Kunci Dalam Relasi Database Model Relational

24 Konektor Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain Menunjukkan arus dari proses Gambar 2.3. Simbol-simbol Sistem Flowchart

2.8. Database Model Relational

Basis data relasional dapat didefinisikan sebagai basis data dimana data-data dapat diimplementasikan dalam suatu tabel dua dimensi yang terdiri dari baris dan kolom. Bebrapa pengertian dasar yang perlu untuk dipahami di dalam penyusunan basis data relasional ini adalah Entity, Atribut, Record, Nilai Data, dan Relasi.

2.8.1. Kunci Dalam Relasi

Sebuah relasi perlu adanya atribut yang mempunyai nilai-nilai yang dapat memberikan identifikasi yang unik, sebab secara matematis anggota-anggota kumpulan record harus dapat dibedakan satu dengan yang lainnya. Identifikasi unik ini disebut dengan KEY kunci . Berbagai macam kunci meliputi Primary key, Foreign key, dan Candidate key. 2.8.2. Hubungan Dalam Basis Data Relational 25 Basis data relasional digambarkan dengan menggunakan kumpulan entity dan setiap entity bisa terdiri dari beberapa atribut. Basis data relasional memiliki beberapa tipe hubungan antara entity dan relasi antar atribut yaitu hubungan satu ke satu one to one , hubungan satu ke banyak one to many , dan hubungan banyak ke banyak many to many . 26 B A B I I I P E R M A S A L A H A N PT. DELTA MULTI PERSADA adalah salah satu dari sekian banyak perusahaan yang ada di Surabaya yang jenis usahanya bergerak dalam bidang properti, dalam hal ini adalah penjualan rumah ruko real estat. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1989 dan pada tahun itu pula perusahaan ini resmi menjadi anggota REI Real Estate Indonesia JATIM dengan nomor anggota 03.00147. Setelah resmi menjadi anggota REI maka perusahaan ini memulai usahanya dengan produk yang ditawarkan kepada masyarakat yaitu berupa rumah ataupun ruko Rumah Toko. Selama ini sistem yang berjalan pada perusahaan adalah sistem yang masih manual dengan kata lain bahwa perusahaan ini masih belum menerapkan sistem yang terkomputerisasi untuk menjalankan kegiatan-kegiatan operasional perusahaan sehari-hari, baik itu kegiatan operasional tentang pelayanan penjualan rumah ruko kepada masyarakat ataupun kegiatan yang lainnya. Hal ini mungkin dapat dipahami karena perusahaan ini memang tergolong perusahaan yang baru berdiri. Tetapi jika hal ini sistem yang ada sekarang masih dipertahankan, terlebih dengan semakin ketatnya persaingan yang ada diantara perusahaan real estat sendiri, maka lambat laun perusahaan ini akan mempunyai daya saing yang rendah. Sehingga dalam berkompetisi dengan perusahaan real estat yang lain yang sudah menerapkan sistem komputerisasi dalam kegiatan operasionalnya maka perusahaan ini akan kalah. 27

3.1. Sistem Kerja