Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heterokedastisitas

12

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengaruh Promosi Terhadap Tingkat Penjualan

Alat uji yang dipakai menggunakan uji F dan uji T sebelum menghitung uji F dan uji T. Sebelum menghitung uji F dan uji T regresi linear berganda diperlukan empat uji asumsi yaitu:

4.1.1. Uji Asumsi

Sebelum melakukan analisis regresi linear, kita terlebih dahulu menguji apakah data yang kita gunakan dalam penelitian layak untuk digunakan dalam penelitian atau tidak. Pada data yang bersifat skala seperti uji kelayakannya menggunakanasumsi klasik yakni uji normalitas, multikolinearitas, heterokedastisitas, dan autokorelasi. Apabila data telah memenuhi uji kelayakan barulah data dapat dianalisis menggunakan analisis regresi.

a. Uji Normalitas

Yang diuji adalah unstandardize residual dari penelitian, apabila nilai significant 2 tailed 0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal. Apabila nilai significant 2 tailed 0,05 maka data dikatakan tidak berdistribusi normal. Sebagai dasar pengambilan keputusannya. Dari hasil penelitian yang diuji bahwa pada penelitian di Clean Up Laundry atas biaya iklan, biaya promosi penjualan dan biaya pemasaran langsung menghasilkan pada uji asumsi kenormalan bahwa plot uji kenormalan memberikan P-Value 0,0797 0,05, artinya terima Ho sehingga dapat di ambil kesimpulan bahwa lesidual menyebar normal karena titik titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai lesidual telah normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Uji Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan 13 variance inflation factor VIF dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila nilai VIF 10 maka mengalami masalah multikolinearitas. Apabila VIF 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.\ Berdasarkan hasil yang didapat, semua variabel independen memiliki nilai VIF dibawah sepuluh, sehingga antara masing-masing variabel independen tersebut tidak terdapat hubungan linier. Nilai VIF setiap peubah 10, hal ini menyatakan bahwa tidak terjadi multikolineritas antara peubah bebas x. Sehingga asumsi multikolineritas terpenuhi.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi