memanfaatkan kreativitas guru dengan memanfaatkan alam sebagai wahana dalam bereksplorasi dan proses penemuan yang mendukung prestasi belajar biologi siswa.
Penggunaan lingkungan riil sebagi media belajar biologi yaitu memanfaatkan sawah, lapangan, sungai, hutan dan hal-hal yang bersifat langsung dengan obyek
pembelajaran. Berdasarkan pada pertimbangan di atas, maka diperlukan adanya upaya guru
secara terus-menerus dan sistematis untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Sambungmacan terutama
kelas X. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memilih dan
menerapkannya model pembelajaran serta penggunaan media pembelajaran yang sesuai, sehingga dapat memberikan kesempatan secara luas kepada siswa
untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sehingga prestasi belajar menjadi lebih baik.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat di identifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan proses belajar mengajar biologi masih didominasi oleh guru, akibatnya siswa menjadi kurang kreatif dalam bereksplorasi. Pembelajaran yang
demikian membuat siswa hanya mampu menghafal materi yang telah disampaikan oleh guru saja tanpa pemahaman yang bisa membuat proses
pembelajaran menjadi lebih bermakna. 2. Model pembelajaran biologi, khususnya materi ekosistem yang diterapkan
selama ini masih monoton. Siswa hanya duduk, diam, mendengarkan, dan
mencatat dari ceramah guru. 3. Kurangnya variasi dalam proses pembelajaran biologi menjadikan iklim kelas
menjadi kurang menarik, sehingga mempengaruhi prestasi siswa dalam belajar biologi.
4. Ekologi mencakup ekosistem dan pencemaran lingkungan. Materi ekosistem mempelajari interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Model pembelajaran
yang sesuai adalah cooperatif learning, problem based learning, contextual teaching and learning dan inkuiri terbimbing.
5. Materi yang telah disampaikan masih kurang dikuasai oleh siswa, sedangkan dalam belajar biologi hubungan materi satu dengan yang lain sangat erat. Maka
kemampuan awal siswa akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. 6. Kurangnya pengetahuan guru tentang model pembelajaran inkuiri terbimbing
maupun tentang pentingnya memotivasi siswa untuk terus meningkatkan prestasi belajarnya.
7. Kreativitas guru dalam merancang model pembelajaran, penggunaan media atau alat peraga seperti multimedi, charta, torso dan lingkungan riil masih kurang,
sehingga pelajaran biologi yang seharusnya menyenangkan oleh siswa menjadi terasa abstrak dan membosankan, karena siswa hanya menganggap biologi
sebagai mata pelajaran yang penuh dengan hafalan. 8. Guru mata pelajaran biologi belum banyak yang menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing bahkan guru belum memiliki pengetahuan tentang hakikat dan manfaat penggunaan multimedia dan lingkungan riil
sebagai media dalam pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah