Desain Peralatan Tangan TINJAUAN PUSTAKA

6 Gambar 1. Sebaran normal tinggi tubuh suatu populasi Pada penetapan data antropometri, pemakaian distribusi normal umum diterapkan. Distribusi normal dapat diformulasikan berdasarkan harga rata-rata dan simpangan standarnya dari data yang ada. Berdasarkan nilai yang ada tersebut, maka persentil nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau di bawah nilai tersebut bisa ditetapkan sesuai tabel probabilitas distribusi normal. Jika diharapkan ukuran yang mampu mengakomodasikan 95 dari populasi yang ada, maka diambil rentang 2,5th dan 97,5th percentile sebagai batas-batasnya. Persentil menunjukkan jumlah bagian per-seratus orang dari suatu populasi yang memiliki ukuran tubuh tertentu. Tujuan penelitian, dimana sebuah populasi dibagi-bagi berdasarkan kategori-kategori dengan jumlah keseluruhan 100 dan diurutkan mulai dari populasi terkecil hingga terbesar berkaitan dengan beberapa pengukuran tubuh tertentu. Sebagai contoh bila dikatakan persentil ke- 95 dari suatu pengukuran diameter genggaman tangan berarti bahwa hanya 5 data diameter genggaman tangan merupakan data yang bernilai lebih besar dari suatu populasi dan 95 populasi merupakan data diameter genggaman tangan yang bernilai sama atau lebih rendah pada populasi tersebut. Ada dua hal penting yang harus selalu diingat bila menggunakan persentil. Pertama, suatu persentil Antropometri dari tiap individu hanya berlaku untuk satu data dimensi tubuh saja. Kedua, tidak dapat dikatakan seseorang memiliki persentil yang sama, ke-95, atau ke-90 atau ke-5, untuk keseluruhan dimensi.

