Keterampilan Proses Sains KPS

3 Terjadinya transmisi sosial, yakni interaksi dan kerja sama individu dengan lingkungannya, 4 Mengkaitkan konsep yang dipelajari dengan fenomena sedemikian rupa se- hingga siswa terlibat secara emosional dan sosial yang menjadikan pem- belajaran berlangsung menarik dan menyenangkan.

E. Keterampilan Proses Sains KPS

Keterampilan proses sains adalah pendekatan yang didasarkan pada anggapan bahwa sains itu terbentuk dan berkembang melalui suatu proses ilmiah. Dalam pembelajaran sains, proses ilmiah tersebut harus dikembangkan pada siswa sebagai pengalaman yang bermakna. Dan s uatu ciri pendidikan sains adalah bahwa sains lebih dari sekedar kumpulan yang dinamakan, fakta. Dalam upaya menghasilkan suatu konsep, kesimpulan, teori, prinsip, hukum ataupun fakta, maka sangat diperlukan k emampuan atau kecakapan untuk melaksanakan suatu tindakan dalam belajar sains. Menurut Hariwibowo dalam Fitriani 2009 mengemukakan bahwa: Keterampilan proses adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan kemampuan-kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan- kemampuan mendasar yang telah dikembangkan dan telah terlatih lama- kelamaan akan menjadi suatu keterampilan, sedangkan pendekatan kete- rampilan proses adalah cara memandang anak didik sebagai manusia se- utuhnya. Cara memandang ini dijabarkan dalam kegiatan belajar meng- ajar memperhatikan pengembangan pengetahuan, sikap, nilai, serta ke- terampilan. Ketiga unsur itu menyatu dalam satu individu dan terampil dalam bentuk kreatifitas. Menurut Hartono dalam Fitriani 2009 mengemukakan bahwa: Untuk dapat memahami hakikat IPA secara utuh, yakni IPA sebagai proses, produk dan aplikasi, siswa harus memiliki kemampuan KPS. Dalam pem- belajaran IPA, aspek proses perlu ditekankan bukan hanya pada hasil akhir dan berpikir benar lebih penting dari pada memperoleh jawaban yang benar. KPS adalah semua keterampilan yang terlibat pada saat berlangsungnya proses sains. KPS terdiri dari beberapa keterampilan yang satu sama lain berkaitan dan sebagai prasyarat. Namun pada setiap jenis keterampilan proses ada penekanan khusus pada masing-masing jenjang pendidikan. Pendekatan keterampilan proses sains dirancang dengan beberapa tahapan yang diharapkan akan meningkatkan penguasaan konsep. Tahapan-tahapan pendekatan pembelajaran keterampilan proses sains menurut Dimyati dan Mudjiono dalam Fitriani 2009 : Pendekatan keterampilan proses lebih cocok diterapkan pada pembelajaran sains. Pendekatan pembelajaran ini dirancang dengan tahapan: 1 Pe- nampilan fenomena. 2 apersepsi, 3 menghubungkan pembelajaran dengan pengetahuan awal yang dimiliki siswa, 4 demonstrasi atau eksperimen, 5 siswa mengisi lembar kerja. 6 guru memberikan pe- nguatan materi dan penanaman konsep dengan tetap mengacu kepada teori permasalahan. Pendekatan keterampilan proses sains bukan tindakan instruksional yang berada diluar kemampuan siswa. Pendekatan keterampilan proses sains dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa. Hal itu didukung oleh pendapat Arikunto 2004, bahwa pendekataan berbasis keterampi- lan proses adalah wawasan atau anutan pengembangan keterampilan-keterampil- an intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan men- dasar yang pada prinsipnya keterampilan tersebut telah ada pada siswa. Menurut pendapat Tim Action Research Buletin Pelangi Pendidikan 1999, bahwa keterampilan proses sains dibagi menjadi dua antara lain: 1. Keterampilan proses dasar Basic Science Proses Skill Tabel 1. Indikator keterampilan proses sains dasar Keterampilan dasar Indikator Observasi observing Mampu menggunakan semua indera penglihatan, pembau, pendengaran, pengecap, dan peraba untuk mengamati, mengidentifikasi, dan menamai sifat benda dan kejadian secara teliti dari hasil pengamatan. Klasifikasi Classifying Mampu menentukan perbedaan, mengkontraskan ciri- ciri, mencari kesamaan, membandingkan dan me- nentukan dasar penggolongan terhadap suatu obyek Pengukuran measuring Mampu memilih dan menggunakan peralatan untuk menentukan secara kuantitatif dan kualitatif ukuran suatu benda secara benar yang sesuai untuk panjang, luas, volume, waktu, berat dan lain-lain. Dan mampu mendemontrasikan perubahan suatu satuan pengukuran ke satuan pengukuran lain. Berkomunikasi communicating Memberikanmenggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan tabel, menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis, men- jelaskan hasil percobaan, membaca tabel, mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau suatu peristiwa. Inferensi Mampu menjelaskan data hasil pengamatan dan menyimpulkan dari fakta yang terbatas. 2. Keterampilan proses terpadu Intergated Science Proses Skill, meliputi me- rumuskan hipotesis, menamai variabel, mengontrol variabel, membuat definisi operasional, melakukan eksperimen, interpretasi, merancang penyelidikan, dan aplikasi konsep.

F. Penguasaan Konsep

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 3 E PADA MATERI HUKUM - HUKUM DASAR KIMIA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN INFERENSI DAN PENGUASAAN KONSEP

0 5 17

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 3E PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN PENGUASAAN KONSEP

0 3 35

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN INFERENSI DAN PENGUASAAN KONSEP HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

0 8 52

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 3E PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP

0 24 44

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 3E PADA MATERI HUKUM - HUKUM DASAR KIMIA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN INFERENSI DAN PENGUASAAN KONSEP

0 11 66

EFEKTIVITAS MODEL LEARNING CYCLE 3E DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN INFERENSI DAN PENGUASAAN KONSEP KESETIMBANGAN KIMIA

0 13 48

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 3E PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN INFERENSI PADA SISWA SMA

0 5 48

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 3E PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN INFERENSI

0 12 1

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 3E PADA MATERI REAKSI OKSIDASI- REDUKSI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN INFERENSI DAN PENGUASAAN KONSEP

0 8 61

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 3E PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN INFERENSI

0 12 43