Bukti Ketiadaan Naskh dalam Al-Qur’an (1)

KHAZANAH

Bukti Ketiadaan Naskh dalam Al-Qur’an (1)
PROF. DRS. SA’AD ABDUL WAHID

“Sebagaimana diwajibkan atas orangorang sebelum kamu”. Ayat ini dinasakhkan oleh ayat 187 surat Al-Baqarah:

“Dihalalkan bagi kamu pada malam
hari bulan puasa bercampur dengan isteriisteri kamu”.
4) Ayat 217:

w.

htt
p:/
/w
w

“Dan perangilah kaum musyrikin itu
semuanya”.
5) Ayat 240:


De
mo
(

“Tidak boleh berwasiat kepada ahli
waris”.
2) Ayat 184:

pd

fsp

“Mereka bertanya kepadamu tentang
berperang pada bulan Haram”.
Ayat ini dinasakhkan oleh ayat 36 surat
At-Taubah

Vi
sit


“Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tandatanda) maut, jika ia meninggalkan harta
yang banyak, berwasiat untuk ibu bapak
dan karib kerabatnya secara ma’ruf. Ini
adalah kewajiban atas orang-orang yang
bertakwa.” Ayat ini dinasakh oleh ayat mawaris atau oleh Hadits:

“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak
berpuasa) membayar fidyah (yaitu) memberi makan seorang miskin”.
Ayat ini dinasakhkan oleh ayat 185 surat
Al-Baqarah juga:

“Barangsiapa di antara kamu hadir
(di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu,
maka hendaklah ia berpuasa pada bulan
itu”.
3) Ayat 183:
24

25 MUHARAM - 9 SHAFAR 1432 H


“Dan jika kamu melahirkan apa yang
ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya “Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang
perbuatanmu itu”. Ayat ini dinasakhkan oleh
ayat 286 Al-Baqarah juga:

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”.
b. Dalam surat Ali Imran [3]: (1 ayat): Ayat
102:

litm
erg
er.
co
m)

S

ebelum menjelaskan bukti ketiadaan naskh dalam Al-Qur’an,
perlu dijelaskan lebih dahulu ayatayat yang menurut sebagian ulama telah

mansukh (dihapus). Adapun ayat-ayat
yang menurut mereka telah mansukh,
kurang lebih sejumlah 100 ayat, tetapi
setelah diadakan penelitian lebih
mendalam, as-Siyutiy menetapkan bahwa
ayat-ayat Al-Qur’an yang telah mansukh
adalah 20 ayat, yaitu:
a. Dalam surat Al-Baqarah [2]: (6 ayat):
1) Ayat 180:

“Dan orang-orang yang akan meninggal dunia di antaramu dan meninggalkan
isteri, hendaklah berwasiat untuk isteriisterinya, (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya dengan tidak disuruh pindah (dari rumahnya)”.
Ayat ini dinasakhkan oleh ayat 234 AlBaqarah

“(Hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber’iddah) empat bulan
sepuluh hari”.
6) Ayat 284:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar benar takwa kepada-Nya.”
Ayat ini dinasakhkan dengan ayat 16

surat At-Tagabun [64]:

“Maka bertakwalah kamu kepada Allah
menurut kesanggupanmu.”
c. Dalam surat An-Nisaa’ [4]: (3 ayat):
1) Ayat 33:

“Dan (jika ada) orang-orang yang kamu telah bersumpah setia dengan mereka,
maka berilah kepada mereka bagiannya”.
Ayat ini dinasakh oleh ayat 75 surat AlAnfal [8]:

“Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang
bukan kerabat) di dalam Kitab Allah”.
2) Ayat 8:

KHAZANAH
“Dan apabila sewaktu pembagian itu
hadir kerabat, anak yatim dan orang
miskin, maka berilah mereka dari harta
itu (sekedarnya)”.

Ayat ini dinasakh oleh ayat mawaris.
3) Ayat 15:

ka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka, atau berpalinglah dari mereka”. Ayat
ini dinasakh oleh ayat 49 Al-Maidah [5]:

“Dan hendaklah kamu memutuskan
perkara di antara mereka menurut apa
yang diturunkan Allah”.
3) Ayat 106:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kamu menghadapi kematian, sedang ia akan berwasiat, maka
hendaklah itu disaksikan oleh dua orang
yang adil di antara kamu, atau dua orang
yang berlainan agama dengan kamu”.
Ayat ini dinasakh oleh ayat 2 surat AtTalaq [65]:

DARI HAL 19
POLA KOMUNIKASI


pd

fsp

karena kebesaran mereka.
Ketujuh, untuk menggambarkan
dengan matsal itu sesuatu yang mempunyai sifat yang dipandang buruk
oleh orang banyak. Misalnya tentang
keadaan orang yang dikaruniai Kitabullah tetapi tidak mengamalkannya.

htt
p:/
/w
w

w.

“Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji hendaklah ada
empat orang saksi di antara kamu (yang
menyaksikannya). Kemudian apabila

mereka telah memberi persaksian, maka
kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah sampai mereka menemui
ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan
yang lain kepadanya”.
Ayat ini dinasakhkan oleh ayat 2 surat
An-Nuur [24]:

litm
erg
er.
co
m)

“Dan persaksikanlah dengan dua
orang yang adil di antara kamu”. l

Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al-Qur'an
ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran. (AzZumar [39]: 27).l

De

mo
(

d. Dalam surat Al-Maidah [5]: (3 ayat):
1) Ayat 2:

Vi
sit

“Perempuan yang berzina dan lakilaki yang berzina, maka deralah tiap-tiap
seorang dari keduanya seratus kali dera”.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram”.
Ayat ini dinasakh oleh ayat 36 surat AtTaubah [9];

“Dan perangilah kaum musyrikin semuanya”.
2) Ayat 42:

“Jika mereka (orang Yahudi) datang
kepadamu (untuk meminta putusan), ma-


halaunya diulurkannya lidahnya dan
jika kamu membiarkannya dia
mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orangorang yang mendustakan ayat-ayat
kami. Maka ceritakanlah (kepada
mereka) kisah-kisah itu agar mereka
berfikir. (Al-A’raf [7]: 175-176).
Kedelapan, amtsal lebih berpengaruh pada jiwa, lebih efektif dalam
pemberian nasihat, lebih kuat dalam
memberikan peringatan dan lebih dapat memuaskan hati. Misalnya firman
Allah subhanahu wa ta’ala,

Dan bacakanlah kepada mereka
berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami; pengetahuan tentang isi Al-Kitab, kemudian dia melepaskan diri dari
ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh
setan sampai dia tergoda, maka jadilah dia termasuk orang-orang
yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat
itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya
yang rendah. Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu meng-


17

Jalaluddin As-Suyuthi, Lubabun
Nuqul fi Asbabin Nuzul (Kairo: Maktabah
ash-Shafa, 2002), 169.

DARI HAL 21
HYAUSSUNNAH...
terkubur seorang wali besar. Maka
mereka akan berbondong-bondong
ke situ untuk ngalap barokah, yang
pada gilirannya, mereka akan tak
acuh terhadap urusan keduniaan
mereka.l bersambung

SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 96 | 1 - 15 JANUARI 2011

25