C. Desain Peralatan Tangan

Menurut Pheasant 2003, ahli anatomi telah membuat sejumlah upaya untuk mengklasifikasikan secara bebas jenis-jenis gerakan yang mampu dilakukan oleh tangan manusia. Perbedaan paling mendasar adalah antara gerakan genggaman atau ‘menggenggam dengan naluri seperti hewan’ dengan berbagai jenis gerakannya, dan bukan-gerakan menggenggam seperti mencolek, mendorong, memukulmenyambarmenyoretmengelus, dll. Dalam suatu gerakan menggenggam, tangan membentuk suatu ‘rantai kinetik tertutup’ yang meliputi objek yang digenggam; dalam suatu gerakan bukan-menggenggam, tangan digunakan dalam bentuk ‘rantai terbuka’. Beberapa kebiasaan gerakan sehari-hari terletak di antara dua kategori ini, yaitu pada rantai tertutup gerakan tangan seperti pada hal yang telah disampaikan sebelumnya, sebagai contoh, gerakan mengait pada saat membawa barang yang berat dan gerakan menyendokmengeduk barang yang kecil dengan hati-hati. Tangan manusia memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai macam aktivitas, mulai dari aktivitas yang memerlukan kontrol penuh hingga yang memerlukan tenaga besar. Secara garis besar terdapat 3 tipe kebutuhan penggunaan tangan Kroemer et al 2001 yaitu untuk ketepatan, perpindahan, dan kekuatan. 7 Dari jari-jari yang ada, ibu jari merupakan jari terkuat dan kelingking merupakan jari terlemah. Kombinasi dari jari-jari tersebut dapat menghasilkan bermacam-macam bentuk pencengkraman dengan kekuatan yang berbeda-beda. Suatu cengkraman dan genggaman seluruh tangan akan memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan cengkraman dan genggaman beberapa jari, tetapi hal ini juga dipengaruhi oleh handle yang digenggam oleh tangan. Beberapa jenis kopling atau grip antara tangan dan handle dijelaskan oleh Kroemer et al 2001 seperti pada Gambar 2, sebagai berikut : Gambar 2. Kopling atau grip antara tangan dan handle Kroemer et al 2001 8 D . Batas Pergerakan Tubuh Manusia Menurut Openshaw 2006, tubuh manusia memiliki suatu selang alami gerakan SAG. Gerakan dalam SAG yang baik memperbaiki sirkulasi darah dan fleksibilitas sehingga dapat mencapai gerakan yang lebih nyaman dan produktivitas yang lebih tinggi. Meskipun syarat untuk mencapai gerakan tersebut pengguna sebaiknya mencoba untuk menghindari gerakan berulang dan ekstrim dalam SAGnya selama periode waktu yang lama. Masih menurut Openshaw 2006, ada 4 zona berbeda yang mungkin dihadapi manusia ketika duduk dan berdiri, yaitu 1. Zona 0 Zona HijauGreen Zone. Zona yang palinh dianjurkan untuk sebagian besar gerakan-gerakan. Terdapat tekanan minimal pada otot dan sendi. 2. Zona 1 Zona KuningYellow Zone. Zona yang dianjurkan untuk sebagian besar gerakan- gerakan. Terdapat tekanan minimal pada otot dan sendi. 3. Zona 2 Zona MerahRed Zone. Banyak posisi yang ekstrim pada anggota-anggota tubuh. Terdapat lebih besar tekanan pada otot dan sendi. 4. Zona 3 Melewati Zona MerahBeyond Red Zone. Posisi paling ekstrim pada anggota- anggota tubuh, sebaiknya dihindari jika memungkinkan, terutama ketika mengangkat beban berat atau kegiatan yang berulang-ulang. Untuk lebih rinci, Tabel 1 dan Gambar 3 menyajikan selang gerakan dari beberapa zona gerakan : Tabel 1. Selang gerakan dari beberapa zona gerakan Gerakan Selang dari zona gerakan dalam ° Zona 0 Zona 1 Zona 2 Zona 3 Pergelangan Tangan Fleksi flexion 0 – 10 11 – 25 26 – 50 51+ Ekstensi extension 0 – 9 10 – 23 24 – 45 46+ Deviasi Radial radial deviation 0 – 3 4 – 7 8 – 14 15+ Deviasi Ulnar ulnar deviation 0 – 5 6 – 12 13 – 24 25+ Pun ggu ng Fleksi flexion 0 – 19 20 – 47 48 – 94 95+ Ekstensi extension 0 – 6 7 – 15 16 – 31 32+ Aduksi adduction 0 – 5 6 – 12 13 – 24 25+ Abduksi abduction 0 – 13 14 – 34 35 – 67 68+ Tulang Belak ang Fleksi flexion 0 – 10 11 – 25 26 – 45 46+ Ekstensi extension 0 – 5 6 – 10 11 – 20 21+ Berputar rotational 0 – 10 11 – 25 26 – 45 46+ Menbengkok ke samping lateral bend 0 – 5 6 – 10 11 – 20 21+ Leher Fleksi flexion 0 – 9 10 – 22 23 – 45 46+ Ekstensi extension 0 – 6 7 – 15 16 – 30 31+ Berputar rotational 0 – 8 9 – 20 21 – 40 41+ Menbengkok ke samping lateral bend 0 – 5 6 – 12 13 – 24 25+ Sumber : Chaffin 1999 dan Woodson 1992 dalam Openshaw 2006 9 Gambar 3. Macam-macam selang gerakan Chaffin 1999 dan Woodson 1992 dalam Openshaw 2006 Menurut Hignett 1998, selang gerak lengan bawah siku hanya terdiri dari gerakan fleksi, sebagaimana disajikan pada gambar 4. Hignett membagi gerakan lengan bawah menjadi 3, yaitu : 1. Zona 1 60° adalah zona yang dianjurkan untuk gerakan fleksi lenagan bawah, terdapat tekanan minimla pada otot dan sendi. 2. Zoan 2 60°-100° adalah zona yang ekstri, untuk gerakan fleksi lengan bawah siku, terdapat lebih besar tekanan pada otot dan sendi, sebaiknya dihindari ketika melakukan kegiatan yang berulang-ulang. 3. Zona 3 100° adalah zona yang paling ekstrim pada gerakan fleksi lengan bawah, sebaiknya dihindari terutama ketika mengangkat beban berat dan melakukan kegiatan yang berulang-ulang Gambar 4. Macam – macam selang gerakan lengan bawah Hignett, S 1998 10

E. Sabit