2.2.1. Klasifikasi Senyawa Flavonoida
Dalam tumbuhan, flavonoid terdapat dalam berbagai bentuk struktur. Keragaman struktur flavonoid ini disebabkan karena perbedaan tahap modifikasi lanjutan dari
struktur dasar flavonoid,  antara lain:
1. Flavonoid O-glikosida.
Flavonoid biasanya terdapat sebagai flavonoid O-glikosida, pada senyawa tersebut  satu  gugus  hidroksi  flavonoid  atau  lebih  terikat  pada  satu  gula
atau  lebih  dengan  ikatan  hemiasetal  yang  tak  tahan  asam.  Pengaruh glikosilasi meyebabkan flavonoid menjadi kurang reaktif dan lebih mudah
larut  dalam  air  cairan.  Glukosa  merupakan  gula  yang  paling  umum terlibat,  walaupun  galaktosa,  ramnosa,  xilosa,  dan  arabinosa  sering  juga
terdapat. Gula lain yang ditemukan adalah alosa, manosa, fruktosa, apiosa dan asam glukuronat serta galakturonat.
O O
OH
OH O
O OH
ROH
2
C HO
HO
R=H Apigenin 7-O- β-D-glukopiranosida
R=OCOCH
3
Apigenin 7-O- β-D-6”-O-asetil glukopiranosida
2. Flavonoid C-glikosida.
Gula dapat juga terikat pada atom karbon flavonoid dan dalam hal ini gula tersebut  terikat  langsung  pada  inti  benzena  dengan  suatu  ikatan  karbon-
karbon. Glikosida yang demikian disebut C-glikosida. Sekarang gula yang terikat pada atom C hanya ditemukan pada atom C nomor 6 dan 8 dalam
inti  flavonoid.  Jenis  gula  yang  terlibat  ternyata  jauh  lebih  sedikit ketimbang  jenis  gula  pada  O-glikosida.  Jenis  aglikon  flavonoid  yang
terlibat  pun  sangat  terbatas.  Jadi,  walau  pun  isoflavon,  flavanon,  dan
Universitas Sumatera Utara
flavonol  kadang-kadang  terdapat  dalam bentuk  C-glikosida, hanya flavon C-glikosida yang paling lazim ditemukan.
O O
OH
OH HO
O HO
HO HO
CH
2
OH
Apigenin 8-C- β-D-glukopiranosida Viteksin
3. Flavonoid Sulfat
Gabungan  flavonoid  lain  yang  mudah  larut  dalam  air  yang  mungkin ditemukan  hanya  flavonoid  sulfat.  Senyawa  ini  mengandung  satu  ion
sulfat atau lebih, yang terikat pada hidroksil fenol atau gula.
4. Biflavonoid
Biflavonoid adalah flavonoid dimer, walau pun prosianidin dimer satuan dasarnya  katekin  biasanya  tidak  dimasukkan  ke  dalam  golongan  ini.
Flavonoid  yang  biasanya  terlibat  adalah  flavon  dan  flavanon  yang  secara biosintesis  mempunyai  pola  oksigenasi  yang  sederhana  5,7,4‟  atau
kadang- kadang 5,7,3‟,4‟ dan ikatan antar-flavonoid berupa ikatan karbon-
karbon  atau  kadang-kadang  ikatan  eter.  Biflavonoid  jarang  ditemukan sebagai  glikosida,  dan  penyebarannya  terbatas,  terdapat  terutama  pada
gimnospermae.
O O
OH
OH HO
HO OH
O OH
O
Amentoflavon
Universitas Sumatera Utara
5. Aglikon flavonoid yang aktif-optik
Aglikon  flavonoid  mempunyai  atom  karbon  asimetrik  dan  dengan demikian  menunjukkan  keaktifan  optik  yaitu  memutar  cahaya
terpolarisasi-datar.  Yang  termasuk  dalam  golongan  flavonid  ini  ialah flavanon,  dihidroflavonol,  katekin,  pterokarpan,  rotenoid,  dan  beberapa
biflavonoid Markham, 1988.
Menurut  Robinson  1995,  flavonoid  dapat  dikelompokkan  berdasarkan  tahanan oksidasi dan keragaman lain pada rantai C
3
: 1.
