati kemudian dianalisis di laboratorium untuk mengetahui kandungan unsur hara mikro dan makronya.

3. Analisis Bagan Warna Daun BWD versus Analisis Daun

Pada umumnya, cara yang dilakukan di PT. GGP untuk mengetahui kandungan klorofil pada daun yaitu dengan menganalisis di laboratorium atau Gambar 17. Survey TMS pada Pengamatan Bobot Tanaman 30 dengan klorofilmeter. Klorofilmeter yang jumlahnya terbatas dan harga yang cukup mahal serta biaya analisis daun yang cukup maha l menjadi pertimbangan untuk dapat menemukan cara lain dalam mengukur kandungan klorofil dengan hasil yang akurat. Analisis BWD diharapkan dapat mengganti penggunaan klorofilmeter dan analisis daun di laboratorium. Cara yang digunakan yaitu memberikan nilai pada setiap level warna daun antar 0-25, 25-50, 50-75, 75 keterangan : Nilai tersebut merupakan persen pupuk yang tidak terserap kemudian dicocokkan dengan warna daun pupus F-Leaf Gambar 18. Setiap daun F-Leaf pada level warna daun kemudian diukur dengan klorofilmeter atau dianalisis untuk mendapatkan nilai kandungan klorofil. Hasil pengukuran warna daun dengan BWD kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran klorofilmeter dan analisis daun. Gambar 18. Pengukuran Warna Daun F-Leaf dengan BWD

4. Mengikuti aktivitas kebun dan perkantoran

Tujuan mengikuti aktivitas kebun adalah untuk menambah wawasan dan pengalaman mengenai aspek teknis dan manajerial di kebun. Beberapa kegiatan yang diikuti yaitu pengamatan pembibitan, dipping, pengolahan tanah, penanaman, pengamatan bobot tanaman, pengamatan persen bunga, pemanenan, penghitungan kadar klorofil pada daun, pengujian unsur hara tanaman. Kegiatan perkantoran yang diikuti yaitu apel rutin yang dilaksanakan setiap Jum’at pagi. 31 Pengamatan Buah Alami Buah alami merupakan istilah untuk tanaman nenas yang berbunga sebelum dilalukan forcing. Tanaman-tanaman yang berbunga terlebih dahulu dibandingkan tanaman lain menyebabkan ketidakseragaman dalam waktu berbuah Ketidakseragaman yang terjadi tidak hanya berupa waktu berbuah tetapi juga pada ukuran dan kematangan buah Gambar 19. a b Beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap adanya buah alami yaitu ukuran bibit yang digunakan, pelaksanaan waktu forcing, persentase sulaman dan curah hujan.

1. Sebaran Buah Alami berdasarkan Ukuran Bibit

Dokumen yang terkait

PERUBAHAN KADAR AIR DAN SUHU TANAH AKIBAT PEMBERIAN MULSA ORGANIK PADA PERTANAMAN NANAS ( Ananas comosus ) PT GREAT GIANT PINEAPPLE (PT GGP) TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH

2 28 32

Efisiensi Irigasi dengan Alat Gun Sprayer pada Pertanaman Nanas (Ananas comosus ) di PT. Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi Besar Lampung Tengah

18 67 54

AGREGAT TANAH PADA PERTANAMAN NANAS ( Ananas comosus ) UMUR 6 BULAN SETELAH ROTASI TANAMAN RUMPUT TAIWAN (King grass) DI PT. GREAT GIANT PINEAPPLE TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH

4 29 48

ESTIMASI KAPASITAS TAMPUNG DAN POTENSI NILAI NUTRISI DAUN NENAS DI PT. GREAT GIANT PINEAPPLE TERBANGGI BESAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA

0 11 55

KAJIAN SIFAT FISIK TANAH PADA LAHAN PERTANAMAN NANAS (Ananas comosus L.) PRODUKSI TINGGI DAN RENDAH DI PT GREAT GIANT PINEAPPLE LAMPUNG TENGAH

5 35 38

PENGARUH KUALITAS CAHAYA DAN LAMA PENYINARAN TERHADAP PERTUMBUHAN NANAS (Ananas comosus (L.) Merill) DI PT. GREAT GIANT PINEAPPLE (GGP)

1 5 40

PEMETAAN GULMA BERDASARKAN STADIA PERTUMBUHAN TANAMAN NANAS (Ananas comosus [L.] Merr.) DI PT. GREAT GIANT PINEAPPLE

0 8 40

Analisis pemilihan alat pencelup (Dipping) bibit nanas (Ananas Comosus (L) Merr.) di PT Great Giant Pineapple Coy, Lampung

2 7 115

Kajian Manajemen Pengadaan Bahan Baku Nenas di PT. Great Giant Pineapple Co. Terbanggi Besar, Lampung Tengah

2 15 154

Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keseragaman Pembungaan Tanaman Nenas (Ananas comosus L.Merr) di PT.Great Pineapple, Terbanggi Besar, Lampung Tengah

0 7 6