DAMPAK LOPO KOPI TERHADAP PERAN KEPALA KELUARGA (PERSPEKTIF ROBERT KING MERTON DI DESA MANDASIP KECAMATAN SIMANGAMBAT KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA).

(1)

DAMPAK LOPO KOPI TERHADAP PERAN KEPALA KELUARGA (PERSPEKTIF ROBERT KING MERTON DI DESA MANDASIP KECAMATAN

SIMANGAMBAT KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Rini Hesti Nasution 3122122010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Rini Hesti Nasution. Nim 3122122010. Dampak Lopo Kopi Terhadap Peran Kepala Keluarga (Perspektif Robert King Merton di Desa Mandasip Kecamatan Simangambat Kabupaten Padang Lawas Utara). Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas kepala keluarga di lopo kopi. Mengetahui disfungsi kepala keluarga yang berada di lopo kopi. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui peran dan tanggung jawab kepala keluarga di Desa Mandasip Kecamatan Simangambat Kabupaten Padang Lawas Utara.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara secara mendalam kepada kepala keluarga yang memiliki intensitas waktu yang lama di lopo kopi, observasi tanpa berperan serta, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori disfungsi dan teori fungsional struktural. Informan dalam penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh informan yang berjumlah 12 orang.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1). Ada berbagai aktivitas kepala keluarga di lopo kopi diantaranya ngopi, bermain catur, bermain kartu, menonton televise, bermain biliar dan bermain gitar. 2). Disfungsi kepala keluarga yang terjadi dalam keluarga adalah disfungsi mencari nafkah. Hal ini disebabkan skill kepala keluarga dalam pertanian yang lebih rendah dibandingkan dengan istri atau ibu rumah tangga. Selain itu dipicu dengan kebiasaan kepala keluarga berada di lopo kopi dalam waktu lama serta etos kerja kepala keluarga yang rendah. Sehingga fungsi kepala keluarga tidak berjalan dengan semestinya. 3). Kepala keluarga tahu akan peran, fungsi dan tanggung jawabnya dalam keluarga yang dipimpinnya. Namun kepala keluarga tidak memiliki kesadaran dalam mencari nafkah. Kepala Keluarga berpendapat bahwa tugas mencari nafkah adalah tugas suami istri. Istri sudah menerima kebiasaan suami ke lopo kopi setelah beberapa kali mengalami konflik. Demi menjaga kesetabilan sruktur fungsional keluarga sebagai sistem sosial maka istri melaksanakan fungsi kepala keluarga dalam mencari nafkah. Berbagai persepsi ditunjukkan oleh masyarakat disatu sisi masyarakat menganggap yang dilakukan oleh kepala keluarga tidak pantas karena justru memberatkan bagi ibu rumah tangga. Disis lain masyarakat berpendapat istri yang menggantikan fungsi suami merupakan tindakan yang bijaksana demi menjaga kesetabilan dan keutuhan keluarga.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu menyertai dan meolong penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Dampak Lopo Kopi Terhadap Peran Kepala Keluarga (Perspektif Robert King Merton di Desa Mandasip Kecamatan Simangambat Kabupaten Padang Lawas Utara)” ini dengan baik. Penulisan skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa terdapat tantangan dan hambatan baik waktu, tenaga, materi, pustaka, pengalaman, pengetahuan dan lain sebagainya. Penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, namun penulis berusaha menyajikan dengan baik. Pada proses penyelesaian skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dra. Nurmala Berutu, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Dra. Puspitawati, M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.


(7)

iii

4. Bakhrul Khair Amal, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi, terima kasih atas waktu, saran, kontribusi, dan bantuan Bapak dalam penulisan skripsi ini yang sangat berarti bagi penulis.

5. Dr. Nurjannah, M. Pd sebagai Dosen Pembimbing Akademik sekaligus dosen penguji dalam skripsi ini, terima kasih atas arahan, masukan, bimbingan, dan bantuan yang ibu berikan selama ini kepada penulis. 6. Drs. Payerli Pasaribu, M. Si selaku dosen penguji, penulis ucapkan banyak

terima kasih buat kritikan dan masukan yang sangat berharga yang telah diberikan kepada penulis.

7. Dr. Rosramadhana, M. Si selaku dosen penguji dan dosen yang sangat menginspirasi bagi penulis, penulis ucapkan banyak terima kasih buat kritikan dan masukan yang sangat berharga yang telah diberikan kepada penulis.

8. Kepada seluruh Bapak, Ibu dosen Pendidikan Antropologi yang telah memberikan ilmu pengetahuan, pengalaman,bantuan, nasehat dan motivasi kepada penulis selama berada dibangku kuliah. Terkhusus untuk Ibu Supsiloani, M. Si, Bapak Drs.Tumpal Simarmata, M. Si, Bang Muhammad Iqbal, S.Sos dan Ibu Sulian Ekomila, S. Sos, MSP yang telah memberikan masukan, motivasi dan waktu luang berdiskusi dengan penulis.

9. Teristimewah untuk kedua belahan jiwa saya Alm. Tongku Malim Nasution dan Nurbasiti Harahap orang tua tercinta dan tersayang, yang telah memberikan motivasi, kasih sayang, bantuan, doa, mendidik, mengajari, membesarkan dan telah rela berjuang dalam menyekolahkan


(8)

iv

penulis. Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Allah tetap menyertai, memberikan umur yang panjang, memberikan kesehatan, rejeki kepada kalian. Semoga Papa ditempatkan disisi Allah dengan baik. Amin 10.Kakak tersayang (Masrita Nasution), abang (Hamka Alfian Nasution,

Sukriadi Nasution, Ahmad Rujaini Nasution), adik (Himpun Dardawi Nasution, Santiriyati Nasution), uda (Amron Nasution) dan edaku ( Murni Harahap, Mewah hati Hasibuan) yang telah menjadi sosok ayah bagi penulis, selalu hadir dalam setiap kehidupan, mengajari berbagai hal, memotivasi setiap waktu, mendukung baik dari segi waktu, tenaga, biaya dan doa, serta pengertian yang baik sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

11.Kakak yang menginspirasi Ayu Febriani M, Si yang selalu membantu penulis dalam penyususnan berkas – berkas dan juga masukan dalam pengerjaan skripsi ini.

12.Sahabat terbaik penulis yaitu Remina Tarigan, Hasanah Lubis, Ade Mariani Agustina, Anwar Soleh Purba, Jufriadi Harahap, Justan Ariandi, Siti Robulan, Rohmania br. Parangin – angin, Nurcahayanta, Fitrah Habibullah, Suriyati srg, Rosmaini Harahap, Patima Hanum, Asmeriyanti Lubis, Sikembar, Nurainun Nst, Siti Addiyah Nst terima kasih buat dukungan, motivasi, bantuan, kebersamaan dan kenangan indah yang sangat berharga teman-teman tanpa kalian penulis tidak bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.


(9)

v

13.Teman-teman konsenterasi antropologi dan sosiologi 2012 yaitu Asnika, Rahmat, Apriando, Leli, Zul Afdila, Isnaini, Nurhamidah, Erika, Tenny, Daniel, Janwilson, Aries, Rado, Canra, Hikayah, Amand, Iis, Purnama, Juhairia, Gadis, Raras, Wiwik, Yossi, Richad, Novita Fransiska, Reyna yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih untuk kebersamaan yang telah terjalin selama ini.

14.Sahabat – sahabat penulis selama PPLT di SMP Negeri 1 Kuala Tahun 2015 yakni Iko Musthafa Boangmanalu, Wiranda Sihaloho, Risky Fauzan, Astri, Sakinah, Fika dan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih penulis ucapkan buat segala kenangan indah yang telah kita lalui bersama, yang selalu ada buat penulis dalam suka maupun duka. 15.Susilo Bambang Yudhoyono sebagai mantan Presiden Republik Indonesia

beserta jajarannya yang telah membuat program beasiswa bidik misi, mungkin tanpa adanya beasiswa bidik misi tersebut penulis tak akan dapat kuliah seperti saat ini, untuk itu penulis ucapkan terima kasih.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Masukan dan saran sangat diharapkan demi kemajuan penulis dimasa mendatang.

Medan, Agustus 2016 Penulis

Rini Hesti Nasution NIM. 3122122010


(10)

vi

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL DAN BAGAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.2 Kerangka Teori... 12

2.2.1 Teori Disfungsi ... 12

2.2.2 Teori Fungsional Struktural ... 15

2.3 Kerangka Konseptual ... 21

2.3.1 Peran ... 21

2.3.2 Keluarga (Family) ... 22

2.3.2.1 Peranan Keluarga ... 24


(11)

vii

2.3.3 Lopo kopi atau Warung Kopi ... 30

2.4 Kerangka Berfikir... 32

BAB III METOE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 34

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 34

3.2.1 Subjek Penelitian ... 34

3.2.2 Tempat atau Lokasi Penelitian ... 35

3.2.3 Pelaku atau Informan Penelitian ... 35

3.2.4 Objek Penelitian ... 37

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.3.1 Observasi... 37

3.3.2 Wawancara ... 38

3.3.3 Dokumentasi ... 39

3.4 Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 42

4.1.1 Keadaan Geografis ... 42

4.1.2 Keadaan Demografis ... 43

4.2 Gambaran Umum Lopo kopi atau Warung Kopi ... 47

4.3 Aktivitas Kepala Keluarga di Lopo Kopi ... 59

4.4 Disfungsi Kepala Keluarga yang Berada di Lopo Kopi ... 67

4.5 Peran dan Tanggung Jawab Kepala Keluarga yang Sering ke Lopo Kopi Serta Memiliki Intensitas Waktu Lama Berada di Lopo Kopi ... 77


(12)

viii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 86 5.2 Saran ... 87 DAFTAR PUSTAKA

PANDUAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN

DAFTAR PELANGGAN LOPO KOPI DAFTAR GAMBAR


(13)

ix

DAFTAR TABEL DAN BAGAN

Tabel 1 : Struktur Sistem Tindakan Umum ... 16

Tabel 2 : Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 43

Tabel 3 : Keadaan Penduduk Desa Mandasip ... . 44

Tabel 4 : Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama ... 45

Tabel 5 : Komposisi Penduduk Berdasarkan Etnis ... 45

Tabel 6 : Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 46

Tabel 7 : Nama Pelanggan Lopo Kopi Di Desa Mandasip ... 59

Tabel 8 : Intensistas Waktu Kepala Keluarga dalam Sehari Semalam .. 73

Bagan 1 : Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons dan Disfungsi Robert K. Merton ... 20

Bagan 2 : Lopo kopi yang Ada di Desa Mandasip ... 51

Bagan 3 : Disfungsi Peran Kepala Keluarga karena berada di Lopo Kopi ... 75


(14)

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain, hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan. Adanya keterbatasan tersebut mendorong manusia dalam berinteraksi antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok maupun individu dengan kelompok. Interaksi sosial ini merupakan naluri manusia yang sejak lahir membutuhkan pergaulan dengan sesamanya (gregoriousness).

Individu yang terhimpun dalam masyarakat (society) merupakan sistem sosial. Sebagai sistem sosial yang terdiri dari berbagai unsur yang saling berhubungan satu sama lain akan berusaha agar tetap integrasi dan seimbang demi tercapainya tujuan bersama. Individu dalam masyarakat memiliki status dan peran masing – masing yang harus diemban. Dimana antara peran dan status individu yang satu dengan individu lainnya saling berhubungan serta menjadi sebuah sistem sosial dalam masyarakat.

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari beberapa individu. Individu merupakan anggota keluarga yang memiliki status dan peran masing - masing. Seorang suami umumnya adalah memiliki status atau kedudukan dan berperan sebagai kepala rumah tangga yang bertanggung jawab dalam sebuah keluarga, seperti halnya mencari nafkah, memberikan kasih sayang, memberikan perlindungan, dan lain sebagainya. Sementara status atau kedudukan istri sebagai ibu rumah tangga diharapkan mampu melaksanakan peran dan


(16)

2

tanggung jawabnya sebagaimana mestinya, contohnya mengurus segala keperluan rumah tangga, mendidik dan mengajari anak, memberikan kasih sayang, dan lain sebagainya.

Status dan peran yang dimiliki anggota keluarga yakni ayah, ibu rumah tangga, dan anak merupakan sebuah sistem sosial dalam keluarga. Terdapat hubungan antara anggota keluarga artinya saling berhubungan satu sama lain sehingga tujuan bersama dapat tercapai. Tujuan keluarga yang hendak dicapai adalah keluarga yang sejahtera dan harmonis.

Angggota keluarga harus menjalankan peran, fungsi masing – masing sesuai status yang dimiliki. Ayah sebagai kepala keluarga yang memiliki kewajiban untuk mencari nafkah bagi keluarga yang dipimpinnya harus bertindak sebagai mana mestinya. Selain itu kepala keluarga juga memiliki peran yang sangat penting untuk mewujudkan sebuah keluarga harmonis.

Lingkungan sangat mempengaruhi tindakan seseorang dalam masyarakat. Tindakan seseorang kadangkala tidak sesuai dengan peran dan status yang dimilikinya disebabkan pengaruh sosial budaya yang ada dilingkungan individu tersebut. Jika hal tersebut terjadi dalam sebuah sistem sosial contohnya keluarga maka akan mengganggu fungsi anggota keluarga lainnya dan menimbulkan disfungsi.

Beberapa tahun belakangan fenomena ngopi dalam masyarakat semakin popular. Banyak berdiri warung kopi di perkotaan mulai dari yang sederhana hingga modern. Budaya tidak hanya terjadi pada masyarakat perkotaan tapi juga terjadi pada masyarakat pedesaan. Masyarakat pedesaan yang dikenal sebagai


(17)

3

masyarakat sederhana dan memiliki solidaritas yang tinggi antar sesama anggota masyarakat. Hal tersebut bisa dilihat pada fenomena dilapangan yakni kepala keluarga yang memiliki kebiasaan pergi ke warung kopi.

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya lingkungan sangat mempengaruhi individu dalam bertindak. Lingkungan yang baik akan mendorong individu untuk bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat begitu juga sebaliknya. Individu yang memiliki lingkungan dan masyarakat yang memiliki suatu kebiasaan atau budaya tertentu dengan intensitas waktu yang cukup lama tidak jarang akan membaur dan ikut memiliki kebiasaan tersebut. Begitu juga dengan masyarakat desa Mandasip terkhusus kepala keluarga memiliki kebiasaan ke warung kopi atau Lopo kopi . Kebiasaan ini merupakan prilaku mayoritas masyarakat Desa Mandasip Kecamatan Simangambat Kabupaten Padang Lawas Utara.

Warung Kopi dalam bahasa suku Batak Mandailing adalah Lopo kopi . Lopo kopi merupakan salah satu wadah terjadinya interaksi sosial diantara pengunjung maupun pengunjung dengan penjual atau pemilik Lopo kopi. Lopo kopi atau warung kopi tidak hanya menyediakan minuman kopi tapi juga makanan dan minuman lainnya seperti teh manis dingin, teh susu, pecal dan mei. Selain itu Lopo kopi juga menyediakan sarana yang menunjang hiburan pengunjung seperti papan catur, kartu dan televisi.

Keberadaan Lopo kopi tersebar di daerah Kabupaten Mandailing Natal hingga Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara yang kini mengalami pemekaran daerah. Kabupaten Padang Lawas Utara merupakan salah satu daerah


(18)

4

hasil pemekaran Kabupaten Tapanuli Selatan. Menurut pengamatan penulis mayoritas desa yang berada di kabupaten ini memiliki Lopo kopi , salah satunya adalah Desa Mandasip.

Kebiasaan kepala keluarga dan pemuda desa Mandasip ke Lopo kopi setiap hari menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk diteliti. Lopo kopi bagi masyarakat desa Mandasip kecamatan Simangambat kabupaten Padang Lawas Utara menjadi tempat masyarakat berkumpul untuk melepas lelah, tempat meluangkan waktu sebelum melaksanakan aktivitas maupun tempat untuk menghabiskan waktu dari pagi sampai sore bahkan malam hari.

Sebuah fenomena menarik dan faktual pengunjung Lopo kopi di desa Mandasip kecamatan Simangambat Kabupaten Padang lawas Utara tidak ada perempuan. Perempuan dianggap aneh atau melanggar norma kebiasaan jika pergi ke Lopo kopi . Para pengunjung Lopo kopi adalah laki – laki baik yang sudah berumah tangga (bapak - bapak) maupun yang belum berumah tangga atau remaja. Sebagian pengunjung setiap hari menghabiskan sebagian besar rutinitasnya di Lopo kopi baik pada pagi hari, siang hari, sore hari maupun malam hari. Fenomena ini sudah mendarah daging atau menjadi suatu kebiasaan yang sejak lama bagi masyarakat desa Mandasip.

Masyarakat desa Mandasip hidup dengan sederhana, namun dibalik kehidupan tersebut ada hal yang sangat menarik bagi peneliti yaitu sebagain bapak – bapak atau kepala keluarga menghabiskan waktu seharian di Lopo kopi .Sedangkan istri mereka sebagai ibu rumah tangga memiliki peran ganda. Peran ganda tersebut tercitra dari aktivitas sehari –hari ibu rumah tangga di desa


(19)

5

Mandasip. Pada pagi hari para ibu rumah tangga sibuk dengan pekerjaan rumah sedangkan bapak – bapak pergi ke Lopo kopi . Setelah selesai mengurus rumah dan anak para ibu akan pergi ke Sawah, Ladang sementara suami mereka berada di Lopo kopi .

Kepala keluarga yang memilki intensistas waktu yang banyak di Lopo kopi memberi pengaruh terhadap etos kerja, status, peran dan tanggung jawab dalam sebuah keluarga.

Fahrizal (2014 : 4) menyatakan “Keberadaan kedai kopi secara tidak

langsung mempunyai efek terhadap kegiatan masyarakat di suatu tempat, misalnya dalam hal etos kerja. Memang bila di kaji lebih jauh, tinggi rendahnya etos kerja masyarakat ditentukan oleh pribadi demi pribadi dari masyarakat tersebut. Namun jika kita mau jujur, keberadaaan kedai kopi bagi sebahagian masyarakat akan berakibat turunnya etos kerja”.

Seorang kepala keluarga tentu memiliki tanggung jawab yang besar untuk memberikan dan menciptakan kehidupan yang sejahtera dan harmonis bagi anggota keluarga yang dipimpinnya. Keluarga harmonis akan tercipta jika anggota keluarga baik ayah, ibu dan anak menjalankan peran sesuai status yang diembannya. Selain itu diantara anggota keluarga juga terjalin komunikasi dan interaksi yang baik. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti “Dampak Lopo Kopi Terhadap Peran Kepala Keluarga (Perspektif Robert King Merton di Desa Mandasip Kecamatan Simangambat Kabupaten Padang Lawas Utara)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi beberapa masalah yang akan diteliti yaitu :

1. Manfaat dan fungsi lopo kopi .


(20)

6

3. Peran kepala keluarga yang sering di Lopo kopi .

4. Kesadaran peran dan tanggung jawab kepala keluarga yang berada di Lopo kopi .

5. Dampak Lopo kopi terhadap peran kepala keluarga

6. Disfungsi peran kepala keluarga yang berada di Lopo kopi di desa Mandasip Kecamatan Simangambat kabupaten Padang Lawas Utara.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak menjadi rancu atau pun menjadi luas kepada hal-hal yang tidak terkait dengan masalah yang sedang di teliti, serta peneliti memiliki panduan penelitan maka perlu pembatasan masalah. Oleh karena itu adanya pembatasan masalah, diharapkan penelitian ini akan menjadi lebih fokus. Penelitian ini hanya membahas tentang Dampak Lopo Kopi Terhadap Peran Kepala Keluarga (Perspektif Robert King Merton di Desa Mandasip Kecamatan Simangambat Kabupaten Padang Lawas Utara)”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana aktivitas kepala keluarga di Lopo kopi ?

2. Bagaimana disfungsi kepala keluarga yang berada di Lopo kopi ?

3. Bagaimana peran dan tanggung jawab kepala keluarga yang sering pergi ke Lopo kopi serta memiliki intensitas waktu lama berada di Lopo kopi ?


(21)

7

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui aktivitas kepala keluarga di Lopo kopi .

2. Mengetahui disfungsi kepala keluarga yang berada di Lopo kopi.

3. Mengetahui peran dan tanggung jawab kepala keluarga yang sering pergi ke Lopo kopi serta memiliki intensitas waktu lama berada di Lopo kopi.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini dapat di bagi menjadi dua yaitu : 1. Secara Teoritis

a. Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti maupun masyarakat, mengenai dampak lopo kopi terhadap peran kepala keluarga perspektif Robert King Merton di Desa Mandasip Kecamatan Simangambat Kabupaten Padang Lawas Utara.

b. Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang Antropologi dan Sosiologi.

2. Secara Praktis

a. Penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dan bahan kajian bagi masyarakat khususnya keluarga terkait dampak lopo kopi terhadap peran kepala keluarga di Desa Mandasip Kecamatan Simangambat Kabupaten Padang Lawas Utara.

b. Selain itu sebagai masukan dan solusi bagi kepala keluarga, keluarga dan masyarakat dalam menyikapi permasalahan sosial terkait dengan


(22)

8

dampak lopo kopi terhadap peran kepala keluarga di Desa Mandasip Kecamatan Simangambat Kabupaten Padang Lawas Utara.

c. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya, tentang dampak lopo kopi terhadap peran kepala keluarga perspektif Robert King Merton.


(23)

86 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di desa Mandasip Kecamatan Simangambat kabupaten Padang Lawas Utara maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan yakni :

1) Ada berbagai aktivitas kepala keluarga di lopo kopi diantaranya ngopi, makan dan minum, bermain catur, bermain kartu, menonton televise, bermain bilyar dan bermain gitar. Aktivitas tersebut dilakukan kepala keluarga untuk mengisi waktu ketika berada di lopo kopi.

2) Disfungsi kepala keluarga yang terjadi dalam keluarga adalah disfungsi mencari nafkah. Hal ini dikarenakan skill kepala keluarga dalam pertanian yang lebih rendah dibandingkan dengan istri atau ibu rumah tangga. Selain itu dipicu dengan kebiasaan kepala keluarga berada di lopo kopi. dalam waktu lama. Kepala keluarga memilih berdiam diri di lopo kopi dari pada bekerja disawah dan menderes juga diakibatkan rasa malas. Sehingga peran, fungsi kepala keluarga tidak berjalan dengan semestinya akibatnya istri menanggung peran kepala keluarga dalam mencari nafkah keluarga.

3) Kepala keluarga tahu akan peran, fungsi dan tanggung jawabnya dalam keluarga. Namun kepala keluarga tidak sadar akan fungsi dan tanggung jawabnya dalam kelurga yang dipimpinnya dalam mencari nafkah. Kepala keluarga berpendapat bahwa tugas mencari nafkah adalah tugas


(24)

87

suami istri. Selain itu sebagai kepala keluarga ia berhak memimpin keluarga dan perintahnya yang harus ditatai oleh anggota keluarga lainnya termasuk mencari nafkah. Istri harus menerima perlakuan suami walaupun harus mengorbankan perasaan, tenaga dan pikiran. Istri sudah menerima kebiasaan suami ke lopo kopi setelah beberapa kali mengalami konflik. Konflik merupakan aib yang memalukan bagi kelaurga khusnya keluarga besar perempuan. Oleh sebab itu demi menjaga kesetabilan sruktur fungsional keluarga sebagai sistem sosial maka istri melaksanakan fungsi kepala keluarga dalam mencari nafkah. Berbagai persepsi yang ditunjukkan oleh masyarakat disatu sisi masyarakat menganggap yang dilakukan oleh kepala keluarga tidak pantas dilakukan karena justru memberatkan bagi ibu rumah tangga, dan pekerjaan tersebut harusnya menjadi tugas dan tanggung jawab seorang suami. Disisi lain ada pula masyarakat yang menganggap bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh istri untuk menjalankan fungsi kepala keluarga tersebut pantas dilakukan karena bila ibu rumah tangga tersebut tidak melakukan pekerjaannya maka hidup mereka akan menjadi sangat sulit apalagi suami mereka tidak mau bekerja.

5.2SARAN

Setelah peneliti melakukan penelitian langsung ke lapangan dan melihat bagaimana kondisi yang dialami oleh para informan di desa Mandasip Kecamatan Simangambat kabupaten Padang Lawas Utara maka peneliti memberikan saran, diantaranya :


(25)

88

1. Kepala keluarga diharapkan menjalankan fungsinya dalam keluarga yakni fungsi dalam mencari nafkah untuk keluarga yang dipimpinnya. Selain itu waktu berada di lopo kopi juga diharapkan semakin menurun, artinya harus disesuaikan dengan waktu bekerja dan istirahat maupun kebersamaan dengan keluarga. Hal ini bertujuan demi terwujudnya harmonisasi keluarga. Tidak ada yanganggota keluarga yang dirugikan seperti istri dan anak.

2. Ibu Rumah diharapkan supaya lebih memotivasi dan memberi kesadaran bagi suami atau kepala keluarga akan tanggung jawab dan fungsinya dalam keluarga dalam mencari nafkah. Selain itu ibu rumah tangga juga harus bersikap lemah lembut atau tidak mengomel ketika suami atau kepala keluarga bekerja disawah atau tempat lainnya. Ibu rumah tangga diharapkan agar lebih memotivasi para suami mereka agar nantinya suami mereka akan tergerak dan mulai berubah dengan menunjukkan adanya perubahan sikap yang mau bekerja.

3. Kepada Pemilik Lopo Kopi, untuk membuat jadwal buka dan tutup lopo kopi sesuai dengan standar usaha atau tidak buka 24 jam.

4. Kepada Masyarakat, untuk tetap memperhatikan masyarakatnya satu sama lain. Saling tolong menolonglah terhadap sesama, karena meskipun pertolongan masyarakat masih bisa dibilang kecil, namun hal tersebut sangat bermanfaat bagi orang lain yang sangat membutuhkan. Nasehatilah dan tegurlah orang lain bila hal tersebut dapat memberikan perubahan, seperti halnya suami para ibu rumah tangga yang menjalankan peran


(26)

89

ganda. Agar suatu saat yang dinasehati dapat berubah dan menjadi sadar akan sikap dan perilaku yang mereka lakukan selama ini yang kurang pantas untuk dilakukan.


(27)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku :

Arikunto, Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta : Kencana.

Goode, William J. 2004. Sosiologi Keluarga. Jakarta : Bumi Aksara.

Harimsyah, Ganjar. Dkk. 2011. Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Hakim, Khairul. 2013. “Keluarga Melayu yang Harmonis dalam Telisik

Antropologi”. Dalam Bungaran Antonius Simanjuntak (editor).

“Harmonious Family Upaya Membangun Keluarga Harmonis. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Horton, Paul B dan Chester L.Hunt. 1993. Sosiologi. Jakarta : Erlangga.

Moleong, Lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya

Mulyono, Bambang. 1986. KenakalanAnak-Anak. Yokyakarta: Andi Offset. Mufidah Ch. 2004. Paradigna Gender. Malang: Bayumedia Publishing.

Poloma, margaret.2010. Sosiologi Kontemporer. PT Rajagrafindo persada :Jakarta Raho, Bernard. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Ritzer, George & Godman, J. Douglas. 2005. Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Prenada Media.

Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2013. “Harmonious Family Upaya Membangun Keluarga Harmonis. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi SuatuPengantar. Jakarta: Rajawali Pers. Sunarto, kamanto. 2000. Pengantar Sosiologi. FE Universitas Indonesia: jakarta Spradley. 2008. Metode Etnografi. Yogyakarta : Tiara Wacana.


(28)

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabet.

Soe’oed, R. Diniarti F. 2004. “ Proses Sosialisasi”. Dalam Ihromi,

T.O.(penyunting). Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Suleeman, Evelyn. 2004. “ Hubungan –Hubungan dalam Keluarga”. Dalam

Ihromi, T.O.(penyunting). Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta : Yayasan obor Indonesia.

Wibawa, Heru Kustriyadi. 2002. Perencanaan Keuangan Keluarga (Sebuah Langkah Menuju Keluarga Sejahtera. Jakarta : Salemba Empat.

Zaitunah Subhan, 2005. Membina Keluarga Sakinah. Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara.

Sumber Tesis :

Novitayani. 2014. “Warung Kopi Sebagai Sarana Komunikasi dan Sumber

Informasi Bagi Profesi Wartawan”. Tesis dipublikasikan. Magister Ilmu komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Skripsi :

Aprillia Lestari. 2015. Disfungsi Keluarga dalam Novel Cinta Masih Ada Karya Embart Nugroho: Suatu Tinjauan Sosiologi Sastra. Skripsi dipublikasikan. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Fahrizal, M. 2014. “ KEDAI KOPI “ ( Studi Etnografis Aktifitas dan Peran Kedai Kopi di Perumnas Simalingkar kota Medan ). Skripsi dipublikasikan. Universitas Sumatera Utara.

Rahmawati. 2007. “UPAYA ISTRI YANG BEKERJA DI PABRIK DALAM

MENCIPTAKAN HARMONISASI KELUARGA (Studi Di Desa Ringinpitu

Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung”. Skripsi

dipublikasikan. Jurusan Al-Ahwal As-Syakhsiyyah Fakultas Syari'ah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.

Sholihin, Muhammad. 2014. “MAKNA KEBERADAAN WARUNG KOPI (Studi

Atas Makna Warung Kopi Giras 26 Bagi Masyarakat Konsumen di Jalan


(29)

dipublikasikan. Program studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura.

Sumber Jurnal :

Yigibalom, Leis. 2013. “Peranan Interaksi Anggota Keluarga Dalam Upaya Mempertahankan Harmonisasi Kehidupan Keluarga Di Desa Kumuluk Kecamatan Tiom Kabupaten Lanny Jaya”. Journal Volume II. No. 4. Sumber Artikel :

Pramono, Didi. 2013. Anatomi Teori Talcott Parsons. Social Science Education Department Postgraduate Program Semarang State University. Diakses tanggal 23 Mei 2016

Sumber Internet :

Fandi, Arif. 2011. “ Peran Warkop dalam Masyarakat Aceh”. http://ARIF FANDI

_ peran warkop dalam masyarakat aceh.html diakses tanggal 1 November 2015.

Ikhwan, Muhammda. 2013. “Pengaruh Keberadaan Warung Kopi Terhadap

Prilaku Masyarakat Kampung Juani Tahun 2010-2012”. http://ikhwan-perbaungan.blogspot.co.id/2013/04/makalah-pengaruh-keberadaan-warung kopi.html diakses tanggal 1 November 2015.

Novia Roza. 2011. Penyebab Konflik Antara Komunitas Saniang Baka dengan Komunitas Muara Pingai Kabupaten Solok. Universitas Andalas : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Irineriskyana . 2011. Robert K. Merton. Dikutip dalam : http://irineriskyana.blog.fisip.uns.ac.id/2011/11/03/robert-k-merton/


(1)

87

suami istri. Selain itu sebagai kepala keluarga ia berhak memimpin keluarga dan perintahnya yang harus ditatai oleh anggota keluarga lainnya termasuk mencari nafkah. Istri harus menerima perlakuan suami walaupun harus mengorbankan perasaan, tenaga dan pikiran. Istri sudah menerima kebiasaan suami ke lopo kopi setelah beberapa kali mengalami konflik. Konflik merupakan aib yang memalukan bagi kelaurga khusnya keluarga besar perempuan. Oleh sebab itu demi menjaga kesetabilan sruktur fungsional keluarga sebagai sistem sosial maka istri melaksanakan fungsi kepala keluarga dalam mencari nafkah. Berbagai persepsi yang ditunjukkan oleh masyarakat disatu sisi masyarakat menganggap yang dilakukan oleh kepala keluarga tidak pantas dilakukan karena justru memberatkan bagi ibu rumah tangga, dan pekerjaan tersebut harusnya menjadi tugas dan tanggung jawab seorang suami. Disisi lain ada pula masyarakat yang menganggap bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh istri untuk menjalankan fungsi kepala keluarga tersebut pantas dilakukan karena bila ibu rumah tangga tersebut tidak melakukan pekerjaannya maka hidup mereka akan menjadi sangat sulit apalagi suami mereka tidak mau bekerja.

5.2SARAN

Setelah peneliti melakukan penelitian langsung ke lapangan dan melihat bagaimana kondisi yang dialami oleh para informan di desa Mandasip Kecamatan Simangambat kabupaten Padang Lawas Utara maka peneliti memberikan saran, diantaranya :


(2)

88

1. Kepala keluarga diharapkan menjalankan fungsinya dalam keluarga yakni fungsi dalam mencari nafkah untuk keluarga yang dipimpinnya. Selain itu waktu berada di lopo kopi juga diharapkan semakin menurun, artinya harus disesuaikan dengan waktu bekerja dan istirahat maupun kebersamaan dengan keluarga. Hal ini bertujuan demi terwujudnya harmonisasi keluarga. Tidak ada yanganggota keluarga yang dirugikan seperti istri dan anak.

2. Ibu Rumah diharapkan supaya lebih memotivasi dan memberi kesadaran bagi suami atau kepala keluarga akan tanggung jawab dan fungsinya dalam keluarga dalam mencari nafkah. Selain itu ibu rumah tangga juga harus bersikap lemah lembut atau tidak mengomel ketika suami atau kepala keluarga bekerja disawah atau tempat lainnya. Ibu rumah tangga diharapkan agar lebih memotivasi para suami mereka agar nantinya suami mereka akan tergerak dan mulai berubah dengan menunjukkan adanya perubahan sikap yang mau bekerja.

3. Kepada Pemilik Lopo Kopi, untuk membuat jadwal buka dan tutup lopo kopi sesuai dengan standar usaha atau tidak buka 24 jam.

4. Kepada Masyarakat, untuk tetap memperhatikan masyarakatnya satu sama lain. Saling tolong menolonglah terhadap sesama, karena meskipun pertolongan masyarakat masih bisa dibilang kecil, namun hal tersebut sangat bermanfaat bagi orang lain yang sangat membutuhkan. Nasehatilah dan tegurlah orang lain bila hal tersebut dapat memberikan perubahan, seperti halnya suami para ibu rumah tangga yang menjalankan peran


(3)

89

ganda. Agar suatu saat yang dinasehati dapat berubah dan menjadi sadar akan sikap dan perilaku yang mereka lakukan selama ini yang kurang pantas untuk dilakukan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku :

Arikunto, Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta : Kencana.

