karbondioksida CO
2
, nitrogen oksida NO
x
dan sulfur dioksida SO
2
yang menyebabkan pencemaran udara.
Tabel 2.8 Karakteristik Mutu Solar Parameter
Spesifikasi Metode Uji
Densitas pada suhu 15
o
C 815 - 870
ASTM D1298 Angka Setana
Min 48 ASTM D976
Viskositas Kin 100
o
F 1,6 – 5,8
ASTM D445 Titik Nyala Flash Point
o
C Maks 18
ASTM D6450 Korosi Bilah Tembaga
Maks No 1 ASTM D130
Temperatur distilasi 90 Vol
o
C Maks 370
ASTM D86 Warna Colour
Maks 3,0 ASTM D6045
Sumber : Spesifikasi Solar dari Dirjen Migas
2.7.1. Densitas Density
Densitas atau berat jenis fluida adalah suatu perbandingan antara massa suatu zat dengan volumenya. Densitas adalah salah satu variabel untuk menentukan :
1. Untuk konversi volume pada temperatur standard 2. Untuk menghitung berat minyak.
3. Untuk mengetahui adanya kontaminasi Kerapatan suatu fluida p dapat didefenisikan sebagai massa per satuan volum
m P = ---
V
Universitas Sumatera Utara
Dengan : P = rapat massa kgm
3
m = massa kg v = volume m
3
Densitas biodiesel biasanya lebih besar dari densitas minyak solar, hal ini disebabkan berat molekul etil ester lebih besar dari berat molekul minyak solar. Densitas
berhubungan dengan nilai kalor dan daya yang dihasilkan oleh mesin diesel per
satuan volume bahan bakar Prihandana, R. et al, 2006. Densitas bahan bakar motor dapat menunjukkan sifat serta kinerja seperti kualitas penyalaan, daya, sifat-sifat pada
suhu rendah dan pembentukan asap.
2.7.2 Titik Nyala
Flash Point
Titik nyala flash point adalah suhu terendah dimana bahan bakar tersebut dapat terbakar ketika bereaksi dengan udara . Bila nyala terus terjadi secara terus menerus,
maka suhu tersebut dinamakan titik bakar fire poin, sifat ini menunjukkan adanya materi-materi yang volatil dan mudah terbakar. Titik nyala secara tidak langsung
terkait dengan kerja mesin. Titik nyala yang terlampau tinggi dapat menyebabkan keterlambatan penyalaan, sementara apabila titik nyala terlalu rendah akan
menyebabkan timbulnya denotasi yaitu ledakan kecil yang terjadi sebelum bahan bakar masuk ruang bakar. Hal ini juga dapat meningkatkan resiko bahaya saat
penyimpanan. Semakin tinggi titik nyala dari suatu bahan bakar semakin aman penanganan dan penyimpanannya.
Universitas Sumatera Utara
Titik nyala diperlukan untuk keselamatan dalam penimbunan, pengangkutan dan penyaluran bahan bakar minyak, untuk mengukur kecenderungan sampel membentuk
nyala api bila bercampur dengan udara pada temperatur tertentu, untuk menjamin keselamatan pengangkutan dan penyimpanan dan mengetahui indikasi adanya
kontaminasi.
2.7.3. Temperatur Destilasi Distillation