METODE PENELITIAN 30 HASIL DAN PEMBAHASAN 44 KESIMPULAN DAN SARAN

ix D AFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran PBL 14 Tabel 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Langsung 17 Tabel 2.1. Konfigurasi Elektron Gas Mulia 24 Tabel 3.2. Kisi – kisi test sebelum Validasi 33 Tabel 3.3. Rancangan Penelitian 37 Tabel 3.4. Persentase Nilai Sikap Siswa 43 Tabel 4.1. Kisi – Kisi test Sesudah Validasi 46 Tabel 4.2. Rata – Rata Nilai Hasil Belajar Siswa 47 Tabel 4.3. Rata – Rata Standar Deviasi Pre-test – Post-test 48 Tabel 4.4. Uji normalitas data pre-test dan post-test 48 Tabel 4.5. Uji Homogenitas Sampel 49 Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis Data Post-test 49 Tabel 4.7. Persen Peningkatan Hasil Belajar 50 viii DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Rancangan Penelitian 38 Gambar 4.1 Hasil Belajar Siswa 47 x DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Silabus 57 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 62 Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Tes 86 Lampiran 4a Instrumen Tes Sebelum Validasi 88 Lampiran 4b Instrumen Tes Setelah Validasi 96 Lampiran 5 Kunci Jawaban 101 Lampiran 6 Media Penelitian 102 Lampiran 7 Lembar Observasi Kreativitas Siswa 106 Lampiran 8a Perhitungan Validitas Test 111 Lampiran 8b Tabel Validitas 114 Lampiran 9a Perhitungan Realibilitas test 115 Lampiran 9b Tabel Reliabilitas 116 Lampiran 10a Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 117 Lampiran 10b Tabel Tingkat Kesukaran Soal Yang Valid 119 Lampiran 11a Perhitungan Daya Pembeda Test 120 Lampiran 11b Tabel Daya Pembeda 122 Lampiran 12 Tabulasi Data Nilai Siswa 123 Lampiran 13 Uji Normalitas Data 124 Lampiran 14 Perhitungan Uji Homogenitas 128 Lampiran 15 Pengujian Hipotesis 130 Lampiran 15a Tabel Varian dan Standart Deviasi 132 Lampiran 15bDeviasi Gain Eksperimen 1 dan eksperimen 2 134 Lampiran 16 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 136 Lampiran 17 Lembar Nilai Aktivitas Kreativitas siswa 140 Lampiran 18 Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment 141 Lampiran 19 Tabel Nilai Krisis Distribusi Chi Kuadrat 142 Lampiran 20 Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t 143 Lampiran 21 Daftar Nilai Persen Untuk Distribusi F 144 Lampiran 22 Dokumentasi Penelitian 147 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, karena melalui pendidikan segala potensi yang ada dalam diri manusia dapat dibina dan dikembangkan. Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar manusia untuk menyiapkan kehidupan yang berarti dan bermakna dengan cara meningkatkan kualitas hidup dalam segala aspek kepribadian yang dimilikinya. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan menyebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” Prayitno, dan Manullang. 2010. Proses pendidikan yang dilaksanakan di sekolah harus mempunyai tujuan. Segala sesuatu yang dilakukan oleh guru dan siswa harus menuju pada apa yang ingin dicapai. Suasana belajar dan pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan potensi anak didik siswa. Proses pendidikan harus berorientasi kepada siswa dan akhir dari proses pendidikan itu adalah berujung kepada pembentukan sikap, pengembangan kecerdasan intelektual serta pengembangan keterampilan anak sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian pendidikan diharapkan mampu mempersiapkan Sumber Daya Manusia SDM berkualitas yang mampu bersikap kritis, logis, mengkomunikasikan gagasan dan sistematis dalam menghadapi dan menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapinya Lisa, 2012. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan nilai-nilai tertentu pada anak didik, seperti nilai-nilai yang berguna bagi pengembangan dirinya. Nilai-nilai tersebut antara lain adalah nilai kesabaran, disiplin, kejujuran, harapan, kerja keras, keuletan dan tanggung jawab serta toleransi. Dalam 2 pendidikan karakter yang dinilai adalah perilaku atau sikap. Jadi pendidikan karakter dapat meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya dalam kompetensi afektif sikap dengan menanamkan nilai-nilai tersebut dalam diri siswa Albertus, 2010. Pendidikan karakter dapat di integrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Karena melalui pendidikan karakter siswa akan dilatih untuk berfikir logis, yaitu mampu memecahkan masalah sehingga kelak menjadi insan yang tangguh, kreativitas dan bermanfaat bagi alam semesta Hal ini dapat dilakukan dengan mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pembinaan karakter. Berdasarkan hal tersebut, mata pelajaran kimia yang merupakan salah satu materi yang dapat dikaitkan dalam berbagai hal termasuk membentuk karakter, mengingat kimia kaya akan pesan moral dan dapat membantu dalam pembentukan karakter seseorang Mellyzar, 2013. Dalam usaha membentuk karakter dan peningkatan hasil belajar siswa, guru dituntut untuk dapat mengembangkan model pembelajaran yang inovaif. Upaya – upaya perbaikan yang dilakukan mengarah pada pembelajaran yang mengarah kepada siswa. Pengembangan model pembelajaran merupakan strategi untuk meningkatkan minat siswa dengan cara bagaimana materi kimia dapat dikemas menjadi pembelajaran yang menarik dan mudah dimengerti. Penggunaan gambar – gambar yang bergerak animasi dalam pendeskripsian konsep kimia, selain akan mengkongkritkan materi kimia yang abstrak, juga dapat menambahkan daya penguat reinforment serta dapat menambah minat dan perhatian siswa sepanjang proses belajar mengajar. Di samping itu, pemakaian pembelajaran visual dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan belajar Nurhayati, 2013. Salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan alternative terbaik adalah model pembelajaran Problem Based learning. Model pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning, selanjutnya disingkat PBL, merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Problem based learning PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Problem Based Learning Pada Konsep Sistem Koloid

0 2 10

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

0 1 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

6 17 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH DALAM UPAYA MENUMBUHKAN SIKAP DEMOKRATIS DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 2 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN TERMOKIMIA.

0 3 24

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS.

0 3 13

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X SMA.

0 1 18

PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS WEBLOG DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 3 16

PENERAPAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DALAM POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 0 9

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL P

0 0 4