Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

commit to user O 3 : Observasi kelompok perlakuan II pada hari ke – 15 setelah perlakuan.

F. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Bebas Yang menjadi variabel bebas adalah status pemberian jus mangga. Yang dimaksud dengan status pemberian jus mangga adalah pemberian jus mangga dengan dosis 0,2ml20g BB mencit yang diberikan satu kali sehari dengan menggunakan sonde lambung 2 jam sebelum pengasapan rokok selama 14 hari berturut-turut. Jus mangga dibuat dari mangga matang jenis golek. Skala pengukuran untuk variabel bebas adalah skala nominal. 2. Variabel Terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah kerusakan struktur histologis paru mencit. Yang dimaksud dengan kerusakan struktur histologis paru mencit adalah derajat kerusakan gambaran histologis paru mencit yang terpapar asap rokok, setelah mendapatkan perlakuan berupa pemberian jus mangga. Derajat kerusakan struktur histologis paru pada penelitian ini diklasifikasikan sebagai berikut : a. Normal, jika pada pengamatan dengan mikroskop cahaya perbesaran 400x dari 5 lapang pandang semuanya menunjukkan gambaran mikroskopis normal. b. Derajat ringan, jika pada pengamatan dengan mikroskop cahaya dengan perbesaran 400x dari 5 lapang pandang menunjukkan gambaran mikroskopis kerusakan ringan dengan jumlah lapang pandang terbanyak. commit to user c. Derajat sedang, jika pada pengamatan dengan miskroskop cahaya dengan perbesaran 400x dari 5 lapang pandang menunjukkan gambaran mikroskopis kerusakan sedang dengan jumlah lapang pandang terbanyak. d. Derajat berat, jika pada pengamatan dengan miskroskop cahaya dengan perbesaran 400x dari 5 lapang pandang menunjukkan gambaran mikroskopis kerusakan berat dengan jumlah lapang pandang terbanyak. Jadi penentuan beratnya derajat kerusakan preparat didasarkan pada gambaran kerusakan mikroskopis terbanyak yang ditemukan dari 5 lapang pandang pada mikroskop cahaya dengan perbesaran 400x. a. Adapun yang dimaksud dengan gambaran mikroskopis normal adalah bila pada satu lapang pandang dengan perbesaran 400x tidak ditemukan adanya tanda-tanda kerusakan seperti infiltrasi sel radang, edema interstisial, maupun destruksi septum alveolar. b. Adapun yang dimaksud dengan gambaran mikroskopis kerusakan ringan bila pada satu lapang pandang dengan perbesaran 400x dijumpai adanya gambaran berupa salah satu dari : infiltrasi sel radang atau edema interstisial atau destruksi septum alveolar, atau ketiga-tiganya pada 13 lapang pandang. c. Yang dimaksud dengan gambaran mikroskopis kerusakan sedang bila pada satu lapang pandang dengan perbesaran 400x dijumpai adanya gambaran berupa salah satu dari : infiltrasi sel radang atau edema interstisial atau destruksi septum alveolar, atau ketiga-tiganya pada 13 - 12 lapang pandang. commit to user d. Yang dimaksud dengan gambaran mikroskopis kerusakan berat bila pada satu lapang pandang dengan perbesaran 400x dijumpai adanya gambaran berupa salah satu dari : infiltrasi sel radang atau edema interstisial atau destruksi septum alveolar, atau ketiga-tiganya pada 12 lapang pandang. Skala pengukuran variabel terikat adalah skala ordinal. 3. Variabel Luar yang Terkendali a. Galur mencit Penelitian ini menggunakan mencit dengan galur yang sama yaitu Swiss webster. b. Umur dan berat badan mencit Variabel ini dikendalikan dengan menyamakan umur mencit berumur 2-3 bulan dengan berat badan ± 20 gram. c. Jenis Kelamin Semua subjek berjenis kelamin jantan. d. Makanan dan Minuman Makanan yang diberikan pada mencit berupa pelet dan minuman dari air PAM ad libitum. e. Tempat Hidup Tempat hidup dikendalikan dengan menyamakan kandang mencit dengan ukuran 35 x 25 x 12 cm. f. Suhu dan Kelembaban Ruangan Suhu ruangan dijaga dengan suhu berkisar 23 o C – 27 o C dengan kelembaban 50 hingga 60. commit to user 4. Variabel Luar yang tidak Terkendali. a. Patogenesis suatu zat yang dapat merusak paru selain radikal bebas yaitu reaksi hipersensitivitas terhadap asap rokok dan efek toksiknya. b. Kondisi psikologis mencit Kondisi ini dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Karena lingkungan yang terlalu gaduh atau ramai, pemberian perlakuan berulang kali, dan perkelahian antar mencit dapat mempengaruhi kondisi psikologis ini. c. Imunitas sistem kekebalan dari masing-masing binatang percobaan.

G. Instrumentasi dan Bahan Penelitian 1. Alat :