Struktur APBK Penyusunan Rancangan APBK

28 Pendapatan Asli Kampung menjadi tulang punggung utama dalam pembiayaan pada Kampung yang mandiri.

D. Tinjauan Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung

APBK Berdasarkan Ketentuan Umum Pasal 1 angka 3 Permendagri Nomor 37 Tahun 2007, yang dimaksud dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APBDes atau yang dalam penilitian ini disebut dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa dan ditetapkan dengan peraturan desa.

1. Struktur APBK

Berdasarkan Permendagri Nomor 37 Tahun 2007 Tentang pedoman pengelolaan keuangan desa, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APBDes terdiri dari: a. Pendapatan Desa; b. Belanja Desa; dan c. Pembiayaan Desa. Pendapatan Desa semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa, yang terdiri dari: a. Pendapatan Asli Desa PADesa; b. Bagi Hasil Pajak KabupatenKota; c. Bagian dari Retribusi KabupatenKota; d. Alokasi Dana Desa ADD; e. Bantuan Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah KabupatenKota dan Desa lainnya; f. Hibah; g. Sumbangan Pihak Ketiga. Belanja Desa merupakan semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa, yang terdiri dari: 29 a. Belanja langsung, dan b. Belanja tidak langsung Pembiayaan Desa merupakan semua penerimaan yang perlu dibayar kembali danatau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya, yang terdiri dari: a. Penerimaan Pembiayaan; dan b. Pengeluaran Pembiayaan.

2. Penyusunan Rancangan APBK

a. Penetapan Rancangan APBK Penetapan rancangan APBK dimulai oleh Sekretaris Kampung yang menyusun rancangan peraturan Kampung tentang APBK yang di dasarkan pada Rencana Kerja Pembangunan Kampung RKPK; dan menyapaikan rancangan tersebut kepada Kepala Kampung untuk memperoleh persetujuan. Kepala Kampung menyampaikan rancangan kepada BPK untuk dibahas bersama untuk memperoleh persetujuan bersama, paling lambat minggu pertama bulan November tahun anggaran sebelumnya. Rancangan peraturan Kampung tentang APBK yang telah disetujui bersama, kemudian disampaikan kepada BupatiWalikota untuk dievaluasi sebelum ditetapkan oleh Kepala Kampung. b. Evaluasi Rancangan APBK Evaluasi rancangan peraturan Kampung tentang APBK dilakukan oleh BupatiWalikota dengan menitikberatkan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Hasil evaluasi yang dinyatakan tidak sesuai, harus disempurnakan kembali oleh Kepala Kampung bersama dengan BPK. 30 c. Pelaksanaan APBK Seluruh pendapatan Kampung dilaksanakan melalui rekening kas Kampung, khusus bagi Kampung yang belum memiliki pelayanan perbankan di wilayahnya maka pengaturannya diserahkan kepada daerah. Program dan kegiatan yang masuk Kampung merupakan sumber penerimaan dan pendapatan Kampung wajib dicatat dalam APBK. Setiap pendapatan Kampung tersebut harus di dukung oleh bukti yang lengkap dan sah. Begitu pun dengan setiap pengeluaran belanja atas beban APBK harus di dukung dengan bukti yang lengkap dan sah, dan harus mendapat pengesahan oleh Sekretaris Kampung atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan bukti yang dimaksud.

E. Kerangka Pikir

Dokumen yang terkait

Eksplorasi Tumbuhan Obat di Kasan Gunung Sibuatan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo,Sumatera Utara

4 131 49

Gambaran Perilaku Masyarakat Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat tentang Malaria

1 32 68

EFEKTIFITAS PENERIMAAN SUMBER-SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG POTENSIAL DI KABUPATEN JEMBER

0 3 79

ANALISIS FUNGSI TAHLILAN MENURUT MASYARAKAT DESA TANGGULANGIN KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

1 15 63

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KURANG OPTIMALNYA DEMOKRATISASI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN KAMPUNG TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KAMPUNG (APBK) TAHUN 2011 (Studi Kasus di Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way kanan)

0 14 91

Faktor-Faktor Penyebab Kurang Optimalnya Demokratisasi Dalam Penyusunan Peraturan Kampung Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBK)Tahun 2011 (Studi Kasus di Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan.

0 5 92

PERAN KEPALA KAMPUNG DALAM PENANGGULANGAN DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi di Kampung Kalirejo, Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2015)

0 22 98

EFEKTIFITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KAMPUNG SENDANGREJO KECAMATAN SENDANGAGUNG KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

1 5 138

ANALISIS PERANAN PENDAPATAN ASLI DAERAHSEBAGAI SUMBER PENERIMAAN PENDAPATAN DAERAH ANALISIS PERANAN PENDAPATAN ASLI DAERAH SEBAGAI SUMBER PENERIMAAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 1990 – 2009.

0 2 19

ANALISIS KONTRIBUSI DAN EFEKTIVITAS SUMBER-SUMBER PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CIANJUR

0 0 17