C. Kerangka Konsep
Keterangan :
:
meningkatkan : menghambat
Gambar 5. Kerangka Konsep
Seduhan daun kersen
Streptozotocin
Radikal bebas Kerusakan sel β
pankreas
Toksisitas
Nicotinamide Defek sekresi insulin
DM Tipe 2 Hiperglikemia
Stress oksidatif
Enzim SOD
D. Hipotesis
Seduhan daun kersen Muntingia calabura L. efektif terhadap peningkatkan kadar enzim endogen superoksida dismutase SOD pada
tikus Diabetes Melitus yang diinduksi Streptozotocin-nicotinamide STZ- NA.
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian post test only with control
group design yang menggunakan hewan coba sebagai obyek penelitian.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Obyek penelitian penelitian ini adalah tikus putih Rattus novergicus galur Sprague dawley SD jantan yang diperoleh dari
laboratorium hewan uji Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Sampel penelitian ini adalah tikus putih Rattus novergicus galur Sprague dawley
yang memenuhi kriteria penelitian sebagai berikut:
1. Kriteria inklusi:
a. Berjenis kelamin jantan galur Sprague dawley b. Berusia ± 8 minggu
c. Berat badan ± 150-200 gram
2. Kriteria eksklusi:
a. Aktivitas kurangtidak aktif b. Mati selama masa pemberian perlakuan
c. Sakit penampakan rambut kusam, rontok, atau botak d. Penurunan berat badan 10 selama masa adaptasi di laboratorium
Besar sampel tiap kelompok minimal 5 ekor Murti, 2010. Besar sampel dihitung dengan rumus frederer, dimana t merupakan jumlah
kelompok uji, dan n adalah besar sampel per kelompok. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
t-1 n- 1 ≥ 15 Wulandari et al., 2010
Jumlah sampel yang digunakan minimal 5 ekor tikus putih per kelompok. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 36
ekor tikus putih Rattus novergicus yang terbagi dalam 6 kelompok, yaitu: 1. Kontrol Negatif : Tikus putih yang diinduksi STZ-NA tanpa
diberikan intervensi apapun, hanya diberikan aquades. 2. Kontrol Positif
: Tikus putih yang diinduksi STZ-NA dan diberikan obat Hipoglikemik oral metformin.
3. Kontrol perlakuan : Tikus putih yang diberikan seduhan daun
kersen, terbagi menjadi 3 kelompok, dengan variasi dosis pada tiap kelompok perlakuan, kelompok 1 diberi seduhan daun kersen dosis
250 mg200 grBB, kelompok 2 diberi seduhan daun kersen dosis 500 mg200 grBB, dan kelompok 3 diberi seduhan daun kersen dosis 750
mg200 grBB. 4. Kelompok normal
: Tikus putih yang tidak diinduksi STZ-NA dan tidak diberikan perlakuan apapun.