Teori - Teori Belajar

9 Jadi tujuan belajar di sini adalah tindakan untuk memperoleh pengetahuan dengan suatu cara yang dapat melatih kemampuan-kemampuan intelektual siswa, merangsang keingintahuan siswa dan memotivasinya untuk belajar.

c. Teori - Teori Belajar

Ada beberapa macam teori belajar yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain : 1 Teori Belajar Gestalt Teori ini dikemukakan oleh Koffka dan Kohler. Prinsip belajar menurut teori belajar Gestalt yang dikutip oleh Slameto 2003:9-11 ialah : a Belajar berdasarkan keseluruhan Orang berusaha menghubungkan suatu pelajaran dengan pelajaran yang lain sebanyak mungkin. Mata pelajaran yang bulat lebih mudah dimengerti daripada bagian-bagiannya. b Belajar adalah suatu proses perkembangan Manusia sebagai suatu organisme yang berkembang, kesediaan mempelajari sesuatu tidak hanya ditentukan oleh kematangan jiwa batiniah, tetapi juga perkembangan karena lingkungan dan pengalaman. c Siswa sebagai organisme keseluruhan Siswa belajar tak hanya inteleknya saja, tetapi juga emosional dan jasmaniahnya. Dalam pengajaran modern guru disamping mengajar, juga mendidik untuk membentuk pribadi siswa. d Terjadi transfer Belajar pada pokoknya yang terpenting pada penyesuaian pertama ialah memperoleh respon yang tepat. Mudah atau sukarnya problem itu terutama adalah masalah pengamatan, bila dalam suatu kemampuan telah dikuasai betul-betul maka dapat dipindahkan untuk kemampuan yang lain. e Belajar adalah reorganisasi pengalaman Pengalaman adalah suatu interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. f Belajar harus dengan insight Insight adalah suatu saat dalam proses belajar dimana seseorang melihat pengertian tentang sangkut paut dan hubungan-hubungan tertentu dalam unsur-unsur yang mengandung problem. g Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan, dan tujuan siswa Hal itu terjadi bila banyak berhubungan dengan apa yang diperlukan siswa dalam kehidupan sehari-hari. h Belajar berlangsung terus-menerus 10 Siswa memperoleh pengetahuan tak hanya di sekolah tetapi juga di luar sekolah dalam pergaulan, memperoleh pengalaman sendiri-sendiri, karena itu sekolah harus bekerja sama dengan orang tua di rumah dan masyarakat, agar semua turut serta membantu perkembangan siswa secara harmonis. Jadi dalam belajar yang penting adalah memperoleh respons yang tepat untuk memecahkan problem yang dihadapi. Belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight . 2 Teori Belajar J. Bruner Menurut Bruner yang dikutip oleh Slameto 2003:11, “Belajar tidak untuk mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah”. Sebab itu Brunner pendapat, “Alangkah baiknya bila sekolah dapat menyediakan kesempatan bagi siswa untuk maju dengan cepat sesuai dengan kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu”. Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk meningkatkan proses belajar perlu lingkungan yang dinamakan “ discovery learning environment ” ialah lingkungan di mana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal Dalam tiap lingkungan selalu ada bermacam-macam masalah, hubungan- hubungan dan hambatan yang dialami oleh siswa secara berbeda-beda pada usia yang berbeda pula. Dalam menciptakan kerangka kognitif, Bruner menyarankan siswa harus belajar melalui kegiatan mereka sendiri dengan memasukkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, mereka harus didorong untuk mempuyai pengalaman dan melakukan eksperimen serta membiarkan mereka menemukan prinsip-prinsip bagi dirinya sendiri. Dalam teorinya siswa dituntut untuk aktif sepenuhnya dalam pembelajaran. ” J. Bruner considered learning as an active process, and suggested students full participation in learning activities ”Nail Ozek dan Selahattin Gonen, 2005: 19. Pengalaman yang dimiliki siswa terus bertambah sehingga menyerupai suatu bangunan mental yang masing-masing bagiannya terintegrasi dengan bagian 11 yang lain. Dalam pembentukan mental, pembentukan konsep berperan sangat besar dan setiap bangunan mental bersifat individual, sehingga cara menanggapi sesuatu obyektif sama dapat berlainan. Menurut Bruner, cara belajar dengan menemukan sendiri tersebut sesuai dengan hakikat manusia sebagai seorang yang mencari secara aktif dan menghasilkan pengetahuan dan pemahaman yang bermakna. Kelebihan cara belajar ini adalah hasilnya lebih berakar dan mengendap dari pada cara belajar yang lain, menimbulkan keingintahuan siswa, meningkatkan kemampuan bernalar siswa serta dapat mengajarkan ketrampilan untuk memecahkan masalah secara mandiri kepada siswa. 