Hasil ini juga sesuai dengan Information content atau signalling hypothesis. Information content atau signalling hypothesis adalah teori yang
menyatakan bahwa investor menganggap perubahan dividen sebagai pertanda bagi perkiraan manajemen atas laba. Ada kecenderungan harga
saham akan naik jika ada pengumuman kenaikan dividen.
53
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Penelitian ini pada dasarnya dilakukakan untuk mengetahui pengaruh antara kkinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Kinerja perusahaan
diproksikan dengan return on assets ROA. Selain itu penelitian ini juga menguji apakah corporate social responsibility CSR dan kebijakan dividen
mampu mempengaruhi dalam hal ini memperkuat hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil pengujian menunjukkan variabel kinerja keuangan dengan proksi return on asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan. Hal ini dikarenakan semakin tinggi laba yang didapat perusahaan maka semakin baik pula kesejahteraan pemegang saham yang
berarti nilai perusahaan juga akan meningkat. 2. Variabel kebijakan dividen sebagai pemoderasi yang diproksikan dengan
dividend payout ratio mampu memperkuat hubungan kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan yang
yang diambil perusahaan dalam menentukan apakah laba akan dibagikan atau ditahan sebagai laba ditahan sangat menentukan pilihan para calon
investor.
3. Sedangkan variable kinerja keuangan ROA yang dimoderasi oleh corporate social responsibility tidak berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan. Hal tersebut terjadi karena calon investor menganggap bahwa kegiatan CSR merupakan sebuah keharus suatu perusahaan karena
sudah diatur dalam undang-undang, sehingga sebagian investor tidak mempertimbangkan hal tersebut dalam mengambil keputusan investasi.
B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan sebagai berikut : 1. Sampel pada penelitian selanjutnya hendaknya tidak dibatasi pada
perusahaan manufaktur saja, tetapi seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI.
2. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan proksi kinerja keuangan yang lain, seperti ROE, dll.
3. Penambahan tahun periode penelitian. 4. Untuk mendapatkan rincian yang lebih lengkap mengenai data-data
pengungkapan CSR perusahaan, hendaknya data-data CSR diperoleh langsung dari perusahaan yang bersangkutan.
C. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun selama 2010
– 2014 sebagai sampel sehingga belum dapat merepresentasikan semua perusahaan yang ada.