Flavon Flavon  berbeda  dengan  flavonol  karena  pada  flavon  tak  terdapat
penyulihan  3-hidroksi.  Hal  ini  mempengaruhi  serapan  UV-nya,  gerakan kromatografinya,  serta  reaksi  warnanya,  dan  karena  itu  flavon  dapat
dibedakan  dari  flavonol.  Flavon  terdapat  juga  sebagai  glikosida  tetapi lebih  sedikit  daripada  jenis  glikosida  pada  flavonol.  Jenis  yang  paling
umum ialah 7-glukosida, contohnya luteolin 7-glukosida.
O
O A
C B
2. Flavonol
Flavonol sangat tersebar luas di dalam tumbuhan, baik sebagai kopigmen antosianin dalam daun bunga maupun dalam daun tumbuhan tinggi. Dalam
tumbuhan terdapat banyak sekali glikosida flavonol. Sampai saat ini yang paling umum adalah kuersetin 3-rutinosida yang dikenal sebagai rutin.
O
O OH
A C
B
Universitas Sumatera Utara
3. Isoflavon
Isoflavon merupakan senyawa yang tidak begitu mencolok, tetapi senyawa ini  penting  sebagai  fitoaleksin  senyawa  pelindung  dalam  tumbuhan
untuk  pertahanan  terhadap  penyakit.  Isoflavon  menunjukkan  aktivitas sebagai  estrogenik,  insektisida,  dan  antifungi.  Beberapa  diantaranya
berguna untuk racun tikus.
O
O A
C B
4. Flavanon
Flavanon  adalah  senyawa  tanwarna  yang  tak  dapat  dideteksi  pada pemeriksaan  kromatografi  kecuali  bila  menggunakan  penyemprot
kromogen.  Uji  warna  yang  penting  dalam  larutan  alkohol  ialah  reduksi dengan serbuk Mg dan HCl pekat. Diantara flavonoida hanya flavon yang
menghasilkan warna merah ceri kuat.
O
O A
C B
5. Flavanonol
Flavanonol  atau  dihidroflavonol  barangkali  merupakan  flavonoid  yang paling  kurang  dikenal,  dan  tidak  dapat  diketahui  apakah  senyawa  ini
terdapat  sebagai  glikosida.  Senyawa  ini  stabil  dalam  asam  klorida  panas tetapi terurai oleh udara Harborne, 1987.
O
O OH
A C
B
Universitas Sumatera Utara
6.   Antosianin Antosianin  adalah  pigmen  daun  bunga  merah  sampai  biru  yang  biasa,
banyaknya  sampai  30  bobot  kering  dalam  beberapa  bunga.  Antosianin terdapat  juga  dalam  bagian  lain  tumbuhan  tinggi  kecuali  fungus.
Antosianin selalu terdapat dalam bentuk glikosida.
O OH
A C
B
+
6. Katekin
Katekin  dan  proantosianidin  adalah  dua  golongan  senyawa  yang mempunyai  banyak  kesamaan.  Semuanya  senyawa  tanpa  warna,  terdapat
pada seluruh dunia tumbuhan tetapi terutama dalam tumbuhan berkayu.
O OH
HO
OH OH
OH A
C B
7. Leukoantosianidin
Merupakan  monomer  flavan  3,4-diol,  leukoantosianidin  jarang  terdapat sebagai  glikosida,  namun  beberapa  bentuk  glikosida  yang  dikenal  adalah
apiferol, dan peltoginol.
O OH
HO OH
OH OH
A C
B HO
Universitas Sumatera Utara
8. Kalkon
Khalkon  adalah  pigmen  fenol  kuning  yang  berwarna  coklat  tua  dengan sinar  UV  bila  dikromatografi  kertas.  Aglikon  khalkon  dapat  dibedakan
dari glikosidanya karena hanya pigmen dalam bentuk glikosida yang dapat bergerak  pada  kromatografi  kertas  dalam  pengembang  air  Harborne,
1987.
A O
B
9. Auron
Seperti  kalkon,  senyawa  ini  tampak  pada  kromatogram  kertas  berupa bercak  kuning.  Dengan  sinar  UV  akan  tampak  berbeda,  warna  auron
berubah menjadi merah jingga bila diuapi ammonia.
O O
CH A
B
2.2.2 Sifat Kelarutan Senyawa Flavonoida