3 Teori Belajar Piaget Pendapat Piaget yang dikutip oleh Slameto 2003:12 mengenai perkembangan proses belajar pada anak-anak adalah sebagai berikut : a Anak-anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa. Mereka bukan merupakan orang dewasa dalam kecil, mereka mempunyai cara yang khas untuk menyatakan kenyataan dan untuk menghayati dunia sekitarnya. Maka memerlukan pelayanan tersendiri dalam belajar. b Perkembangan mental pada anak melalui tahap-tahap tertentu, menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak. c Walaupun berlangsungnya tahap-tahap perkembangan itu melalui suatu urutan tertentu, tetapi jangka waktu tertentu untuk berlatih dari satu tahap ke tahap yang lain tidaklah selalu sama pada setiap anak. d Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu: 1 Kemasakan 2 Pengalaman 3 Interaksi sosial 4 Equilibrium proses dari ketiga faktor di atas bersama-sama untuk membangun dan memperbaiki struktur mental. e Ada 3 tahap perkembangan, yaitu: 1 Berpikir secara intuitif ± 4 tahun 2 Beroperasi secara konkret ± 7 tahun 3 Beroperasi secara formal ± 11 tahun Dalam perkembangan intelektual terjadi proses yang sederhana seperti melihat, menyentuh, menyebut nama benda dan sebagainya, dan adaptasi yaitu suatu rangkaian perubahan yang terjadi pada tiap individu sebagai hasil interaksi dengan dunia sekitarnya. 12 4 Teori Belajar R.Gagne Terhadap masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi, yaitu: “Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, tingkah laku, dan belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh dari instruksi.” Slameto, 2003:13. Mulai masa bayi manusia senantiasa berinteraksi dengan lingkungan, kemudian ia mulai belajar berbicara dengan menggunakan bahasa mulai dari yang sangat sederhana untuk dapat mulai belajar berkomunikasi dengan lingkungan. Tugas pertamanya yang dilakukan adalah bersosialisasi dengan anak lain, atau orang dewasa. Tugas yang keduanya adalah belajar menggunakan simbol-simbol yang menyatakan keadaan sekelilingnya, seperti : gambar, huruf, angka, diagram, dan sebagainya. Ini adalah tugas intelektual membaca, menulis, berhitung, dan sebagainya. Bila anak sekolah sudah melaksanakan tugas ini, berarti ia sudah mampu belajar banyak hal dari yang mudah sampai yang amat kompleks.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar

Dokumen yang terkait

Pembelajaran fisika dengan pendekatan induktif melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada pokok bahasan kalor ditinjau dari kemampuan awal siswa SMA kelas x

0 12 126

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN KETRAMPILAN PROSES DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA SMP

1 14 115

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI MELALUI PENDEKATAN QUANTUM DAN KETRAMPILAN PROSES DITINJAU DARI PEMBERIAN TUGAS DI SMP

0 3 113

PENGARUH PENGGUNAAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA DI SMP KELAS VIII TAHUN AJARAN 2008 2009

0 3 99

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS SISWA

0 4 129

PENINGKATAN RESPON SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES (PTK Pembelajaran IPS di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Kelas VIIIB Tahun Ajaran 2008/2009).

0 0 11

PENERAPAN PENDEKATAN ILMIAH PADA PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KERJASAMA SISWA KELAS XI SMA N KEBAKKRAMAT PADA MATERI FLUIDA STATIS.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL CTL MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA MATERI FLUIDA KELAS XI SMA NEGERI KEBAKKRAMAT.

0 0 18

Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri melalui Metode Eksperimen dan Metode Demonstrasi ditinjau dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa.

0 0 17