Penetapan NJOP untuk bumi dan bangunan sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 174KMK.041993 diklasifikasikan untuk bumi ke
dalam 50 kelas dan untuk bangunan menjadi 20 kelas. Dalam perkembangan selanjutnya, klasifikasi ini telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Keputusan menteri Keuangan Nomor 523KMK.041998 tanggal 18 Desember 1998 tentang Penentuan Klasifikasi dan Besarnya Nilai Jual Objek Pajak
sebagai Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan, yang diterapkan pada tanggal 18 Desember 1998 dan mulai berlaku sejak tahun pajak 1999.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 523KMK.041998 klasifikasi bumi ditetapkan menjadi 100 kelas 50 kelas kelompok A dan 50
kelas kelompok B serta bangunan digolongkan kedalam 40 kelas 20 kelas kelompok A dan 20 kelas kelompok B.
2. Konsepsi
Konsepsi yang dimaksud disini adalah kerangka konsepsional merupakan bagian yang menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan konsep
yang digunakan penulis. Konsep diartikan sebagai kata yang menyatakan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus,
37
yang disebut dengan definisi operasional.
Pentingnya definisi operasional adalah untuk menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran mendua
dubius
dari suatu istilah yang dipakai. selain itu, dipergunakan juga untuk memberikan pegangan kepada
37
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998, hal. 3.
Universitas Sumatera Utara
proses penelitian ini. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, dirumuskan serangkaian kerangka konsepsi atau definisi operasional sebagai berikut :
1. Nilai Jual Obyek Pajak NJOP adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat
transaksi jual beli, Nilai Jual Obyek Pajak ditentukan melalui perbandingan harga dengan obyek lain yang sejenis, atau nilai perolehan
baru, atau Nilai Jual Obyek Pajak Pengganti.
2. Pajak bumi dan bangunan PBB adalah pajak
yang dipungut atas tanah
dan bangunan
karena adanya keuntungan
danatau kedudukan sosial ekonomi yang lebih baik bagi orang atau badan
yang mempunyai
suatu hak atasnya atau memperoleh manfaat dari padanya. 3.
Assesment Sales Ratio
adalah perbandingan antara Nilai Jual Objek Pajak yang ditetapkan oleh Kantor Pelayanan PBB dengan nilai jual transaksi
yang telah terjadi. 4. Nilai Pasar adalah nilai yang didasarkan pada harga yang terjadi pada saat
transaksi. 5. Bumi adalah permukaan Permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada
dibawahnya. Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah Indonesia.
6. Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah danatau perairan.
30
Universitas Sumatera Utara
7. Wajib pajak
adalah orang pribadi atau badan yang memiliki hak danatau memperoleh manfaat atas tanah danatau memiliki, menguasai, danatau
memperoleh manfaat atas bangunan. 8. Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP adalah surat yang digunakan
oleh Wajib Pajak untuk melaporkan data objek pajak menurut ketentuan Undang-Undang Pajak Bumi dan Bangunan.
9. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang SPPT adalah surat yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk memberitahukan besarnya pajak
terhutang kepada wajib pajak. Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan SPPT berdasarkan SPOP wajib pajak.
G. Metode Penelitian 1. Sifat dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang diterapkan adalah memakai metode penulisan dengan pendekatan
yuridis normatif
penelitian hukum normatif, yaitu penelitian yang mengacu kepada norma-norma hukum, yang terdapat dalam
peraturan perUndang-Undangan yang berlaku sebagai pijakan normatif, yang berawal dari premis umum kemudian berakhir pada suatu kesimpulan khusus.
Hal ini dimaksudkan untuk menemukan kebenaran-kebenaran baru suatu tesis dan kebenaran-kebenaran induk teoritis.
Pendekatan yuridis normatif disebut demikian karena penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau penelitian dokumen yang ditujukan
atau dilakukan hanya pada peraturan perUndang-Undangan yang relevan
31
Universitas Sumatera Utara
dengan permasalahan yang diteliti atau dengan perkataan lain melihat hukum dari aspek normatif.
38
2. Teknik Pengumpulan Data