Goode, William J. 2004. Sosiologi Keluarga. Jakarta : Bumi Aksara.

Harimsyah, Ganjar. Dkk. 2011. Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Hakim, Khairul. 2013. “Keluarga Melayu yang Harmonis dalam Telisik

Antropologi”. Dalam Bungaran Antonius Simanjuntak (editor).

“Harmonious Family Upaya Membangun Keluarga Harmonis. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Horton, Paul B dan Chester L.Hunt. 1993. Sosiologi. Jakarta : Erlangga.

Moleong, Lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya

Mulyono, Bambang. 1986. KenakalanAnak-Anak. Yokyakarta: Andi Offset. Mufidah Ch. 2004. Paradigna Gender. Malang: Bayumedia Publishing.

Poloma, margaret.2010. Sosiologi Kontemporer. PT Rajagrafindo persada :Jakarta Raho, Bernard. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Ritzer, George & Godman, J. Douglas. 2005. Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Prenada Media.

Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2013. “Harmonious Family Upaya Membangun Keluarga Harmonis. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi SuatuPengantar. Jakarta: Rajawali Pers. Sunarto, kamanto. 2000. Pengantar Sosiologi. FE Universitas Indonesia: jakarta Spradley. 2008. Metode Etnografi. Yogyakarta : Tiara Wacana.


(5)

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabet.

Soe’oed, R. Diniarti F. 2004. “ Proses Sosialisasi”. Dalam Ihromi,

T.O.(penyunting). Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Suleeman, Evelyn. 2004. “ Hubungan –Hubungan dalam Keluarga”. Dalam

Ihromi, T.O.(penyunting). Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta : Yayasan obor Indonesia.

Wibawa, Heru Kustriyadi. 2002. Perencanaan Keuangan Keluarga (Sebuah Langkah Menuju Keluarga Sejahtera. Jakarta : Salemba Empat.

Zaitunah Subhan, 2005. Membina Keluarga Sakinah. Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara.

Sumber Tesis :

Novitayani. 2014. “Warung Kopi Sebagai Sarana Komunikasi dan Sumber

Informasi Bagi Profesi Wartawan”. Tesis dipublikasikan. Magister Ilmu komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Skripsi :

Aprillia Lestari. 2015. Disfungsi Keluarga dalam Novel Cinta Masih Ada Karya Embart Nugroho: Suatu Tinjauan Sosiologi Sastra. Skripsi dipublikasikan. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Fahrizal, M. 2014. “ KEDAI KOPI “ ( Studi Etnografis Aktifitas dan Peran Kedai Kopi di Perumnas Simalingkar kota Medan ). Skripsi dipublikasikan. Universitas Sumatera Utara.

Rahmawati. 2007. “UPAYA ISTRI YANG BEKERJA DI PABRIK DALAM

MENCIPTAKAN HARMONISASI KELUARGA (Studi Di Desa Ringinpitu

Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung”. Skripsi

dipublikasikan. Jurusan Al-Ahwal As-Syakhsiyyah Fakultas Syari'ah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.

Sholihin, Muhammad. 2014. “MAKNA KEBERADAAN WARUNG KOPI (Studi

Atas Makna Warung Kopi Giras 26 Bagi Masyarakat Konsumen di Jalan


(6)

dipublikasikan. Program studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura.

Sumber Jurnal :

Yigibalom, Leis. 2013. “Peranan Interaksi Anggota Keluarga Dalam Upaya Mempertahankan Harmonisasi Kehidupan Keluarga Di Desa Kumuluk

Kecamatan Tiom Kabupaten Lanny Jaya”. Journal Volume II. No. 4.

Sumber Artikel :

Pramono, Didi. 2013. Anatomi Teori Talcott Parsons. Social Science Education Department Postgraduate Program Semarang State University. Diakses tanggal 23 Mei 2016

Sumber Internet :

Fandi, Arif. 2011. “ Peran Warkop dalam Masyarakat Aceh”. http://ARIF FANDI _ peran warkop dalam masyarakat aceh.html diakses tanggal 1 November 2015.

Ikhwan, Muhammda. 2013. “Pengaruh Keberadaan Warung Kopi Terhadap

Prilaku Masyarakat Kampung Juani Tahun 2010-2012”. http://ikhwan-perbaungan.blogspot.co.id/2013/04/makalah-pengaruh-keberadaan-warung kopi.html diakses tanggal 1 November 2015.

Novia Roza. 2011. Penyebab Konflik Antara Komunitas Saniang Baka dengan Komunitas Muara Pingai Kabupaten Solok. Universitas Andalas : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Irineriskyana . 2011. Robert K. Merton. Dikutip dalam : http://irineriskyana.blog.fisip.uns.ac.id/2011/11/03/robert-k-merton/